Bakteri
merupakan salah satu makhluk hidup yang paling banyak jumlahnya
dimuka Bumi, kemampuannya untuk berkembang biak yang sangat cepat
serta kemampuannya untuk beradaptasi menjadikannya makhluk hidup yang
paling berhasil di muka Bumi. Bakteri termasuk salah satu anggota
dari kerajaan Monera, yaitu kerajaan yang dihuni makhluk hidup dengan
ciri-ciri bersifat uniseluler, prokariota, cosmopolit dan lain-lain.
Mempunyai ukuran yang sangat kecil hingga berukuran antara 100 –
750 μm (0,1 – 0,75 mm), sehingga makhluk hidup ini hanya dapat
dilihat melalui mikroskop meskipun hanya bagian umumnya saja.
Pada
umumnya bakteri hidup secara berkoloni walaupun ada sebagian yang
hidup bebas, bakteri memiliki tiga bentuk umum yang dapat dengan
jelas diamati jika berada diluar koloninya (hidup sendiri), yaitu :
bentuk bulat, bentuk batang dan bentuk koma. Sedangkan bentuk
koloninya dapat kita dapat lebih serig kita amati, seperti bentuk
diplo, strepto, sarcina, tetracoccus, stafilococcus. Bakteri
dipelajari secara khusus dalam suatu cabang ilmu biologi yaitu
bakteriologi dan mikrobiologi.
Dalam
ilmu mirobiologi, untuk dapat mengamati bakteri dengan lebih jelas
kita perlu membiakkan suatu bakteri dalam suatu biakan dimana hanya
terdapat bakteri yang ingin kita amati dalam biakan tersebut.
Terdapat beberapa teknik pengisolasian bakteri yang dapat kita
lakukan antara lain dengan teknik penggoresan ataupun dengan teknik
tuang, tetapi yang perlu diingat adalah sangat sulit mengisolasi
suatu bakteri hingga diperoleh suatu biakan murni. Biasanya suatu
bakteri akan hidup bersama-sama dengan mikroorganisme saprofit
lainnya. Sehingga untuk melakukan isolasi suatu bakteri maka yang
diperlukan adalah mengetahui tentang nutrisi dan lingkungan optimum
suatu jenis bakteri sehingga bakteri dapat berkembang biak dengan
baik.
Selain
teknik isolasi dikenal juga teknik Inokulasi yaitu teknik pemindahan
biakan bakteri dari medium lama ke medium baru, teknik seperti ini
sangatlah sulit karena pada prosesnya seringkali medium
terkontaminasi dengan mikroorganisme lain. Sampel bakteri dapat
diperoleh dari lingkungan disekitar kita seperti air, tanah maupun
udara bahkan subtrat yang banyak mengandung sampel yang kita inginkan
seperti pada bahan pangan, tumbuhan, hewan bahkan pada manusia.
Sampel dapat berupa mikroorganisme selain bakteri seperti jamur,
khamir atau kapang dan sebagainya.
Untuk
dapat melakukan pemisahan suatu mikroorganisme dari mikroorganisme
lainnya diperlukan suatu teknik sehingga pemisahan ini dapat berjalan
dengan baik. Menurut Dwidjoseputro (1990) untuk menyendirikan suatu
species dikenal beberapa cara, yaitu :
1.
Dengan Pengenceran
Pertama kali dilakukan oleh Lister pada tahun 1965 yang berhasil
membiakkan Streptococcus Lactis pada media susu yang telah masam,
dalam media terkandung biakan murni bakteri susu berbentuk bulat
tersebut. Mekanisme pengisolasian adalah dengan cara pengenceran
sampel dari suatu suspensi yang berisi bermacam-macam mikroorganisme
pada tabung tersendiri. Kemudian diambil 1 mL untuk diencerkan
kembali dan diulang untuk pengenceran ketiga. Pada pengenceran ketiga
banyaknya sampel yang diambil adalah 0,1 mL yang akan disebar pada
medium padat. Pada medium padat ini nantinya akan kita peroleh
beberapa koloni atau mungkin hanya satu koloni saja. Jika masih belum
yakin, dari pengenceran ketiga dapat kita ambil sampel untuk kita
encerkan kembali.
2.
Dengan Penuangan
Dilakukan pertama kali oleh Robert Koch (1843 – 1905) yang
menemukan metode lain dalam mengisolasi mikroorganisme. Ia
menggunakan kaldu dan gelatin encer sebagai medium untuk membiakkan
mikroorganisme dengan cara menyebarkan sampel bakteri yang telah
diencerkan ke dalam media tersebut, setelah mengental akan diperoleh
koloni-koloni yang dapat dianggap biakan murni. Dengan pengulangan
akan diperoleh biakan yang lebih murni.
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengisolasi mikroorganisme
dengan cara tuang
adalah :
a.
Metode Cawan Gores (Streak Plate)
Metode ini cukup sulit dilakukan bagi pemula dikarenakan prosedurnya
yang memakan waktu yang cukup lama dan sulit sehingga dapat
memperbesar kemungkinan terjadinya kontaminasi. Metode dilakukan
dengan cara membagi cawan menjadi 3 - 4 bagian, mekanismenya dengan
membentuk goresan 3 – 4 kali pada tiap sisi cawan dengan
menggunakan ose steril kemudian mensterilkan ose dengan cara
membakarnya apa api bunsen, setelah kering gunakan kembali ose untuk
membuat goresan bagian kedua pada cawan dan begitu seterusnya hingga
pada bagian cawan yang keempat.
Goresan pada tiap bagian cawan diharapkan pada bagian pertama
diperoleh koloni yang padat dari pada bagian cawan yang kedua dan
seterusnya hingga pada bagian yang keempat. Hal tersebut didapatkan
dari teknik goresan yang berbeda pada setiap bagian cawan. Yang perlu
diingat adalah setiap rangkaian prosedur yang dilakukan hendaklah
dilakukan dengan steril sehingga diperoleh media yang tidak
terkontaminasi.
b.
Metode Cawan Tuang (Pour Plate)
Metode ini agak lebih mudah dibandingkan dengan metode gores,
dilakukan dengan cara mengencerkan sampel dengan larutan fisiologi
(NaCl 0,85%) dengan tujuan sebagai penyangga pH bakteri agar tidak
rusak karena menurunnya pH lingkungan. Pengenceran dapat dilakukan
secara berulang-ulang atau sampai memenuhi cawan. Sekitar 1 mL
campuran dituangkan dalam cawan steril, yang dilanjutkan dengan
menuangkan larutan nutrien sebagai media penyubur dengan suhu antara
40 – 50 o C. Ditutup dan disimpan dalam inkubator dengan
suhu 37 o C selama 1 – 2 hari. Prosedur kerja hendaknya
dilakukan secara steril sehingga resiko terkontaminasi mikroorganisme
lain dapat dikurangi.