Komponen biotik dan abiotik memiliki banyak peran dalam ekosistem. Selain
itu, kedua komponen tersebut berperan dalam proses aliran energi dan daur
biogeokimia. Aliran energi merupakan proses berpindahnya energi dari satu
organisme ke organisme lainnya. Aliran energi dapat berupa rantai makanan dan
jaring-jaring makanan. Daur biogeokimia merupakan daur perpindahan materi dari
komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
1. Rantai Makanan dan Jaring Makanan
Dalam komunitas suatu ekosistem, terjadi proses-proses interaksi di antara
anggota populasi populasinya. Proses interaksi tersebut contohnya adalah proses
saling makan dan saling dimakan.
Produsen yang berupa tumbuhan merupakan makanan bagi hewan-hewan herbivora.
Hewan-hewan herbivora tersebut dinamakan konsumen primer.
Selanjutnya, hewan-hewan herbivora akan dimakan oleh hewan-hewan karnivora.
Hewan-hewan karnivora tersebut dinamakan konsumen sekunder.
Hewan-hewan karnivora dapat dijadikan makanan oleh hewan-hewan karnivora
lainnya. Kelompok hewan karnivora yang memakan hewan karnivora lainnya disebut
konsumen tersier.
Proses makan dan dimakan pada serangkaian organisme disebut sebagai
rantai makanan. Dalam ekosistem,
jumlah tingkatan konsumen yang terlibat dalam rantai makanan biasanya
terbatas, pada umumnya empat sampai lima tingkat. Masing-masing tingkatan
tersebut dinamakan tingkatan trofik.
|
Rantai makanan |
Pada ekosistem, tumbuhan menempati tingkatan trofik pertama, hewan-hewan
herbivora menempati tingkatan trofik kedua, hewan-hewan karnivora menempati
tingkatan trofik ketiga, dan demikian seterusnya.
Dalam ekosistem, aliran energi biasanya tidak sesederhana seperti yang
diuraikan dan digambarkan di atas. Proses makan dan dimakan pada umumnya tidak
terjadi dalam urutan yang linier, tetapi terjadi dalam proses yang kompleks.
Proses rantai makanan yang saling menjalin dan kompleks tersebut dinamakan
jaring makanan. Hal ini terjadi karena suatu
organisme sering kali memiliki jenis makanan yang banyak.
|
Contoh jaring-jaring makanan yang dapat terjadi di alam. |
2. Piramida Ekologi
Dalam rantai makanan, organisme pada tingkatan trofik rendah memiliki jumlah
individu lebih banyak. Makin tinggi tingkat trofik, makin sedikit jumlah
individunya dalam ekosistem. Jika jumlah individu per satuan luas untuk
masing-masing tingkatan tropik digambarkan dalam histogram, akan membentuk
semacam piramida yang disebut piramida jumlah.
Piramida piramida jumlah pada ekosistem-ekosistem yang berbeda tidak dapat
dibandingkan satu dengan yang lain. Hal tersebut karena pada masing-masing
ekosistem, individu-individu yang terlibat di dalamnya tidak sama. Oleh karena
itu, muncul yang disebut piramida biomassa.
Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di
habitat tertentu yang diukur dalam gram.
|
a) Piramida jumlah dan
b) piramida biomassa. |
Dari Gambar tersebut, dapat diartikan bahwa semakin rendah
tingkatan trofik, makin besar biomassanya. Suatu biomassa produsen yang besar,
dapat menyokong hidup herbivora dengan biomassa yang lebih kecil.
Piramida biomassa terkadang tidak memberi informasi aliran energi yang cukup
pada ekosistem tertentu. Oleh karena itu, piramida energi dibuat berdasarkan penelitian yang mendalam mengenai aliran energi dan
mampu memberikan gambaran akurat mengenai aliran energi.
Dalam piramida energi terdapat pengurangan energi dalam tiap tingkat trofik
yang terjadi karena beberapa makanan tidak dicerna sempurna menjadi energi.
Hanya bagian tertentu dari makanan yang dapat dimakan dan hanya sebagian makanan
yang disimpan dalam tubuh karena sisanya digunakan sebagai energi.
|
Pada piramida energi terdapat energi yang
hilang akibat digunakan pada setiap
tingkat trofik. |
Untuk Daur Biogeokimia Silahkan Menuju tautan Berikut :
Penjelasan Tentang Daur Biogeokimia ...