Penjelasan Tentang Respirasi anaerob - Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen.
Salah satu contoh proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi anaerob dapat
terjadi pada manusia dan hewan jika tubuh memerlukan energi secara cepat. Pada
mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, respirasi anaerob dilakukan karena
keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan dan belum memiliki sistem metabolisme
yang kompleks.
Mengapa respirasi anaerob dapat terjadi dan berapa banyak energi yang
dihasilkannya? Masih ingatkah Anda tahap glikolisis pada respirasi aerob? Pada
tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan total 2 ATP dan tidak
memerlukan oksigen. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada
respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi
hewan.
Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan
NAD+. Tanpa suplai NAD+ yang memadai, proses glikolisis
pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu, organisme yang melakukan
respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD+ kembali.
Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob yang dilakukan
organisme.
Fermentasi alkohol
Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace) melakukan
fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi
alkohol (etanol).
|
Bagan fermentasi alkohol |
Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa
menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan
2 NADH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan
CO2. Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi
NAD+ untuk selanjutnya digunakan dalam glikolisis kembali.
Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia
selama ribuan tahun dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan
dalam pembuatan roti dan minuman beralkohol
Fermentasi Asam Laktat
Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan
tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa
sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat. Pada otot, proses ini dapat
menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Akan tetapi, penumpukan asam
laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat berlebih dibawa darah
menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat. Industri susu menggunakan
fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat keju dan yoghurt.
|
Bagan fermentasi asam laktat |
Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis,
membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH diubah kembali menjadi NAD
+ saat
pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Fermentasi asam laktat tidak
menghasilkan CO
2, seperti halnya fermentasi alkohol.