• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » bakteri » penyakit » Treponeme pertenue, Bakteri Penyebab Penyakit Frambusia

Treponeme pertenue, Bakteri Penyebab Penyakit Frambusia

bakteri, penyakit
Treponeme pertenue adalah suatu bakteri. Bakteri ini bersifat patogen. Bakteri ini termasuk bakteri gram negative yang panjang, tipis, bergulung secara heliks dan berbentuk spiral langsing dengan lebar kira-kira 0,2µm dan panjang 5-15µm spiral melilit teratur berjarak 1µm satu sama lain. Pada cairan suspensi yang cocok dan bila ada zat pereduksi , treponeme pertenue dapat tetap bergerak selama 3-6 hari pada suhu 25ºC. Bakteri ini mudah ditemukan pada secret lesi kulit atau mukosa. Pada stadium dini dan pada jaringan, kalenjar, dan limfa pada stadium lanjut. Bakteri ini menyebabkan penyakit frambusia atau patek atau yaws.

Frambusia atau patek atau yaws adalah suatu penyakit infeksi di dareah tropis. Penyakit ini menimbulkan gejala di kulit dan tulang. Penyakit ini bersifat endemic terutama di kalangan anak-anak, dan di banyak daerah tropic yang panas dan lembab seperti di Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan beberapa daerah tropic lainnya di dunia. Infeksi pada manusia biasanya disebabkan oleh luka pada kulit sehingga bakteri tersebut dapat menembus kulit melalui luka tersebut. Selain itu infeksi dapat terjadi melalui kontaminasi pakaian dan juga melalui lalat. Gejala primernya adalah luka pada kulit yang menyerupai buah murbei. Penularan penyakit ini ada 2 macam yaitu penularan langsung, yaitu melalui kontak dari orang ke orang, melalui luka dan juga dapat melalui selaput lendir, sedang penularan tak langsung melalui benda atau serangga. Pengobatan yang digunakan adalah menggunakan penisilin dengan konsentrasi 0,003 unit/mL merupakan aktivitas yang treponemisidal yang nyata dan penisilin merupakan pengobatan pilihan. Kadang-kadang, penisilin dapat diganti dengan dengan antibiotika lain seperti tetrasiklin atau eritromisin.

Treponeme pertenue, Bakteri Penyebab Penyakit Frambusia


1. Klasifikasi
Klasifikasi taksonominya adalah:
Kingdom : Eubacteria
Filum : Spirochaetes
Class : Spirochaetes
Ordo : Spirochaetales
Famili : Treponemataceae
Genus : Treponema
Spesies : Treponema pertenue

2. Ciri-ciri khas organismeTreponema pertenue
Treponeme berbentuk spiral langsing dengan lebar kira-kira 0,2µm dan panjang 5-15µm. Spiralnya melilit teratur berjarak 1µm satu sama lain. Organisme ini bergerak secara aktif terus menerus berputar mengelilingi sumbu panjangnya. Sumbu panjang spiral umumnya lurus tetapi kadang-kadang dapat belok.

Karena demikian tipis mikroorganisme ini tidak dapat terlihat dengan jelas kecuali dengan penerangan lapangan gelap atau dengan pewarnaan imunofluoresensi.

3. Penyakit yang ditimbulkan
Penyakit yang ditimbulkan oleh Treponema Pertenue adalah frambusia atau patek atau yaws. Frambusia atau patek atau yaws adalah suatu penyakit infeksi di dareah tropis. Penyakit ini bersifat endemic, terutama di kalangan anak-anak dan di banyak daerah tropic seperti Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan dareah tropic lain di dunia. Lesi primernya, papula berulkus, biasanya pada lengan atau tungkai.penyebaran patek terjadi pada anak dibawah 15 tahun melaliu kontak dari orang ke orang.

Tidak terjadi infeksi transplasental maupun congenital. Pembentukan parut akibat lesi kulit dan destruksi tulang sering terjadi tetapi jarang terjadi komplikasi visceral atau komplikasi susunan saraf. Gejala primernya adalah luka pada kulit yang menyerupai buah murbei.

Penularan penyakit ini ada 2 macam yaitu penularan langsung, yaitu melalui kontak dari orang ke orang, melalui luka dan juga dapat melalui selaput lendir, sedang penularan tak langsung melalui benda atau serangga.

4. Pengobatan

Obat yang digunakan adalah penisilin dengan konsentrasi 0,003 unit/mL merupakan aktivitas yang treponemisidal yang nyata dan penisilin merupakan pengobatan pilihan. Pada frambusia dengan masa sakit kurang dari setahun, kadar penisilin dipertahankan selama 2 minggu dengan penyuntikan tunggal benzatin penisilin G2,4 juta unit secara intramuskuler. Pada frambusia lanjut dosis yang ma diberikan 3 kali dalam interval 1 minggu. Kadang-kadang, penisilin dapat diganti dengan dengan antibiotika lain seperti tetrasiklin atau eritromisin.
Tweet

You Might Like :

Brucella Abortus Bakteri Penyebab S...
Brucella Abortus Bakteri Penyebab S...
Bordetella Pertussis Bakteri  Penye...
Bordetella Pertussis Bakteri Penye...
Penyakit yang ditimbulkan oleh Bakt...
Penyakit yang ditimbulkan oleh Bakt...
Aemophilus Influenzae, Bakteri Peny...
Aemophilus Influenzae, Bakteri Peny...
Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Penjelasan Tentang Filum Arthropoda
  • 9 Filum yang Terdapat pada Kingdom Animalia
  • Mekanisme Penghantaran Impuls pada Sistem Saraf
  • Penjelasan Tentang Determinasi Tumbuhan
  • Penjelasan Tentang Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus Smith)
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger