Unsur
hara tanaman adalah unsur yang diserap oleh tumbuhan. Menurut
Hanafiah (2007: 252), unsur kimiawi yang dianggap esensial sebagai
unsur hara tanaman adalah jika memenuhi tiga kriteria sebagai
berikut:
Unsur ini harus terlibat langsung dalam penyediaan nutrisi yang
dibutuhkan tanaman.
Unsur ini tersedia agar tanaman dapat melengkapi siklus hidupnya.
Jika tanaman mengalami defesiensi hanya dapat diperbaiki dengan
unsur tersebut.
Unsur
hara makro esensial jika dibutuhkan dalam jumlah besar, biasanya
diatas 500 ppm dan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, biasanya
kurang dari 50 ppm disebut mikro esensial.
Yang
tergolong ke dalam unsur hara makro antara lain Nitrogen, hidrogen,
oksigen, fosfor, kalium, belerang, kalsium dan magnesium. Sedangkan
unsur hara mikro antara lain boron, besi, mangan, tembaga, seng,
molibdenum, dan khlorin.
Menurut
Sutejo, (1995 :22-39) jumlah besar yang dibutuhkan tanaman unsur hara
tanaman dibedakan menjadi unsur hara makro dan mikro. Unsur makro
terdiri atas :
a.
Carbon, Oksigen, dan Hidrogen ( C, O, H )
Carbon,
Oksigen, dan Hidrogen, merupakan bahan baku dalam pembentukan
jaringan tubuh tanaman. Berada dalam bentuk H2O (air),
H2CO3 (asam arang), dan CO2 dalam
udara.
1)
Carbon (C)
Penting
sebagai pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering
tanaman terdiri dari bahan organik, diambil dalam bentuk CO2 .
2)
Oksigen (O)
Terdapat
dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan
organik, diambil dalam bentuk CO2 .
3)
Hidrogen (H)
Merupakan
elemen pokok pembangun bahan organik, supplai dari air.
b.
Nitrogen
Nitrogen
merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman yang pada umumnya
sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian- bagian
vegetatif tanaman seperti daun, batang, dan akar, tetapi kalau
terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada
tanamannya. Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah sebagai berikut :
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Dapat menyehatkan pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna
yang lebih hijau (pada daun muda berwarna kuning).
Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman.
Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan.
Meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah.
c.
Fosfor
Fosfor
diambil tanaman dalam bentuk H2PO4-,
dan HPO4 . Secara umum, fungsi dari fosfor (P) dalam
tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut :
Dapat mempercepat pertubuhan akar.
Dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi
tanaman dewasa.
Dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
Dapat meningkatkan produksi biji-bijian.
d.
Kalium
Kalium
diserap dalam bentuk K+ (terutama pada tanaman muda).
Kalium banyak terdapat pada sel-sel muda atau bagian tanaman yang
banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak mengandung kalium. Zat
kalium mempunyai sifat mudah larut dan hanyut, selain itu mudah
difiksasi dalam tanah. Zat Kalium yang
tidak
diberika secara cukup, maka efisiensi N dan P akan rendah, dengan
demikian maka produksi yang tinggi tidak dapat diharapkan. Kalium
berperan membantu :
Pembentukan protein dan karbohidrat.
Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman.
Meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit.
Meningkatkan kualitas biji/buah.
e.
Kalsium
Kalsium
diserap dalam bentuk Ca++ , sebagian besar terdapat dalam
daun berbentuk kalsium pektat yaitu bagian lamella pada dinding sel.
Selain itu terdapat juga pada batang, berpengaruh baik dalam
pertumbuhan ujung dan bulu-bulu akar. Kalsium terdapat pada tanaman
yang banyak mengandung protein.
Beberapa
fungsi kalsium yaitu :
Kalsium dapat menetralkan asam-asam organik yang dihasilkan pada
metabolisme.
Kalsium penting bagi pertumbuhan akar.
Kalsium dapat menetralkan tanah asam, dapat menguraikan bahan
organik, tersedianya pH dalam tanah tergantung pada kalsium.
f.
Magnesium
Magnesium
diserap dalam bentuk Mg++ , merupakan bagian dari
klorofil. Mg ini termasuk unsur yang tidak mobil dalam tanah. Kadar
Mg di dalam bagian- bagian vegetatif dapat dikatakan rendah daripada
kadar Ca, akan tetapi di dalam bagian-bagian generatif malah
sebaliknya. Mg banyak terdapat dalam buah dab juga dalam tanah. Ada
beberapa faktor seperti temperatur, kelembapan pH, dan beberapa
faktor lainnya dapat mempengaruhi tersedianya Magnesium di dalam
tanah.
g.
Sulfur (S)
Sulfur
diserap dalam bentuk SO4-. Sulfur yang larut
dalam air akan segera diserap akar tanaman, karena zat ini sangat
diperlukan tanaman (terutama tanaman-tanaman muda) pada pertumbuhan
pemula dan perkembangannya. Pada kenyataannya S yang dibutuhksn
banyak terdapat didalam tanah, sehingga tanah jarang menderita
kekurangan S, bahkan terjadi kadang-kadang keracunan S.
Pada
tanah pertanian banyak ditemukan bentuk senyawa belerang lain antara
lain, belerang organis, sulfat yang larut dalam air, sulfat yang
terabsorbsi, sulfat yang tidak larut (BaSO4 ) dan sulfat
yang tidak larut yang bersenyawa dengan CaCO3.
Menurut
Sutejo (1995: 74-77), yang termasuk unsur hara mikro adalah:
a.
Besi (Fe)
Zat
besi penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil), pembentukan zat
karbohidrat, lemak, protein, dan enzim. Tersedianya zat besi dalam
tanah secara berlebihan, misalnya karena pemupukan dengan zat ini
yang overdosis, dapat membahayakan bagi tanaman yaitu keracunan.
Sebagai pupuk zat besi ini dipakai dalam bentuk larutan yang
disemprotkan melalui daun atau dalam bentuk bubuk yang diinjeksikan
pada tanah.
b.
Borium
Borium
diserap tanaman dalam bentuk BO3 dan berperan dalam
pembentukan/pembiakan sel terutama pada titik tumbuh pucuk, juga
dalam pertumbuhan tepungsari, bunga dan akar. Kekurangan unsur ini
dapat
berpengaruh
pada kuncup-kuncup pucuk yang tumbuh dan akibatnya adapat mematikan.
Juga pertumbuhan meristem akan terganggu, dapat menyebabkan
terjadinya kelainan-kelainan dalam pembentukan berkas pembuluh.
Sehingga pengangkutan makanan menjadi terganggu, dan pembentukan
tepung sarinya menjadi jelek. Kekurangan Borium banyak terjadi pada
tanah berpasir dan tanah- tanah yang kaya akan kapur.
c.
Mangan (Mn)
Mangan
diserap tanaman dalam bentuk Mn+ . Mangan diperlukan oleh
tanaman untuk pembentukan zat protein dan vitamin terutama vitamin C.
Mn juga penting untuk mempertahankan kondisi hijau daun pada daun
yang tua. Tersedianya Mn bagi tanaman tergantung pada pH tanah,
dimana pH rendah Mangan akan banyak tersedia. Kelebihan Mn bisa
dikurangi dengan cara menambah zat fosfor dan kapur. defisiensi Mn
gejalanya daun-daun muda di antara tulang-tulang daun secara
bersamaan terjadi klorosis, dari warna hijau
menjadi
kuning dan selanjutnya putih.
d.
Tembaga (Cu)
Unsur
tembaga diserap oleh akar tanaman dalam bentuk Cu++ .
Tembaga sangat diperlukan dalam pembentukan enzim-enzim dan juga
pembentukan hijau daun (klorofil). Pada umumnya tanah jarang sekali
kekurangan Cu, apabila terjadi maka akan berpengaruh pada daun yaitu
daun bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, dan juga pada
pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (pelayuan cepat disertai
batang-batang tanaman melemah).
e.
Seng (Zn)
Zn
diserap tanaman dalam bentuk Zn++ . Dalam keadaan yang
sedikit Zn sudah cukup untuk tanaman dan apabila kelebihan dapat
menjadi racun bagi tanaman. Kekurangan Zn terjadi pada tanah-tanah
yang asam sampai sedikit netral. Defisiensi Zn dapat menyebabkan
pertumbuhan vegetatif terhambat selain juga dapat menghambat
pertumbuhan biji.
f.
Molibdenum (Mo)
Mo
diserap akar tanaman dalam bentuk MoO4 (ion Molibdat). Mo
dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2. Tersedianya Mo
bagi tanaman dipengaruhi oleh pH. Dalam hal ini apabila pH rendah
maka tersedianya Mo bagi tanaman akan kurang. Mo diperlukan tanaman
dalam jumlah yang sedikit. Defisiensi unsur ini menimbulkan beberapa
gejala pada tanaman, antara lain pertumbuhannya tidak normal,
terutama pada sayur-sayuran.
g.
Klorida (Cl)
Dari
hasil analisis pada tanaman ternyata bahwa Cl banyak terdapat pada
abu tanaman (relatif besar) dari hasil penyelidikan Cl banyak
terdapat pada tanaman yang mengandung serat. Terhadap tanaman yang
menghasilkan tepung, Cl memberikan pengaruh yang jelek terhadap
kualitas tepungnya. Defisiensi Cl dapat menimbulkan gejala
pertumbuhan daun yang kurang normal (terutama pada tanaman sayuran),
daun akan nampak kurang sehat dan berwarna tembaga.