• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » bakteri » hewan » taksonomi » Sifat Morfologi dan Struktur Tubuh Bakteri

Sifat Morfologi dan Struktur Tubuh Bakteri

bakteri, hewan, taksonomi

1. Bentuk-bentuk bakteri

  1. Kokus : bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus, stafilokokus, sarkina
  2. Basil : bentuk batang, diplobasil, streptobasil
  3. Spiral : bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
  4. Vibrio : bentuk koma

2. Alat gerak bakteri

Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, dibedakan 5 macam bakteri, yaitu :
  1. Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli
  2. Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh: Vibrio cholera
  3. Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
  4. Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
  5. Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya. Contoh: salmonella typhosa

3. Nutrisi bakteri

Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
  1. Bakteri heterotrof : bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
  2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu : (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.

4. Kebutuhan akan oksigen bebas

Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi dua :
  1. Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya. Contoh : Nitrosococcus, Nitrosomonas, Nitrobacter
  2. Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan respirasinya. Contoh : Strepcoccus lactis.

5. Pertumbuhan bakteri

Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
  1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 oC.
  2. Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
  3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
  4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.

6. Struktur bakteri

a) Dinding sel
Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel. Berdasarkan struktur peptidoglikan bakteri dapat dibedakan menjadi dua :
  1. Bakteri gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma dan bila diberi tinta cina akan menimbulkan warna. Contoh : Clostridium tetani, Bacillus anthracis, Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus.
  2. Bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran plasma dan membran luar, bila diberi tinta cina tidak menimbulkan perubahan warna. Contoh: E. coli, Salmonella typhosa, Vibrio cholera, Neissiria gornorrhoe.

b) Membran sel
Tersusun atas molekul lemak dan protein dan bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan keluarnya sisa metabolisme, berperan dalam pembelahan sel.

c) Isi sel
Tersusun atas organel-organel seperti:
  1. Inti, bersifat prokarion terdiri atas benang kromatin DNA dan RNA
  2. Mesosom, Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
  3. Volutin, yaitu zat yang banyak mengandung DNA
  4. Ribosom, tersusun atas protein dan RNA, berfungsi sebagai tempat sintesis protein
  5. Lembar fotosintesis, khusus bakteri yang berfotosintesis (bakteri ungu), terdapat lipatan ke arah sitoplasma yang berisi lembar fotosintesis
  6. Plasmid, adalah DNA non kromosom, plasmid mengandung gen-gen seperti gen kebal antibiotik, gen patogen. Dalam satu bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid. Ukuran plasmid 1/1000 kali DNA kromosom.

7. Reproduksi bakteri

a) Reproduksi Aseksual/vegetatif
Caranya dengan pembelahan biner atau pembelahan langsung (tanpa melalui tahapan seperti mitosis). Proses pembelahan diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik dan diikuti pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan berlangsung cepat setiap 20 menit sekali. Contoh : E. coli.

b) Reproduksi Seksual/generatif
Caranya dengan konjugasi, pembelahan secara langsung materi genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Tidak dapat ditentukan jenis kelamin kedua bakteri yang berkonjugasi. Contoh : E. coli.

c) Rekombinasi DNA
Rekombinasi artinya bergabungnya dua DNA dari sumber yang berbeda. Rekombinasi DNA selain dengan proses konjugasi ada proses lain yaitu transformasi, transduksi, yang kemudian disebut proses paraseksual. Proses paraseksual meliputi :
  1. Transformasi, ialah pemindahan sebagian materi genetik atau DNA atau hanya satu gen bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama ditemukan Frederick Griffith tahun 1982. Contoh : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.
Proses Transformasi Bakteri
Proses Transformasi
  1. Transduksi, pemindahan materi genetik dengan perantara virus. Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal partikel transduksi (transducing particle).
Proses Tranduksi Bakteri
Proses Tranduksi
  1. Konjugasi : merupakan proses bergabungnya dua bakteri (- dan +) dengan membnetuk jembatan untuk pemindahan materi genetik (DNA).
Proses Konjugasi Bakteri
Proses Konjugasi




Demikianlah materi tentang Sifat Morfologi dan Struktur Tubuh Bakteri ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...
Tweet

You Might Like :

Treponeme pertenue, Bakteri Penyeba...
Treponeme pertenue, Bakteri Penyeba...
Brucella Abortus Bakteri Penyebab S...
Brucella Abortus Bakteri Penyebab S...
Bordetella Pertussis Bakteri  Penye...
Bordetella Pertussis Bakteri Penye...
Penyakit yang ditimbulkan oleh Bakt...
Penyakit yang ditimbulkan oleh Bakt...
Aemophilus Influenzae, Bakteri Peny...
Aemophilus Influenzae, Bakteri Peny...
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Penjelasan Mengenai Devisi Schizophyta (Tumbuhan Belah)
  • Penjelasan Tentang Determinasi dan Pautan Seks pada Pewarisan Sifat
  • Embriologi Perbandingan untuk Membuktikan Adanya Evolusi
  • Penjelasan Tentang Perkecambahan
  • 9 Filum yang Terdapat pada Kingdom Animalia
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger