1.
Sel
Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan.
Struktur sel meliputi membran sel, inti sel, sitoplasma, dan organel
sel.
Membran sel tersusun atas lipoprotein dan bersifat selektif
permrabel.
Organel sel meliputi ribosom, retikulum endoplasma, mitokondria,
badan golgi, sentrosom, lisosom, plastida, mikrotubulus, mikros
lamen, dan peroksisom.
Sel prokariotik tidak mempunyai inti dan sistem endomembran seperti
retikulum endoplasma, mitokondria, dan badan golgi.
Sel eukariotik memiliki inti dan sistem endomembran.
Sel tumbuhan memiliki organel yang tidak dimiliki sel hewan yaitu
dinding sel, vakuola, dan plastida.
Sel hewan memiliki organel yang tidak dimiliki sel tumbuhan yaitu
flagel dan sentriol.
Transpor pada sel terdiri atas transpor pasif (difusi, difusi
terfasilitasi, osmosis) dan transpor aktif (transpor aktif primer,
transpor aktif sekunder, eksositosis, endositosis). Endositas
terdiri atas fogositosis dan pinositosis.
2.
Jaringan
Sel-sel yang menyatu dan berdeferensiasi akan membentuk jaringan.
Sekumpulan sel dengan bentuk, fungsi, dan sifat yang sama disebut
dengan jaringan.
Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan
meristem dan jaringan dewasa.
Jaringan meristem terdiri atas sekelompok sel yang tetap dalam fase
pertumbuhan dan terus-menerus membelah.
Berdasarkan asal-usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu promeristem, jaringan meristem primer, dan
jaringan meristem sekunder.
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu jaraingan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan
pengangkut, dan jaringan gabus.
Tumbuhan memiliki organ utama yaitu akar, batang, dan daun.
Pada hewan tingkat tinggi memiliki empat tipe jaringan dasar, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat (konektif), jaringan saraf, dan
jaringan otot.
Jaringan epitel terdiri atas epitel pipih, epitel batang, dan epitel
kubus.
Jaringan pengikat (konektif) terdiri dan jaringan ikat padat,
jaringan ikat longgar, kartilago, jaringan tulang sejati, jaringan
lemak, jaringan darah, dan jaringan limfa.
3.
Sistem Gerak pada Manusia
Manusia membutuhkan tulang dan otot untuk bergerak.
Tulang disebut juga alat gerak pasif dan otot disebut alat gerak
aktif.
Tulang berdasarkan jenisnya dapat digolongkan menjadi tulang rawan
(kartilago) dan tulang keras.
Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang
pipih, tulang pendek, dan tulang tak beraturan.
Tulang menyusun rangka tubuh manusia. Rangka terdiri atas tiga
kelompok besar yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang
anggota gerak.
Bagian tulang tengahnya berongga dan diisi oleh sumsum tulang.
Hubungan antartulang yang satu dengan tulang yang lainnya dan
memungkinkan terjadinya pergerakan disebut persendian.
Sendi dibagi menjadi tiga macam yaitu sendi mati, sendi kaku, dan
sendi gerak.
Menurut bentuk dan cara kerjanya, terdapat 3 macam otot, yaitu otot
polos, otot lurik, dan otot jantung.
Otot dalam menggerakkan tulang dibagi dalam dua cara yaitu antagonis
dan sinergis.
Tulang dapat mengalami gangguan antara lain gangguan fisik, gangguan
fisiologis, gangguan tulang belakang, dan gangguan persendian.
Otot juga dapat mengalami gangguan seperti kram, polio, dan keseleo.
4.
Sistem Sirkulasi
Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental, dan
lengket. Darah terbentuk dari plasma darah, sel darah merah, sel
darah putih, dan keping darah.
Sel darah putih memiliki lima jenis bentuk yaitu eosinos l, basosil,
neutros l, limfosit, dan monosit.
Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Namun ini dapat terjadi
apabila trombosit memiliki faktor VIII.
Manusia memiliki golongan darah yaitu A, B, AB, dan O. Orang yang
memiliki golongan darah O disebut donor universal, sedangkan orang
yang memiliki golongan darah AB disebut resipien universal.
Alat peredaran darah manusia terdiri dari jantung dan pembuluh
darah. Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena, dan kapiler.
Peredaran darah manusia terbagi menjadi dua macam yaitu peredaran
darah besar dan peredaran darah kecil.
Cairan dapat mengalir dari jaringan ke dalam darah melalui sistem
limfatik atau peredaran getah bening.
Pembuluh limfa dibedakan atas pembuluh limfa kanan dan pembuluh
limfa dada.
Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah antara lain
anemia, talasemia, hemos li, dan sebagainya.
Kekebalan pada tubuh manusia terdiri atas kekebalan bawaan dan
kekebalan buatan.
Sebagian besar dari kekebalan disebabkan oleh suatu sistem imun
khusus. Sistem imun tersebut membentuk antibodi atau limfosit yang
diaktifkan dan akan menghancurkan organisme atau toksin tertentu.
5.
Sistem Pencernaan
Makanan merupakan bahan yang dicerna oleh alat pencernaan makanan
berisi zat-zat gizi yang memberikan tubuh energi untuk bergerak dan
bahan pembangun untuk pertumbuhan.
Zat makanan yang dibutuhkan manusia dalam jumlah banyak disebut
makronutrien terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak. Zat
makanan yang dibutuhkan jumlahnya sedikit disebut mikronutrien
terdiri atas vitamin dan mineral.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi tubuh kita. Sumber
karbohidrat misalnya beras, jagung, sagu, gandum, dan lain-lain.
Protein terdiri dari dua macam yaitu protein yang berasal dari hewan
disebut protein hewani dan protein yang berasal dari tumbuhan
disebut protein nabati. Sumber protein misalnya daging, susu, ikan,
dan telur.
Sumber lemak ada dua yaitu lemak hewani dan lemak nabati. Makanan
yang mengandung lemak, misalnya kemiri, alpukat, daging, telur,
susu, dan lain-lain.
Berdasarkan kelarutannya vitamin dibagi dua yaitu vitamin yang larut
di air yaitu B dan C, dan vitamin yang larut dalam lemak A, D, E,
dan K.
Proses pencernaan pada manusia terdiri dari dua macam, yaitu
pencernaan mekanik dan pencernaan kimia.
Saluran pencernaan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar pencernaan
terdiri atas hati dan pankreas.
6.
Sistem Pernapasan
Pernapasan adalah proses pertukaran gas antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Alat pernapasan manusia meliputi rongga hidung, faring (tekak),
laring (pangkal tenggorokan), bronkus, dan paru-paru (pulma).
Pernapasan luar terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah
dalam kapiler. Sedangkan pernapasan dalam terjadi antara darah dalam
kapiler dan sel-sel dalam tubuh.
Inspirasi merupakan proses menghirup udara dan ekspirasi merupakan
proses menghembuskan udara.
Pernapasan dada melibatkan otot tulang rusuk dan pernapasan perut
melibatkan aktivitas otot-otot diafragma.
Udara pernapasan dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh,
serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP
yang ada pada masing-masing sel.
Gangguan pada sistem pernapasan disebabkan gangguan pada alat-alat
pernapasan.
Pernapasan pada Avertebrata ada yang berlangsung secara difusi
melalui permukaan tubuh, dan ada yang menggunakan alat pernapasan
khusus berupa trakea, paru-paru buku dan insang.
Hewan Vertebrata bernapas dengan insang, kulit dan paru- paru.
7.
Sistem Ekskresi
Ekskresi merupakan pengeluaran sisa metabolisme yang tidak berguna.
Alat pengeluaran pada manusia dan vertebrata terdiri atas ginjal,
kulit, paru-paru, dan hati. Sedangkan alat pengeluaran pada hewan
yang lebih rendah tingkatannya antara lain berupa buluh Malpighi,
nefridia, sel api, dan rongga berdenyut.
Sisa metabolisme berupa CO2 , H2O, NH3 ,
zat warna empedu, dan asam urat.
Nefron merupakan unit terkecil penyusun ginjal. Nefron terdiri atas
glomerulus, kapsul Bowman, tubulus kontartus proksimal, lengkung
Henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus pengumpul.
Ginjal mengekskresikan urine.
Proses pembentukan urine melalui 3 tahap, yaitu reabsorpsi,
filltrasi, dan augmentasi.
Paru-paru mengekskresikan air dan karbon dioksida. Kulit
mengekskresikan keringat, hati mengekskresikan empedu.
Sistem ekskresi dapat mengalami kelainan seperti gagal ginjal,
diabetes melitus, batu ginjal, biduran, kanker kulit, dan hepatitis.
Belalang memiliki alat ekskresi berupa pembuluh Malpighi.
8.
Sistem Regulasi
Sistem regulasi terdiri dari sistem saraf, sistem indra, dan sistem
hormon.
Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata
rantai (berurutan) antara reseptor, sistem saraf, dan efektor.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Neuron terdiri
dari dendrit dan neurit.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf
intermediet.
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui
sel saraf dan sinapsis.
Saraf manusia dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf
tak sadar (autonom). Sedangkan sistem saraf tak sadar (autonom)
terdiri dari sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau
kelenjar buntu.
Tujuh kelenjar endokrin yang penting dalam tubuh manusia yaitu
hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal),
pankreas, ovarium, dan testis.
Fungsi utama indra adalah mengenal lingkungan luar atau berbagai
rangsang dari lingkungan di luar tubuh.
Manusia memiliki lima macam indra, yaitu indra penglihatan (mata),
indra pendengaran (telinga), indra peraba (kulit), indra pengecap
(lidah), dan indra penciuman (hidung).
9.
Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari
organisme sebelumnya.
Reproduksi aseksual (vegetatif) adalah terbentuknya individu baru
tanpa melakukan peleburan sel kelamin. Sedangkan reproduksi seksual
(generatif) melibatkan persatuan sel kelamin (gamet) dari dua
individu yang berbeda jenis kelamin.
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,
spermatogenesis, dan hormon-hormon pada pria.
Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi dan proses
oogenesis, fertilisasi, kehamilan, dan persalinan.
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan pematangan
spermatozoa (sel benih pria).
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium.
Peristiwa fertilisasi terjadi saat spermatozoa membuahi ovum di tuba
fallopii.
ASI memberikan proteksi alamiah dengan cara mengalirkan antibodi
penting dari ibu ke bayinya.