Apakah anda pernah terserang penyakit sinusitis? Jika jawabannya iya, berarti anda harus mencari tahu penyebabnya. Karena bisa saja penyakit yang anda anggap biasa tersebut mempunyai dampak ke berbagai penyakit menakutkan seperti epiglotitis atau malah meningitis. Penyakit-penyakit tadi disebabkan oleh bakteri nakal yang cukup bandel karena yang diserang kebanyakan anak-anak. Namun tidak dapat dipungkiri kalau orang dewasa pun juga dapat diserang oleh bakteri ini. Bakteri ini ditemukan pada selaput mukosa saluran pernapasan bagian atas dan dapat menyebabkan infeksi ringan maupun berat. Jadi betul kan kalau bakterinya bandel dan nakal? Bakteri tersebut bernama Haemophillus influenzae.
Sumber : http://virtuallab.apa.uoit.ca/
Aemophilus Influenzae.
Morfologi & Identifikasi
Haemophillus influenzae ditemukan di selaput mukosa saluran pernapasan atas pada manusia. Bakteri ini merupakan penyebab meningitis pada anak-anak dan terkadang menyebabkan infeksi saluran napas pada anak-anak dan orang dewasa. Termasuk bakteri gram negatif yang nonmotil dan berukuran kecil dari familia Pasteurellaceae. Terlihat sebagai kokobasil pendek berukuran kira-kira 1,5 μm atau tampak seperti rantai pendek. Pada biakan, morfologinya bergantung pada umur dan perbenihan. Setelah kira-kira 6-8 jam dalam perbenihan diperlihatkan, bentuk kokobasil ditemukan terbanyak. Kemudian didapatkan batang yang lebih panjang, bakteri yang mengalami lisis dan bentuk yang sangat pleomorfik. Organisme pada biakan muda (6-18 jam) pada perbenihan terlihat mempunyai simpai yang nyata.
Patogenesis
Haemophillus influenzae tidak menghasilkan eksotoksin dan peranan antigen somatik toksiknya pada penyakit alamiah belum dimengerti dengan jelas. Organisme yang tidak bersimpai adalah anggota tetap flora normal saluran pernapasan manusia. Simpai bersifat antifagositik bila tidak ada antibodi antisimpai khusus. Bentuk Haemophillus influenzae yang mempunyai simpai, khususnya tipe b, menyebabkan infeksi pernapasan supuratif (sinusitis, laringotrakeitis, epiglotitis, otitis) dan pada anak kecil, yaitu meningitis. Darah dari kebanyakan orang yang berumur lebih dari 3-5 tahun mempunyai daya bakterisidal yang kuat terhadap Haemophillus influenzae, dan infeksi klinik lebih jarang terjadi pada orang itu. Namun sekarang ini, antibodi bakterisidal tidak terdapat pada 25% orang AS dan infeksi klinik lebih sering terjadi pada orang dewasa. Haemophillus influenzae yang dapat digolongkan atau tidak bersimpai tipe b umumnya menyebabkan otitis media (mekanisme patogeniknya belum jelas). Bakteri ini menjadi penyebab utama otitis media bakterial dan sinusitis akut. Organisme ini dapat ikut aliran darah, yang disebut bakteremia dan menyebabkan sepsis, atau terkadang menetap di sendi yang dapat menyebabkan artritis infeksiosa.
Imunitas
Bayi berumur di bawah 3 bulan mempunyai antibodi dalam serum yang diperoleh dari ibunya. Selama masa ini infeksi Haemophillus influenzae jarang terjadi, tetapi kemudian antibodi ini akan hilang. Anak-anak sering mendapatkan infeksi Haemophillus influenzae yang biasanya asimtomatik tetapi dapat dalam bentuk penyakit pernapasan atau meningitis. Pada umur 3-5 tahun, anak-anak mempunyai antibodi PRP yang membantu pembunuhan bakteri dengan bantuan komplemen dan fagositosis. Imunisasi pada anak-anak dengan vaksin konjugat Haemophillus influenzae tipe b menimbulkan antibodi yang sama.
Terdapat korelasi antara adanya antibodi bakterisidal dan resistensi terhadap infeksi Haemophillus influenzae tipe b. Namun, tidak diketahui apakah antibodi ini saja yang memberikan imunitas. Pneumonia dan artritis akibat Haemophillus influenzae masih dapat timbul pada orang dewasa yang memiliki antibodi ini.