A.
Defenisi
Sistem
ekskresi sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti
karbon dioksida, urea, racun dan lainnya.
B.
Alat Ekskresi Manus
1.
Ginjal
Ginjal
(ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah
kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang.
Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal
kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan
panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah
secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang
merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga
ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang
disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus
kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan
glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula
Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomeru Tubulus kontortus
terdiri atas tubulus kontosnus proksimal, tubulus kontornus distal,
dan tubulus kontornus kolektivus. Tubulus kontortus kolektivus. Di
antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal
terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars
descenden (turun).
|
Struktur Ginjal Manusia |
Penamaan
beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816
– 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang
saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle
meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi
berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal
tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi
berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694).
Ginjal
merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang
di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam
mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung
glukosa.
a.
Fungsi ginjal
Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan
oleh bagian tubulus ginjal
Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-
sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
b.
Proses pembentukan Urine
Ginjal
berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan
augmentasi.
Penyaringan (filtrasi)
Proses
pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori
(podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus
mempermudah proses penyaringan.
Selain
penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel
darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan
kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam
amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati
saringan dan menjadi bagian dari endapan.
Hasil
penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin
primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan
garam-garam lainnya
Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan
yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di
tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal
terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya
zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap
melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino
dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin,
kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama
urin.
Setelah
terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder,
zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,
misalnya urea.
Augmentasi
Augmentasi
adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di
tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan
menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui
saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding
kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air
kecil. Urin akan keluar melalui uretra.
Komposisi
urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan
sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urin.
2.
Hati
Hati
merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut
sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah
dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena
porta) dari usus.
Hati
dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat
pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat
(capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah
yan gtelah tua disebut histiosit.
|
Struktur Hati Manusia |
Sebagai
alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna
empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak
akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya
dilepas.
a.
Fungsi hati
Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
Menawarkan racun
Membentuk protombin dan fibrinogen
Membentuk albumin dan globulin
Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
Tempat pembentukan urea
Menghasilkan empedu
Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
3.
Kulit
Seluruh
permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita
sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama
karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan
berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
|
Struktur Kulit Manusia |
a.
Susunan Kulit
Kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari),
dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat
bawah kulit).
Epidermis
Lapisan
epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. Stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari
sel- sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas
sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum.
Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung
pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang
selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Stratum
korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk Stratum granulosum,
mengandung pigmen Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel
baru ke arah luar
Dermis
Dermis
terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam
lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan
kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan
keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama
garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat
dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong
rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak
berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar
tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari
makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar
rambut terdapat otot penegak rambut,akar rambut , pembuluh darah
,syaraf ,kelenjar minyak (glandula sebasea),kelenjar keringat
(glandula sudorifera).Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang
berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
Hipodermis
Hipodermis
terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan, dan menahan panas tubuh.
b.
Fungsi Kulit
Fungsi
kulit antara lain sebagai berikut:
mengeluarkan keringat
pelindung tubuh
menyimpan kelebihan lemak
mengatur suhu tubuh, dan
tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar
matahari yang mengandung ultraviolet
c.
Proses Pembentukan Keringat
Bila
suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan
banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal
kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah
penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.
Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang
merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa
panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh
tetap normal.
4.
Paru-paru
Paru-paru
berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua
bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan
paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan
kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut
selaput pleura.
|
Struktur Paru-paru Manusia |
Paru-paru
merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karenatanpa
paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2 ) dan Uap
air (H2O).
Didalam
paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air
dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.