A.
Pendahuluan
Nata
berasal dari bahasa Spanyol yaitu nadar yang artinya berenang,
istilah tersebut juga berasal dari bahasa latin yaitu natere yang
artinya terapung (Collade: 1986). Nata sudah lama populer di Filipina
dan merupakan hidangan yang sangat digemari oleh masyarakatnya. Nata
yaitu selulosa bakterial yang mengandung lebih kurang 98%
konsistensinya kokoh dan teksturnya agak kenyal. Makanan ini termasuk
makanan rendah kalori sehingga cocok digunakan penderita diabetes.
Nata dapat dibuat dari bahan-bahan seperti : sari kelapa, air kelapa,
sari nanas dan sari buah lainnya.
Nata
yang dibuat dari air kelapa dinamakan nata de coco, nata yang dibuat
dari air sisa pembuatan tahu disebut nata de soya. Sedangkan nata de
pina merupakan medium yang digunakan untuk membuat kultur murni
baketri Axetobacter xylinum. Makanan rendah serat nata diguankan
sebagai makanan penyegar atau pencuci mulut (food dessert). Di
Indonesia sendiri nata mulai popular sejak tahun 1981. Nata dapat
dipakai sebagai bahan pengisi es krim, pencampur fruit coctail,
yoghurt dan sebagainya.
Disamping
itu, nata de coco maupun nata de soya bisa digolongkan pada dietry
fiber yang memberikan andil cukup berarti untuk kelangsungan proses
fisiologi secara normal. Sebenarnya nata berarti bacterial celulose
atau selulosa sintesis, hasil sintesa dari gula oleh bakteri
pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri ini adalah bakteri
asam asetat, bersifat aerobik, gram negatif dan berbentuk batang
pendek. Dalam medium cair A. xylinum membentuk suatu lapisan (massa)
yang dapat mencapai ketebalan beberapa senti meter. Bakteri itu
sendiri terperangkap dalam massa fiber yang dibuatnya. Untuk dapat
menghasilkan massa yang kokoh, kenyal, tebal, putih, dan tembus
pandang, perlu diperhatikan suhu inkubasi (peraman), komposisi, dan
pH (keasaman media).
B.
Alat dan Bahan
a.
Alat:
Keler-keler gelas atau waskom plastik
wadah untuk pembuatan media
Ember plastik
Rak kayu5. Pengaduk dari kayu atau stainless steel
Gelas ukur
Pisau stainless
Neraca
Talenan
Kertas saring
Beker glass volume 1 liter
Botol jam
Kompor atau lampu bunsen
b.
Bahan :
Buah nenas
Air kelapa
Gula pasir
Asam cuka atau asam asetat glasial
Cairan bibit atau kultur murni atau bibit nata de pina
Pengawet Natrium benzoat, essens, fanili, dan lain-lain bila
dianggap perlu
C.
Cara Kerja
a.
Pembuatan nata de pina
Pilihlah buah nenas yang matang, tetapi masih keras.
Cucilah buah nenas tersebut dengan air bersih, lalu belah menajdi
dua bagian, selanjutnya dipotong-potong kecil atau dihancurkan.
Peraslah hancuran nenas tersebut untuk mengeluarkan juicenya.
Ampas nenas yang diperoleh dicampur dengan air dan gula pasir dengan
perbandingan 6 : 3 : 1.
Aduklah campuran tadi hingga merata, lalu masukkan ke dalam botol
jem hingga setengah isi.
Tutuplah botol jem yang telah berisi nenas tadi dengan kain atau
kertas yang bersih.
Simpanlah di tempat yang aman dan biarkan selama 2-3 minggu hingga
terbentuk lapisan putih di atasnya (lapisan ini merupakan koloni
bakteri Acetobacter xylinum)
b.
Pembuatan nata de coco
Didihkan air kelapa dalam beker glass atau panci email, kemudian
tambahkan gula pasir sebanyak 75 gram per liter air kelapa. Kemudian
saringlah dengan menggunakan kertas saring.
Ukurlah pH dari air kelapa di atas, apabila pH-nya di atas 4-4,5
tambahkan asam cuka atau asam asetat glasial sampai pH menjadi
4-4,5.3. Masukkan cairan bibit sebanyak 165 ml per liter air kelapa
atau bakteri dari kultur murni atau bibit dari nata de pina ke dalam
air kelapa yang telah diukur pH-nya, kemudian aduk hingga merata.
Masukanlah air kelapa yang telah mengandung bibit tersebut ke dalam
keler atau waskon plastik atau wadah lainnya, kemudian tutup dengan
kertas yang bersih, beri keterangan, dan simpan di tempat yang aman
selama 15 hari.
setelah 15 hari akan terbentuk lapisan putih pada permukaan air
kelapa. Angkatlah lapisan tersebut dengan menggunakan garpu bersih
atau alat lainnya. Hati-hati jangan sampai lapisan bawahnya
terkontaminasi, karena cairan ini dapat digunakan sebagai bibit
untuk pembuatan nata de coco berikutnya.
Buanglah lapisan atau selaput tipis yang melekat pada bagian bawah
lapisan putih tadi, kemudian potong-potong lapisan yang diperoleh
sesuai dengan bentuk yang diinginkan, lalu cuci hingga bersih.
Rendamlah potongan-potongan dari lapisan putih tadi selama 2-3 hari
untuk menghilangkan asamnya, kemudian ditiriskan. Setiap hari air
rendaman harus diganti dengan air yang baru. Bila pada hari ketiga
masih terasa asam, didihkan selama 30 menit, kemudian ditirskan
kembali.
c.
Pembuatan nata de soya
Cara pembuatan sari kedelai
Kedelai
1 kg ditambah dengan 5 liter air direbus sampai mendidih selama 1
malam keesokan harinya 15 menit, kemudian diangkat dan disimpan
selama 1 malam, keesokan harinya diaduk-aduk sambil diremas-remas
kemudian biji dipisah dari kulitnya dan cirannya ditampung kemudian
diulang sampai didapat cairan sebanyak 15 liter. Cairan ini kemudian
disaring dari kulitnya kemudian dibiarkan selama 1 sampai 2 malam.
Cara pembuatan nata de soya
Sari
kedelai ditambah gula pasir, urea / ZA di didihkan 15 menit sambil
diaduk- aduk kemudian diangkat ditambahkan cuka glasial kemudian
dalam keadaan panas dimasukan dalam loyang plastik, ditutup dengan
koran dan diikat menggunakan karet lalu disimpan pada rak yang telah
disediakan. Jika suhu telah sesuai dengan suhu ruangan bibit
dimasukan sebanyak 10% dari jumlah medium dan dibiarkan selama 10
sampai 15 hari.
Catatan:
Untuk memperoleh hasil yang baik, air kelapa yang akan digunakan
sebaiknya disimpan terlebih dahulu selama 2-3 hari.
Untuk memacu pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum, ke dalam media
tumbuhnya dapat ditambahkan sedikit pupuk ZA dan diaduk hingga
merata.
Demikianlah Materi Praktikum Biologi Terapan tentang Pembuatan Nata De Coco, pina dan Soya ini saya sampaikan, Semoga Bermanfaat ...