1.
Mengenal Biologi
Kegiatan penyelidikan ilmiah dapat dilakukan kapan dan di mana saja.
Tahapan dalam penelitian ilmiah, yaitu merumuskan masalah,
menentukan hipotesis, mengaji hipotesis, menarik kesimpulan, dan
menguji kembali kesimpulan.
Terdapat beberapa hal penting dalam laporan penelitian, yaitu
pendahuluan, kajian teori, metodologi penelitian, hasil dan
pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
Sikap ilmiah yang perlu dikembangkan seorang peneliti antara lain
dapat membedakan opini dan fakta, berpikir kritis, berani dan
santun, ingin tahu, tekun, dan peduli lingkungan.
Biologi merupakan suatu ilmu tentang makhluk hidup. Biologi memiliki
cabang ilmu lainnya untuk menunjang pemahamannya.
Cakupan Biologi meliputi tingkat molekul sampai dengan tingkat
bioma.
Biologi telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia,
misalnya dalam bidang kesehatan dan pertanian
2.
Virus dan Kingdom Monera
Virus memiliki struktur tubuh sederhana yang terdiri dari DNA atau
RNA. Oleh karenanya virus diklasifikasikan menjadi ribovirus dan
deoksiribovirus.
Virus memiliki beberapa cara reproduksi, yaitu melalui daur litik
dan daur lisogenik.
Virus dapat dikelompokkan berdasarkan tipe asam nukleat yang
dimiliki menjadi deoksiribovirus yang mengandung DNA dan ribovirus
yang mengandung RNA.
Kingdom Monera terdiri atas Eubacteria (bakteri) dan Archaebacteria.
Monera merupakan makhluk hidup prokariot satu sel.
Eubacteria merupakan kelompok makhluk hidup satu sel prokariot yang
memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Cyanobacteria termasuk
dalam Eubacteria.
Archaebacteria merupakan bakteri yang lebih primitif. Archaebacteria
adalah makhluk hidup satu sel prokariot yang tidak memiliki
peptidoglikan pada dinding selnya. Archaebacteria dapat dibedakan
atas Metanogenetik, Halofilik, dan Termofilik. Sesuai dengan
namanya, bakteri Metanogenik menghasilkan gas metana; bakteri
Halofilik menyukai lingkungan dengan kadar garam tinggi; bakteri
Termofilik menyukai lingkungan dengan suhu tinggi.
3.
Kingdom Protista dan Kingdom Fungi
Protista merupakan salah satu kingdom yang memiliki kelompok mirip
dengan makhluk lainnya. Di antaranya adalah Protista mirip jamur,
Protista mirip tumbuhan, dan Protista mirip hewan.
Anggota dari Protista mirip jamur terdiri atas Myxomycota,
Acrasiomycota, dan Oomycota.
Protosta mirip tumbuhan terdiri atas Euglenophyta, Chrysophyta,
Phyrrophyta, Bacillariophyta, Phaeophyta, Rhodophyta, dan
Chlorophyta. Walaupun Protista mirip tumbuhan bersifat autotrof,
banyak anggotanya merupakan organisme satu sel mikroskopis.
Organisme makroskopisnya merupakan organisme multiseluler mirip
tumbuhan, disebut talus.
Protista mirip hewan umumnya organisme satu sel mikroskopis yang
bersifat heterotrof. Protista ini dapat bergerak aktif dan
diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya, antara lain menjadi
Zoomastigophora, Rhizopoda, Actinopoda, Apicomplexa, Ciliophora, dan
Foraminifera.
Fungi (jamur) merupakan makhluk hidup satu sel dan banyak sel yang
bersifat heterotrof. Jamur mendapatkan makanan dengan mengeluarkan
enzim untuk mengurai makanan menjadi zat-zat sederhana sehingga
dapat diserap jamur. Berdasarkan septa dan cara reproduksinya,
kingdom Fungi dibedakan menjadi Zygomycota, Ascomycota, dan
Basidiomycota.
4.
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman pada makhluk hidup terdiri atas keanekaragaman gen,
spesies, dan ekosistem. Keanekaragaman tersebut menyebabkan
terjadinya keanekaragaman hayati yang terdiri atas hewan dan
tumbuhan.
Keanekaragaman fauna Indonesia terbagi menjadi hewan-hewan di
Indonesia bagian barat, peralihan, dan bagian timur. Di wilayah
Indonesia bagian barat, keanekaragaman faunanya mirip dengan fauna
di Benua Asia. Adapun di bagian timur mirip dengan hewan-hewan di
Benua Australia. Fauna di wilayah peralihan memiliki ciri tersendiri
dan berbeda dengan kedua wilayah lainnya.
Manusia memiliki peranan dalam menjaga dan melestarikan
keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dimanfaatkan manusia
untuk kebutuhan sandang, pangan, papan, dan obat-obatan.
5.
Kingdom Plantae
Kingdom Plantae merupakan salah satu makhluk hidup yang cukup
beragam jenisnya. Secara garis besar, kingdom Plantae dapat
dibedakan atas tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
Anggota dari tumbuhan yang tidak berpembuluh merupakan lumut yang
dapat dibedakan atas Hepatophyta, Bryophyta, dan Anthocerophyta.
Lumut belum memiliki daun, akar, dan batang sejati.
Anggota dari tumbuhan berpembuluh dapat dibedakan menjadi tumbuhan
tidak berbiji (paku- pakuan) dan tumbuhan berbiji. Paku dapat
dibedakan menjadi Psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan
Pterophyta.
Tumbuhan berbiji dapat dibedakan atas tumbuhan berbiji terbuka dan
tumbuhan berbiji tertutup. Tumbuhan berbiji terbuka terdiri atas
empat divisi, yaitu Pinophyta, Ginkgophyta, Cycadophyta, dan
Gnetophyta.
Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) dikelompokkan ke dalam satu
divisi, yakni divisi Anthophyta. Divisi ini dibagi menjadi dua
kelas, yakni kelas dikotil dan kelas monokotil. Contoh tumbuhan
monokotil adalah bunga lili, palem, dan jagung. Adapun contoh
tumbuhan dikotil adalah apel, dan mawar.
6.
Kingdom Animalia
Kingdom Animalia memiliki dua kelompok besar yaitu invertebrata dan
vertebrata. Perbedaan tersebut didasarkan ada tidaknya tulang
belakang pada hewan tersebut.
Porifera yang merupakan salah satu filum dari kingdom Animalia
memiliki ciri yang khas, yaitu seluruh tubuhnya berpori. Hal ini
pula yang menyebabkan filum ini disebut hewan Porifera.
Filum Cnidaria beranggotakan hewan dengan daur hidup dalam bentuk
polip dan mendusa, seperti koral dan ubur-ubur, Hydra dan anemon
termasuk dalam filum ini.
Platyhelminthes berupa cacing pipih. Anggota filum ini antara lain
planaria, cacing hati, dan cacing pita.
Nematoda merupakan cacing silindris tidak bersegmen. Contoh
anggotanya antara lain cacing gelang, cacing tambang, dan cacing
filaria.
Annelida berongga tubuh sejati dan bersegmen. Contoh Annelida adalah
cacing tanah dan lintah.
Hewan yang bertubuh lunak dikelompokkan dalam Filum Mollusca.
Anggota filum ini antara lain bekicot, kerang hijau, dan cumi-cumi.
Filum Echinodermata memiliki simetri tubuh radial, kaki tabung, dan
memiliki endoskeleton.
Arthropoda memiliki eksoskeleton, tubuh serta kakinya bersegmen.
Serangga, udang, dan kepiting termasuk anggota filum ini.
Filum Chordata dapat dibedakan menjadi Chordata tanpa tulang
belakang dan Chordata dengan tulang belakang (vertebrata).
Vertebrata dapat dibedakan menjadi beberapa kelas, yaitu Pisces,
Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Manfaat Animalia antara lain sebagai sumber makanan dan alat
transportasi bagi manusia.
7.
Ekosistem
Ekosistem memiliki dua komponen yang sangat penting, yaitu komponen
abiotik dan komponen biotik. Kedua komponen tersebut di dalam
ekosistem saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu sama lain.
Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua tipe. Dua tipe tersebut, yakni
ekosistem darat dan ekosistem perairan. Kedua ekosistem tersebut
memiliki ciri-ciri masing-masing. Ciri-ciri tersebut memberikan
karakter yang khas pada setiap tipe ekosistemnya.
Individu membentuk populasi. Kumpulan populasi dari spesies yang
berbeda dan menempati suatu daerah tertentu disebut komunitas.
Komunitas sebagai komponen biotik, bersama komponen abiotik
membentuk suatu sistem, yakni ekosistem.
Predasi berupa interaksi pemangsa dan mangsa. Kompetisi terjadi pada
dua individu dengan kepentingan yang sama. Komensalisme hanya
menguntungkan satu pihak saja. Mutualisme menguntungkan kedua belah
pihak.
Ekosistem darat dibedakan berdasarkan vegetasi dominan menjadi bioma
tundra, bioma taiga, bioma savana, bioma hutan hujan tropis, dan
bioma hutan gugur. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air
tawar dan ekosistem air laut.
Suksesi ekologi merupakan pembentukan komunitas menuju satu arah dan
terjadi secara teratur.
Pada jaring makanan terjadi rantai makanan rantai makanan.
Daur biogeokimia dibedakan atas materi atau mineral anorganik yang
terlibat menjadi daur air, daur karbon, daur nitrogen, dan daur
fosfor.
Aktivitas manusia memengaruhi lingkungan. Pencemaran udara,
pencemaran air, dan pencemaran tanah merusak lingkungan.
Aktivitas manusia sering menghasilkan sisa buangan yang disebut
limbah. Daur ulang merupakan salah satu cara menanggulangi limbah
yang cukup efektif.