A.
Pendahuluan
Sejauh
mata memandang yang terlihat adalah hamparan hijau. Itulah
pemandangan di daratan yang dipenuhi oleh berbagai macam tumbuhan.
Berbagai tumbuhan sering kamu jumpai di lingkungan sekitar kamu.
Apabila kamu perhatikan, ternyata ada banyak tanaman dengan beragam
bentuk batang, bunga, maupun buah.
Dunia
tumbuh-tumbuhan dikenal sebagai Kingdom Plantae. Dimana tumbuhan
merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan
manusia. Hewan pun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi.
Dalam klasifikasi, makhluk hidup apa saja yang tergolong sebagai
tumbuhan?
Dunia
tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organisme
eukariotik multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b,
menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya
dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Dunia
tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh
(Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan
Atracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta
adalah kelompok paku- pakuan dan tumbuhan berbiji.
Dunia
tumbuhan dapat dipelajari jika kamu telah memahami ciri-ciri tumbuhan
dan klasifikasi makhluk hidup. Yang akan dibahas terlebih dahulu
dalam pertemuan ini adalah tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan
paku (Pteridophyta).
B.
Ruang Lingkup
Tumbuhan
diklasifikasikan menjadi beberapa divisi yang dapat digambarkan
dengan bagan sebagai berikut:
1.
TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta)
Coba
kamu perhatikan dinding, genteng, tanah, atau batu di tempat yang
teduh dan lembab. Jika kam u menemukan adanya hamparan seperti
beludru berwarna hijau, itulah salah satu jenis lumut. Bila diamati
dengan cermat, tubuh lumut tidak memiliki bentuk seperti tumbuhan
pada umumnya, yaitu berakar, berbatang, dan berdaun.
|
Struktur
Tumbuhan Lumut
|
Adapun
ciri-ciri dan sifat lumut dapat disebut sebagai berikut:
Habitat adalah didarat yang lembab atau basah. Hidup dengan melekat
(epifit) dan ada pula yang epifil.
Organ tubuhnya sudah lengkap, yaitu akar yang berupa rhizoid, batang
dan daun, susunan tubuhnya umumnya lebih komplek dari pada
Thallophyta.
Mengalami metagenesis, yaitu suatu pergiliran keturunan antara fase
sporofit dan gametofit.
Sporofit merupakan keturunan generatif, berupa badan penghasil spora
yang disebut sporogonium. Sporofit ini tumbuh pada gametofit dan
mendapat makanan darinya. Diujung sporofit terdapat pembesaran
adalah sporangium (kotak spora) fase gametofit lebih dominant.
Daun lumut kecil, terdiri atas selapis sel, kloroplas berbentuk
jala. Di dalam daun terdapat sel yang besar dan mati sebagai tempat
menyimpan air.
Akar, terdiri dari selapis sel yang bersekat dan tidak mempunyai
berkas pengangkut (fasis) berfungsi sebagai alat untuk menempel dan
menyerap air serta garam mineral dari substratnya. Akar lumut
disebut rhizoid.
Batang, pada golongan lumut hati (Hepaticae) tidak ditemukan, sedang
pada lumut daun ditemukan batang silindris.
Tumbuhan
lumut mengalami daur hidup, yaitu pergiliran keturunan antara fase
gametofit dan fase sporofit. Adapun pada tumbuhan lumut terdapat
Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu: alat kelamin jantan disebut
Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid dan alat kelamin betina
disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum. Perhatikan skema daur
hidup Bryophyta berikut:
|
Skema
Metagenesis Tumbuhan Lumut
|
Jika
kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu
(Monoseus). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua
(Dioseus). Gerakan spermatozoidke arah ovum berupakan gerak
kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang
dihasilkan oleh sel telur.
Jenis
lumut yang sudah diidentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies.
Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu:
1.
Kelas Hepaticopsida (Lumut hati)
Lumut
hati berbentuk lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah yang
lembab atau terapung di atas air. Di tebing – tebing basah sering
terdapat lumut ini.
Contohnya
adalah Ricciocarpus dan Marchantia.
2.
Kelas Anthoceratopsida (Lumut tanduk)
Lumut
tanduk berhabitat di tepi sungai, danau, atau di sepanjang selokan.
Seperti halnya lumut hati, lumut tanduk juga mengalami pergiliran
keturunan atau metagenesis.
Contohnya
adalah Anthoceros.
3.
Kelas Bryopsida (Lumut daun/sejati)
Lumut
sejati tumbuh di tanah, tembok, dan tempat-tempat yang terbuka.
Batangnya tegak, bercabang – cabang dan berdaun kecil-kecil.
Adapula yang seperti beludru hijau. Contohnya adalah Polytrichum dan
Sphagnum. Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi
manusia jika diketahui potensi yang dikandungnya.
Berikut
ini adalah beberapa contoh manfaat tumbuhan lumut bagi manusia.
Marchantia polymorpha sebagai obat penyakit hepatitis.
Sphagnum fimbriatum, S. squamosum, S. acutifolium, S. ruppinense
sebagai bahan pengganti kapas.
Sebagai bantalan lumut di hutan, mampu menyerap air hujan dan air
salju yang mencair.
Lumut gambut di daerah rawa sebagai penyubur tanah.
Lumut merupakan vegetasi perintis (tumbuhan pionir).
2.
TUMBUHAN PAKU (Pteridophyta)
Kamu
mungkin pernah makan sayur pakis. Pakis merupakan istilah lain untuk
tumbuhan paku.Tumbuhan
paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih
dapat dijumpai di daratan. Tumubuhan berkormus adalah tumbuhan yang
memiliki batang, akar, dan daun yang sebenarnya. Artinya, batang,
akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan floem.
Masih ingatkah kalian apafungsi pembuluh angkut xilem dan floem?
Fosil tumbuhan paku dijumpai pada batu- batuan zaman karbon,
diperkirakan hidup 345 juta tahun yang lalu.
|
Struktur
Tumbuhan Paku
|
Adapun
ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut:
Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
Pada batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem
konsentris.
Terjadi metagenesis.
Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan
merupakan keturunan generatif.
Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati,
serta mempunyai anteridium dan arkegonium.
Embrionya berkutub satu
Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.
Akar paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh
angkut konsentrik.
Batang umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan
sejenisnya.
Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi
dapat juga dibedakan menjadi sporofil dan tropofil.
Berdasarkan
jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
1.
Paku Homospora (Isospora)
Merupakan
kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora saja,
misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
|
Paku
kawat (Lycopodium clavatum)
|
2.
Paku Heterospora
Merupakan
kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu:
mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane
(Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
|
Paku
rane (Selaginella wildenowii) dan Semanggi
(Marsilea crenata)
|
3.
Paku Peralihan
Merupakan
kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan
ukurannya sama (isospora) tetapi memiliki fungsi berbeda yaitu
sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor
kuda (Equisetum debile).
|
Paku
ekor kuda (Equisetum debile)
|
Tumbuhan
paku mengalami daur hidup seperti halnya tumbuhan lumut. Namun, pada
tumbuhan paku, generasi sporofit adalah adalah generasi yang dominan
dalam daur hidupnya.
Tumbuhan
paku diklasifikasikan berdasar ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi,
yaitu:
1.
Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)
Dikatakan
telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang
tidak berakar sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan
dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada tetapi
hampir punah, yaitu Psilotum.
|
Paku
Purba (Psilotum)
|
2.
Paku Kawat (Lycopsida)
Lycopsida
memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium
muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut).
Batangnya seperti kawat.
Contohnya:
Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes.
|
Lycopodium
|
3.
Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Sphenopsida
memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar.
Sporangium terdapat dalam strobilus (kerucut).
Contohnya:
Equisetum dan Calamites.
|
Equisetum
|
4.
Paku Sejati (Pteropsida)
Pteropsida
merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum
disebut pakis. Ciri-cirinya: daunnya besar, daun muda menggulung,
sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
Contohnya:
paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi
(Marsilea crenata).
|
Suplir
(Adiantum cuneatum) dan Semanggi (Marsilea crenata)
|
Jenis
tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, antara
lain:
Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk
rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum
(suplir), Selaginella wildenowii (paku rane).
Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium
clavatum (paku kawat).
Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku
semanggi).
Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.
Demikianlah Materi Penjelasan Tentang Dunia Tumbuhan ( kingdom Plantae ), saya sampaikan, Semoga Bermanfaat ...