• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » kelas 3 » materi » sma » Penjelasan Tentang Respirasi Aerob

Penjelasan Tentang Respirasi Aerob

kelas 3, materi, sma
Penjelasan Tentang Respirasi Aerob - Respirasi aerob adalah proses respirasi yang menggunakan oksigen. Secara sederhana, proses respirasi aerob pada glukosa dituliskan sebagai berikut.


Proses respirasi aerob melewati tiga tahap, yaitu:

Glikolisis


Glikolisis merupakan serangkaian reaksi yang terjadi di sitosol pada hampir semua sel hidup. Pada tahap ini, terjadi pengubahan senyawa glukosa dengan 6 atom C, menjadi dua senyawa asam piruvat dengan 3 atom C, serta NADH dan ATP. Tahap glikolisis belum membutuhkan oksigen.
Glikolisis yang terdiri atas sepuluh reaksi, dapat disimpulkan dalam dua tahap:
  • Reaksi penambahan gugus fosfat. Pada tahap ini digunakan dua molekul ATP.
  • Gliseraldehid-3-fosfat diubah menjadi asam piruvat. Selain itu, dihasilkan 4 molekul ATP dan 2 molekul NADH.

Pada tahap glikolisis dihasilkan energi dalam bentuk ATP sebanyak 4 ATP. Namun karena 2 ATP digunakan pada awal glikolisis maka hasil akhir energi yang didapat adalah 2 ATP

Siklus Krebs


Dua molekul asam piruvat hasil dari glikolisis ditransportasikan dari sitoplasma ke dalam mitokondria, tempat terjadinya siklus Krebs. Akan tetapi, asam piruvat sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus Krebs tersebut. Asam piruvat tersebut akan diubah menjadi asetil koenzim A (asetil koA). Tahap pengubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A ini terkadang disebut tahap transisi atau reaksi dekarboksilasi oksidatif. Berikut ini gambar proses pengubahan satu asam piruvat menjadi asetil koenzim A. Kompleks senyawa asetil koenzim A inilah yang akan memasuki siklus Krebs atau yang dikenal juga sebagai siklus asam sitrat. Koenzim A pada pembentukan asetil KoA merupakan turunan dari vitamin B.


Siklus Krebs dijelaskan pertama kali oleh Hans Krebs pada sekitar 1930-an. Dalam siklus Krebs, satu molekul asetil KoA akan menghasilkan 4 NADH, 1 GTP, dan 1 FADH. GTP (guanin trifosfat) merupakan salah satu bentuk molekul berenergi tinggi. Energi yang dihasilkan satu molekul GTP setara dengan energi yang  dihasilkan satu molekul ATP. Molekul CO2 juga dihasilkan dari siklus Krebs ini. Karena satu molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul asetil KoA dan masuk ke siklus Krebs.

Bagan siklus Krebs
Bagan siklus Krebs


Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga dihasilkan hidrogen yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. Molekul-molekul sumber elektron seperti NADH dan FADH2 dari glikolisis dan siklus Krebs, selanjutnya memasuki tahap transpor elektron untuk menghasilkan molekul berenergi siap pakai.

Sistem Transfer Elektron


Tahap terakhir dari respirasi seluler aerob adalah sistem transfer elektron. Tahap ini terjadi pada ruang intermembran dari mitokondria. Pada tahap inilah ATP paling banyak dihasilkan.

Seperti Anda ketahui, sejauh ini hanya dihasilkan 4 molekul ATP dari satu molekul glukosa, yaitu 2 molekul dari glikolisis dan 2 molekul dari sikluk Krebs. Akan tetapi, dari glikolisis dan siklus Krebs dihasilkan 10 NADH (2 dari glikolisis, 2 dari tahap transisi siklus Krebs, dan 6 dari siklus Krebs) dan 2 FADH2. Molekul molekul inilah yang akan berperan dalam menghasilkan ATP.

Jika Anda perhatikan, meskipun glikolisis dan siklus Krebs termasuk tahap respirasi aerob, namun sejauh ini belum ada molekul oksigen yang terlibat langsung dalam reaksi. Pada tahap transfer elektron inilah oksigen terlibat secara langsung dalam reaksi.


Pada reaksi pertama, NADH mentransfer sepasang elekron kepada molekul flavoprotein (FP). Transfer elektron mereduksi flavoprotein, sedangkan NADH teroksidasi kembali menjadi ion NAD+. Elektron bergerak dari flavoprotein menuju sedikitnya enam akseptor elektron yang berbeda. Akhirnya, elektron mencapai akseptor protein terakhir berupa sitokrom a dan a3. Perhatikan gambar berikut.

Ilustrasi transfer elektron.
Ilustrasi transfer elektron.


Seperti Anda lihat pada Gambar diatas,  akseptor terakhir dari rantai reaksi merupakan oksigen. Elektron berenergi tinggi dari NADH dan FADH2 memasuki sistem reaksi. Dalam perjalanannya, energi elektron tersebut mengalami penurunan energi yang digunakan untuk proses fosforilasi ADP menjadi ATP sehingga satu molekul NADH setara dengan 3 ATP dan satu molekul FADH2 setara dengan 2 ATP. Berapakan total ATP yang dihasilkan satu molekul glukosa melalui respirasi aerob? Perhatikan gambar berikut.

Ilustrasi reaksi yang terjadi dalam respirasi sel dan jumlah ATP yang didapatkan


Tweet

You Might Like :

Kingdom Animalia
Kingdom Animalia
Kingdom Plantae
Kingdom Plantae
Pengertian Katabolisme dalam Respir...
Pengertian Katabolisme dalam Respir...
Pemanfaatan Bioteknologi Modern di ...
Pemanfaatan Bioteknologi Modern di ...
Pemanfaatan Bioteknologi Konvension...
Pemanfaatan Bioteknologi Konvension...
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Cara atau Langkah-langkah Menggunakan Mikroskop
  • Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Sifat Fisiologisnya
  • Penjelasan Mengenai Divisi Thallophyta (Tumbuhan Talus)
  • Pengertian dan Penjelasan Tentang Virus Influenza (Orthomyxovirus famili)
  • Mekanisme Sensoris dan Motoris pada Indra Peraba, Pengecap dan Pembau
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger