Pemanfaatan Biologi dalam Bidang Kedokteran - Dahulu
banyak masalah penyakit yang tidak dipahami penyebab maupun cara pengobatannya, sehingga cara yang ditempuh
untuk mencegah maupun dalam menyembuhkannya tidak tepat. Tetapi berkat
perkembangan Biologi, khususnya
dalam cabang ilmu: anatomi dan fisiologi manusia, mikrobiologi, virologi dan patologi, telah
banyak membantu para dokter dalam
memahami penyebab gangguan tersebut. Dengan demikian para dokter berhasil mencegah dan menyembuhkan berbagai
penyakit yang sampai saat ini
sering menjadi masalah yang menakutkan manusia.
Berikut
ini adalah contoh-contoh sumbangan pengetahuan yang telah diberikan oleh Biologi beserta cabang-cabang
ilmunya dalam dunia kesehatan dan
atau kedokteran.
- Para penderita penyakit yang mengalami
kerusakan pada salah satu organ tubuhnya,
kini telah mendapatkan jalan keluarnya yaitu melalui teknik transplantasi (pencangkokan) organ. Transplantasi
organ yang sudah berhasil
dilakukan oleh para dokter adalah pencangkokan ginjal, jantung, sumsum tulang belakang maupun hati.
- Teknik fertilasi invitro telah dapat
diaplikasikan tidak hanya pada hewan ternak,
tetapi telah dapat dilakukan pada manusia. Teknik ini dapat membantu pasangan suami istri yang sulit
mendapatkan keturunan karena suatu
kelainan. Fertilasi ini tentunya berasal dari gamet pasangan yang bersangkutan. Teknik karakterisasi dan
pemisahan gamet sperma yang membawa
kromosom X dan Y (penentu jenis kelamin keturunan) juga telah berhasil dilakukan. Teknik ini
memungkinkan para pasangan suami isteri
mendapatkan keturunannya dengan jenis kelamin tertentu.
- Mikrobiologi kedokteran telah
berhasil mengidentifikasi beberapa jenis mikroba yang menyebabkan penyakit pada
manusia maupun hewan. Dengan
demikian, antibiotik untuk
mikroba-mikroba tersebut dapat dibuat.
- Virologi pun
telah memberikan sumbangannya pada dunia kedokteran, dengan mendasari pengetahuan dalam usaha
menciptakan vaksin-vaksin. Misalnya
pada kasus yang baru saja terjadi yaitu mengenai Virus Flu Burung. Sebuah surat kabar memberitakan
bahwa Virus Flu Burung atau disebut
juga Virus Avian Influenza, yang
hanya dapat diteruskan kepada manusia
melalui kontak yang sangat dekat, telah dapat ditemukan vaksinnya oleh para pakar Imunologi dan
Bioteknologi di Badan Kesehatan Dunia
(WHO). Caranya adalah dengan menggabungkan gen Avian dengan gen flu pada manusia agar menjadi
‘aman’. Mereka mengambil satu
gen virus flu burung kemudian menggantikan gennya tadi dengan gen flu manusia. Hasil dari kombinasi
virus buatan ini kemudian dipersiapkan
sebagai basis untuk pembuatan vaksinnya. (Sumber: Pikiran Rakyat 5 Februari 2004).
- Para penderita obesitas (penyakit kegemukan)
kini pun telah mendapatkan jalan
keluar dalam mengatasi kelebihan berat badannya. Hal ini dijelaskan dalam suatu kutipan dari sebuah surat
kabar bahwa; Para ahli fisiologi dan
ilmu gizi dari Universitas Texas Southwestern Medical Centre, Dallas Amerika Serikat, telah berhasil mengubah
sel-sel lemak biasa menjadi lemak
yang bisa terbakar. Penelitian dilakukan melalui penyuntikan gen Leptin (suatu protein yang terkait dengan proses
metabolisme) pada tikus percobaan.
Hasil penyisipan gen membuktikan bahwa sel-sel yang biasanya menimbun lemak berubah menjadi
sel-sel pembakar lemak. Akibatnya,
tikus menjadi langsing dengan hilangnya 26% bobot tubuhnya selama dua pekan. (Sumber: Pikiran Rakyat
26 Februari 2004).
Demikianlah
pemanfaatan Biologi dalam bidang
kedokteran, yang pada dewasa
ini sudah banyak kemajuan yang dicapai. Di samping itu, berkat penelitian yang terus menerus, bermunculan
berbagai cabang ilmu kedokteran (spesialisasi)
berikut teknik-tekniknya, yang pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kesehatan manusia. Masyarakat pun
kini semakin mengetahui bagaimana
cara hidup sehat, mengatur gizi, menghindari serta mencegah penyakit, yaitu dengan selalu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan, berolah raga
secara teratur dan mengkonsumsi makanan bergizi dengan menu 4 sehat 5 sempurna dan pola gizi seimbang.