Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran
impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson)
dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub
positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat
di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan
terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial
ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut
saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan
potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung
pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung
mielin.
Bila impuls
telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena
terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk
dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai
1/1000 detik.
Energi yang digunakan
berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel
saraf.
Stimulasi yang
kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang
dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls
akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang
kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada
periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara
terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson
membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat
struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan
sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk
sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak
dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan
neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia
yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke postsinapsis.
Neurontransmitter ada
bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin
terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin
kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada
membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim
asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis. Antara saraf motor dan
otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis
yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan
sinapsis saraf-saraf lainnya.
Demikianlah Materi Mekanisme Penghantaran Impuls pada Sistem Saraf, Semoga Bermanfaat.