1.
Aplikasi pada bidang pertanian
Aplikasi
bioteknologi untuk pertanian menawarkan berbagai keuntungan.
Perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi
genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika. Aplikasi
bioteknologi dalam bidang pertanian melalui teknologi perbaikan sifat
tanaman dengan teknik rekayasa genetika.
Keuntungan
bioteknologi pertanian antara lain:
Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar
unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan hama sehingga
dapat meningkatkan hasil panen.
Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu.
Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap.
Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dsb.
Meningkatkan produksi peternakan.
Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba
rumen.
Menciptakan jenis ternak unggul.
Menyediakan benih dan induk ikan berkualitas unggul.
Meningkatkan system kekebalan ikan dengan menggunakan vaksin,
imunostimulan, dan bioremediasi.
Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan
budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan
perairan.
Potensi hasil panen yang lebih tinggi,
Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida,
Toleran terhadap cekaman lingkungan,
Pemanfaatan lahan marjinal,
Identifikasi dan eliminasi penyakit di dalam makanan ternak,
Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik, dan perbaikan defisiensi
mikronutrien.
Sehingga
akan :
Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar
unggul seperti tanaman padi dan tanaman semusim sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Meningkatkan produksi dan kualitas melalui transgenic antara lain
kapas, jagung, dll.
Mempercepat swasembada jagung dengan jagung yang dihasilkan
mempunyai kualitas yang lebih baik dan kebal terhadap hama.
2.
Aplikasi pada bidang peternakan
Aplikasi
bioteknologi dalam bidang peternakan menawarkan berbagai keuntungan
antara lain:
Meningkatkan produksi peternakan
Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba
rumen
Menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi
Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu
Menciptakan jenis ternak unggul
3.
Aplikasi pada bidang perikanan
Aplikasi
bioteknologi dalam bidang periakanan menawarkan berbagai keuntungan
antara lain:
Menyediakan benih dan induk ikan
Meningkatkan system kekbalan ikan dengan menggunkana vaksin,
imunostimulan, probiotik dan bioremediasi.
Aplikasi
probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai
penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
4.
Aplikasi pada bidang kesehatan dan pengobatan
Aplikasi
bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah mandatangkan
manfaat antara lain:
Memproduksi obat-obatan terhadap
penyakit infeksi (antibiotik) seperti; penisilin, streptomysin.
Memproduksi vaksin untuk
pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksinnya
seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb. Selain pada manusia,
vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari
serangan berbagai penyakit menular.
Memproduksi zat kebal antibody
untuk diagnosis penyakit, penelitian dan terapi. Antibodi
monoclonal.
Untuk terapi gen misalnya untuk
terapi penyakit genetis (bawaan).
Untuk memproduksi hormon; Insulin
untuk terapi penderita kencing manis.
Untuk terapi gen; Sel somatis
(somatic gene therapy); sel darah atau otot, terapi penyakit genetis
(bawaan). Sel embrional (Germ line gene therapy).
5.
Aplikasi pada bidang lingkungan
Aplikasi
bioteknologi dalam bidang lingkungan adalah untuk penanganan dan
pemanfaatan material sampah organik yang volumenya cenderung
bertambah dengan pesat. Pemanfaatan sampah berdampak dapat
mengeliminasi sumber polusi terutama pencemaran air, dan dengan
penerapan proses biotek dapat mengubah limbah menjadi produk-produk
yang bermanfaat. Beberapa limbah yang dapat digunakan untuk substrat
fermentasi:
Molase, sebagai produk sampingan
(limbah) industri gula masih mengandung kadar gula 50%. Molase
digunakan secara luas sebagai bahan baku fermentasi dan untuk
produksi antibiotik, asam organic, dan khamir untuk pembuatan roti,
bumbu masak (MSG) atau diberikan langsung untuk makanan ternak.
Whey sebagai produk sampingan
(limbah) industri keju digunakan sebagai substrat fermentasi.
Batang padi (damen) untuk produksi
jamur merang.
Bagase (ampas tebu) banyak
mengandung ligno selulose.
Peran
bioteknologi dalam pemanfaatan bahan sampah organik:
Mengubah kualitas makanan limbah
agar sesuai untuk konsumsi manusia.
Memberi makan bahan sampah secara
langsung atau setelah pemrosesan ke unggas, babi, ikan, atau ternak
lainnya yang dapat mencerna secara langsung.
Limbah yang banyak mengandung
selulose diberikan pada sapi atau ruminansia.
Produksi biogas methane dan poduk
fermentasi lain jika tidak dapat diberikan ternak.