Pernahkah Anda mendengar kata bioteknologi? Bioteknologi merupakan suatu
usaha terpadu dari bebagai disiplin ilmu untuk mengolah bahan baku dengan
memanfaatkan mikrorganisme dan komponen-komponen lainnya untuk menghasilkan
barang dan jasa. Disiplin ilmu yang terlibat dalam bioteknologi, di antaranya
Kimia, Biokimia, Rekayasa Biokimia, Teknik Kimia, Mikrobiologi, dan tentunya
ilmu Biologi.
Pada masa lalu, bioteknologi selalu diartikan sebagai teknologi fermentasi.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bioteknologi semakin berkembang tidak
hanya pada mikroorganisme sehingga definisi bioteknologi berubah menjadi lebih
luas.
Dari sekian banyak definisi bioteknologi, salah satu definisi yang dibuat
oleh United Nation Convention on Biological Diversity mencakup semua dan paling
luas. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bioteknologi adalah semua aplikasi
teknologi yang menggunakan sistem biologi, organisme hidup, atau turunannya
untuk membuat atau memodifikasi produk atau proses untuk keperluan umum.
Salah satu ciri dari bioteknologi adalah digunakannya agen
biologi dalam
proses tersebut. Agen biologi tersebut dapat berupa mikro organisme, hewan,
tumbuhan, atau bagian dari makhluk hidup tersebut. Dari penjelasan tersebut
secara sederhana dapat dibuat alur bioteknologi seperti pada bagan berikut.
|
Alur pembuatan produk dalam bioteknologi. |
Bioteknologi secara sederhana telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Contohnya, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, atau
keju. Saat ini, bioteknologi berkembang pesat terutama di negara-negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi, misalnya rekayasa
genetika, kultur jaringan, rekombinasi DNA dan kloning.
Perkembangan bioteknologi sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu-ilmu
dasar, seperti perkembangan mikrobiologi, genetika, dan biokimia. Mikrobiologi
mempunyai peranan sangat penting karena studi awal mengenai manipulasi genetika
dilakukan terhadap kelompok mikroorganisme.
Penelitian awal terhadap
mikroorganisme relatif lebih sederhana dibandingkan kelompok makhluk hidup
lainnya. Selain itu, kelompok mikroorganisme mudah ditumbuhkan; pertumbuhannya
relatif cepat, mudah dilakukan persilangan, analisis genetika, fisiologi, dan
biokimia. Penelitian awal mengenai makhluk hidup transgenik hasil persilangan
gen juga dilakukan terhadap mikroorganisme.
Mikrobiologi bukan satu-satunya ilmu dasar yang berperan penting dalam
pengembangan bioteknologi. Genetika dan biokimia pun berperan penting dalam
pengembangan bioteknologi. Genetika beserta pemahaman mengenai pola perwarisan
sifat dan substansi genetik menjadi dasar dalam teknologi rekombinasi DNA,
persilangan, dan mutasi. Biokimia memberikan dasar pemahaman mengenai struktur
genetik dan makromolekul lain, misalnya enzim.
Pada akhirnya, mikrobiologi, genetika, dan biokimia berkembang secara
simultan dan saling memengaruhi sehingga mendorong perkembangan bioteknologi.
Ketiga ilmu dasar tersebut selanjutnya mendukung perkembangan biologi molekular
sebagai suatu disiplin ilmu baru yang melandasi pegetahuan mengenai makhluk
hidup dilihat dari molekul pembentuknya. Biologi molekular menjadi ilmu yang
mendasari bioteknologi modern.
Ilmu-ilmu dasar dan teknologi yang lain juga mempunyai peranan penting dalam
perkembangan bioteknologi. Perkembangan bioteknologi saat ini sudah sedemikian
luas sehingga batasan antardisiplin ilmu dan antarteknologi semakin tipis dan
sulit dibedakan. Secara ringkas, hubungan antardisiplin ilmu dan teknologi yang
turut mengembangkan bioteknologi terangkum dalam Bagan berikut.
|
Hubungan antarilmu dan teknologi dalam pengembangan bioteknologi. |
Beberapa disiplin ilmu dan teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan
cabang-cabang bioteknologi baru, di antaranya, bioteknologi pertanian,
bioteknologi lingkungan, bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri. Pada
saat ini, bioteknologi tidak hanya terbatas pada eksperimen di laboratorium,
melainkan sudah berkembang menjadi industri besar.