Sistem saraf Pisces
Ikan perak
mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil,
sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda
saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga
mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada
tiap segmen tubuh.
Terdapat pada
ikan bertulang menulang yaitu saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif
terhadap substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut. Mata
lebar mungkin hanya jelas untuk melihat dekat, tetapi
dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang
bergerak diatas permukaan air atau di darat didekatnya. Telinga dalam dengan 3
saluran semisirkular, dan sebuah otolit untuk keseimbangan.
Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi tidak ada
gendang telinga. Oleh sebab itu, vibrasi atau suara diterima dan diteruskan
melalui kepala atau tubuh. Garis lateral tubuh mempunyai
perluasan di daerah kepala dan berguna untuk mendeteksi
perubahan tekanan arus air (seperti menghindar dari batu-batuan). Garis lateral
itu diinervasi oleh saraf kranial ke X (N. vagus),oleh
sebab itu beberapa ahli berpendapat bahwa telinga tengah
pada vertebrata air berasal sama seperti garis lateral.
Sistem saraf Amphibi
Otak terbagi
atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial.
Tiga saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus
iskiadikus.
Mata dengan
kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak
mata yang ketiga yang transparan (membran niktitans). Mata digerakkan
oleh 6 otot, yaitu oto-otot superior, inferior,
rektus internal, rektus eksternal, oblikus interior, dan oblikus superior. Telinga
dengan organ pendengar dan keseimbangan yang berupa 3 szlurzn semisirkular,
yaitu vertikal anterior, vertikal posterior, dan
horizontal. Membran timpani (dalam telinga tengah,
tetapi tidak ada
telinga luar), membawa implus-implus ke kolumella (tulang tipis dalam telinga tengah
yang memancarkan implus-implus melalui stapes ke koklea).
Sistem saraf Reptil
Otak dengan dua
lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla
oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat
traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan
hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan
syaraf spinal menuju ke somit-somit tubuh.
Pada lidah
terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ pembau pada rungga hidung. Mata
dengan kelenjar air mata. Telinganya seperti telinga vertebrata rendah. Saluran
auditori eksternal tertutup kulit, dengan membran tympani.
Telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkular untuk
mendengar. Dari ruang tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di
belakang hidung dalam.
Sistem saraf Aves
Bentuk otak dan
bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar sekali.
Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.lubang
telinga nampak dari luar, dengan meatus auditoris eksternal
terus kemembran tympani (gendang telinga).
Telinga tengah dengan saluran-saluran semi sirkulat terus ke koklea.
Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga tengah ada
saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara pada
langit-langitt bagian belakang.
Hidung sebagai
organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada dorsal paruh.
Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu sebuah membran
bervaskulasi dan berpikmen yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut
kedalam humor vitreus. Syaraf optik memasuki sklera mata di
tempat yanag disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar
air mata. Penglihatan terhadap warna sangat tajam dan cepat
berakomodasi pada berbagai jarak.
Sistem saraf Mammalia
Cerebrum besar
jika dibandingkan dengan keseluruhan otak. Serebelum juga besar dan berlobus lateral
2 buah. Lobus optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur
transversal menjadi lobus anterior dan posterior.
Mempunyai
telinga luar. Gelombang suara disalurkan melalui meatus auditori eksternal ke membran
tympani. Telinga tengah mengandung 3 buah osikel auditori. Koklea agak berkelok. Mata
tidak mengandung pekten (seperti yang terdapat pada burung). Di banding dengan vertebrata
yang lebih rendah, maka pada kelinci membran olfaktori lebih luas, organ pembau lebih
efektif, karena membran olfaktori itu lebih luas. Hal itu disebabkan karena
papan-papan tulang dalam rongga hidung bergulung-gulung
membentuk kurva.