• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » ekosistem » hewan » tumbuhan » Kebergantungan dalam Ekosistem - Materi Biologi Dasar

Kebergantungan dalam Ekosistem - Materi Biologi Dasar

ekosistem, hewan, tumbuhan

1. Aliran Energi dalam Ekosistem

Makanan merupakan kebutuhan pokok untuk proses kehidupan semua organisme, baik produsen, konsumen, ataupun pengurai. Tumbuhan berfotosintesis menghasilkan makanan berupa zat gula yang dapat disimpan oleh tumbuhan dan dapat dimakan oleh konsumen. Konsumen pemakan tumbuhan dimakan oleh konsumen lainnya sehingga terjadi proses memakan dan dimakan. Energi matahari diserap tumbuhan (produsen) yang kemudian dimakan oleh herbivora (konsumen I). Herbivora yang memiliki energi ini dimakan oleh karnivora (konsumen II), dan karnivora dimakan oleh karnivora lainnya (konsumen III).

Oleh karena itu, secara bertahap, energi berpindah dari suatu organisme ke organisme lainnya atau dari produsen ke konsumen I, II, III atau sampai ke konsumen puncak sehingga terbentuklah aliran energi dalam ekosistem. Peristiwa memakan dan dimakan pada satu urutan di dalam ekosistem itu disebut rantai makanan.


Aliran energi pada tumbuhan dan hewan

Aliran energi pada tumbuhan dan hewan.

2. Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan

Rantai makanan merupakan peristiwa memakan dan dimakan pada satu urutan, seperti jagung dimakan tikus, tikus dimakan ular, ular dimakan elang, elang dimakan harimau, dan harimau mati diuraikan pengurai.

Pada rantai makanan di darat, jagung berperan sebagai produsen, tikus sebagai herbivora atau konsumen pertama, ular sebagai karnivora atau konsumen kedua, elang sebagai konsumen ketiga, dan harimau sebagai konsumen keempat. Apabila ular punah populasi tikus meningkat. Karena populasi tikus meningkat maka populasi jagung akan menurun, dan populasi elang berkurang atau punah karena tidak ada makanan.

Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan.

Dari peristiwa rantai makanan itu, suatu organisme memperoleh makanan hanya dari satu organisme, padahal sesungguhnya dapat diperoleh dari beberapa organisme. Contohnya, tumbuhan yang dimakan oleh belalang tidak hanya satu jenis. Mungkin saja belalang memakan daun padi, daun pisang, atau tumbuhan lainnya. Katak tidak hanya memakan belalang, mungkin saja dapat memakan bintik nyamuk, atau serangga lainnya. Ular tidak hanya memakan katak, tetapi juga memakan tikus, ikan, atau hewan lainnya. Elang tidak hanya memakan ular, mungkin memakan ayam dan burung kecil lainnya. Di sini peristiwa makan dan dimakan itu tidak satu urutan, tetapi beberapa urutan, karena yang dimakannya tidak hanya satu. Karena yang dimakannya lebih dari satu maka rantai makanan pun lebih dari satu dan saling berhubungan sehingga membentuk jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan dalam satu ekosistem.

3. Piramida Makanan

Dalam setiap ekosistem terjadi hubungan saling ketergantungan antarpopulasi, bahkan antara biotik dan abiotik. Hubungan saling ketergantungan dalam proses makan dan dimakan pada rantai makanan dan jaring-jaring makanan di dalam kehidupan disebut jaring-jaring kehidupan.

Di dalam jaring-jaring kehidupan, energi yang berasal dari makanan digunakan untuk bergerak, mengatur suhu tubuh, pertumbuhan, perkembangan, dan berbagai kegiatan hidup lainnya. Sehingga energi yang pindah dari suatu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya akan berkurang.

Besarnya energi yang diperoleh dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya hanya sekitar 10 % dari yang dimakannya. Contohnya, apabila produsen memiliki energi 1.000 kalori, maka tiap konsumen akan memperoleh energi:
  1. Konsumen I= 1.000 kalori x 10 % = 100 kalori
  2. Konsumen II = 100 kalori x 10 % = 10 kalori
  3. Konsumen III = 10 kalori x 10 % = 1 kalori
  4. Konsumen IV = 1 kalori x 10 % = 0,1 kalori


Agar rantai makanan dan jaring-jaring makanan di dalam jaring- jaring kehidupan dapat terus berlanjut, maka produsen harus lebih banyak dari pada konsumen I, konsumen I harus lebih banyak dari konsumen II, konsumen II harus lebih banyak dari konsumen III, dan konsumen III harus lebih banyak dari konsumen IV. Keadaan perbandingan jumlah produsen dengan konsumen dapat digambarkan dengan piramida makanan di samping.
Tweet
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Mekanisme Penghantaran Impuls pada Sistem Saraf
  • Penjelasan Tentang Determinasi Tumbuhan
  • 9 Filum yang Terdapat pada Kingdom Animalia
  • Penjelasan Tentang Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus Smith)
  • Penjelasan Tentang Filum Arthropoda
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger