Eksteroseptor
Eksteroseptor memberi
informasi kejadian-kejadian pada permukaan tubuh hewan. Eksteroseptor adalah
suatu alat penerima rangsang dari luar, misalnya bila kita digigit nyamuk atau
dihinggapi serangga. Kita dapat mengetahui langsung tempat
nyamuk itu menggigit dan serangga hinggap. Dengan secara
refleks kita akan melakukan respon terhadap bekas gigitan tadi misalnya menggaruk
bekasnya.
Indra peraba dan
tekanan diketahui sebagai indera dirasakan oleh ujung-ujung saraf pada
folikelfolikel rambut yaitu ujung-ujung saraf Merkel’s dan Paccini.
Ujung saraf Paccini yang berbentuk ovale adalah
reseptor tekanan.
Ujung saraf
Merkel, Paccini dan Meisner disebut juga mekanoreseptor karena bisa menyampaikan
rangsang yang disebabkan oleh rangsangan mekanis. Ujung-ujung saraf Ruffini berguna
sebagai reseptor panas. Dengan ujung saraf ini kita bisa mengetahui perubahan temperatur
pada permukaan kulit terutama panas. Reseptor yang demikian disebut juga termoseptor.
Reseptor untuk merasakan sakit ini merupakan ujung-ujung saraf yang tersebar di seluruh
tubuh.
1) Pit organ
Indera perasa panas pada
beberapa hewan digunakan sebagai alat untuk menangkap mangsanya. Alat untuk penerima
panas tersebut dinamakan pit organ. Pit organ ini dipunyai terutama oleh ular. Pit organ letaknya
diantara mata dengan lubang hidung dan pada bagian muka pada hewan lainnya.
Bentuknya berupa saluran yang berisi darah dan ujung-ujung saraf yang amat peka terhadap
panas. Pit organ ini tidak bisa digolongkan ke dalam eksteroseptor karena
sumber rangsang tidak berasal dari permukaan tubuh tetapi
dari jarak tertentu.
2) Gurat sisi
Sistem saraf
yang ditemukan pada golongan hewan Vertebrata rendah seperti pada ikan dan amfibi.
Gurat sisi ini pada ikan dan amfibi tertentu merupakan suatu saluran dibawah
kulit yang mempunyai
saluran keluar tubuhnya. Dipermukaan tubuhnya saluran-saluran itu merupakan lubang-lubang
membentuk barisan dalam satu garis. Pada saluran gurat sisi terdapat
rambutrambut sensoris yang letaknya teratur disebut neuromast.
Neuromast ini mempunyai kepekaan terhadap tekanan
dan arus air. Selain itu juga untuk mengetahui obyek yang bergerak berupa mangsa
atau yang memangsanya.
3) Rheotaksis
Rheotaksis
adalah suatu kecenderungan dari mahkluk hidup untuk menerima rangsangan mekanis
dari arus air karena gerakan. Misalnya pada planaria, cacing ini akan
mengadakan reaksi terhadap arus air dengan reseptor yang ada
pada seluruh permukaan tubuhnya.
4) Anemotaksis
Anemotaksis
adalah suatu kemampuan hewan untuk mengetahui aliran udara disekitarnya. Anemotaksis
ini terdapat pada hewan terbang seperti lalat. Mereka berorientasi di udara
dengan menggunakan reseptor untuk mengetahui tekanan udara,
arus udara. Reseptor terdapat pada bagian dasar
sayap dan pada bagian kepala.
5)Indera pengecap
Pengecap
dirasakan oleh adanya reseptor pengecap yang disebut sel-sel pengecap. Reseptor ini secara
konstan memberi informasi mengenai sifat-sifat zat yang masuk melalui mulut
pada waktu makan, selain itu terdapat papilla pada lidah.
Ada empat macam rasa kecap utama yaitu: pahit, manis,
asam dan asin. Indera pengecap sangat penting untuk kelangsungan hidup hewan. Hewan
yang mempunyai alat penciuman kurang tajam, maka kurang berkembang pula alat pengecapnya.
Reseptor pengecap adalah suatu kemoreseptor karena dapat dirangsang oleh berbagai
zat kimia.
6) Kemoreseptor
Indera penciuman
dan pengecap termasuk suatu kemoreseptor, sebab indera pengecap merupakan
alat yang bisa merasakan zat-zat kimia dan indera penciuman bisa mencium berbagai sifat
zat kimia terutama baunya. Hewan-hewan rendah juga memiliki beberapa
kemoreseptor yang berkembang baik dan berperanan penting pada
kelangsungan hidupnya. Contohnya bila asam lemah
diteteskan pada tubuhnya maka protozoa (Amoeba,sp) akan menggerakkan pseudopodianya,
Hydra dapat membedakan makanan yang hidup dan yang mati. Kemoreseptor berfungsu
juga sebagai alat simbiosis komensalisme dan parasitisme.
Proprioseptor
Informasi
mengenai kedudukan tubuh dan lender dirasakan oleh propriseptor. Proprioseptor terdapat
pada empat otot (otot lurik), pada tendon otot, pada selaput pembungkus otot
berupa ujung saraf Paccini dan pada sendi. Proprioseptor
merupakan suatu mekanoseptor. Proprioseptor penting
untuk mengatur koordinasi aktifitas otot.
Interoseptor
Interoseptor
menyampaikan informasi mengenai kejadian-kejadian di dalam tubuh. Di dalam tubuh
hewan banyak reseptor yang secara konstan menyampaikan informasi tentang
keadaan alat-alat dalam seperti jantung, paru-paru, pembuluh
darah dan informasi tentang lingkungan dalam seperti
kadar glukosa darah, konsentrasi ion, dan PH kepada saraf pusat. Semua reseptor diatas
termasuk kedalam interoreseptor.
Selain
interoseptor juga terdapat interoseptor khusus yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Letaknya
pada telinga dalam yang disebut Labirin. Labirin terdiri atas alat keseimbangan
untuk merasakan gerakan kepala yaitu saluran-saluran
semisirkuler dan alat untuk mengetahui kedudukan kepala
yaitu utrikulus dan sakulus.
Fotoreseptor
Hampir semua
hewan mempunyai kapasitas untuk merespon terhadap cahaya. Cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik dan organ visual dari hewan memperlihatkan perbedaan sensitifitas
terhadap gelombang cahaya yang berbeda. Disamping memperlihatkan sensitifitas terhadap
cahaya, kebanyakan hewan telah mempunyai organ penglihatan yang baik yaitu
mata. Mata atau titik mata ditemukan pada Platyhelminthes,
Nematelminthes, Annelida, Molluska, Arthropoda dan
semua Vertebrata. Mata dibangun oleh sel-sel fotoreseptor yang menerima kualitas
cahaya tertentu seperti intensitas dan warna.
Demikianlah Materi Tentang Macam - macam Reseptor pada Sistem Saraf, Semoga Bermanfaat.