A.
Otak
a.
Perkembangan Otak
Otak
manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25%
oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung
saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk
membentuk otak depan, otak tengah dan otak belakang.
Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi :
telensefalon dan diensefalon. Telensefalon merupakan awal hemisfer
serebral atau serebrum dan basal ganglia serta korpus striatum
(substansi abu-abu) pada serebrum. Diensefalon menjadi thalamus,
hipotalamus dan epitalamus.
Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa
disebut otak tengah. Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi
dua subdivisi : metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah
menjadi batang otak (pons) dan serebelum. Mielensefalon menjadi
medulla oblongata.
Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi
ventrikel otak dan kanal sentral medulla spinalis.
b.
Lapisan Pelindung
Otak
terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat
yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter,
lapisan araknoid dan durameter.
Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta
melekat erat pada otak.
Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan
mengandung sedikit pembuluh darah. Runga araknoid memisahkan lapisan
araknoid dari piameter dan mengandung cairan cerebrospinalis,
pembuluh darah serta jaringan penghubung serta selaput yang
mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter di bawahnya.
Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri
dari dua lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi
terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada
durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan sebagai
periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada
durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali
di arahnya untuk membentuk falks serebrum, falks serebelum,
tentorium serebelum dan sela diafragma. Ruang subdural memisahkan
durameter dari araknoid pada regia cranial dan medulla spinalis.
Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan
lapisan meningeal dalam pada durameter di regia medulla spinalis.
c.
Cairan Cerebrospinalis
Cairan
serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan
medulla spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak.
Cairan cerebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan
interstisial, tetapi tidak mengandung protein. Cairan serebrospinalis
dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang
mengitari pembuluh darah serebral dan melapisi kanal sentral medulla
spinalis. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah sebagai bantalan untuk
pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga berperan sebagai
media pertukaran nutrient dan zat buangan
antara
darah dan otak serta medulla spinalis.
d.
Serebrum
Serebrum
tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar
otak. Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf.
Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer
serebral. Korpus kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi
menyatukan kedua hemisfer. Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi
oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus (frontal, paritetal, oksipital
dan temporal) yang dinamakan sesuai tempat tulangnya berada.
Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan
Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebelum
Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus
parietal.
Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan
temporal.
Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan oksipital.
Girus.
Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut
girus.
e.
Area Fungsional Korteks Serebri
a)
Area motorik primer pada korteks
Area
primer terdapat dalam girus presentral. Disini neuron mengendalikan
kontraksi volunteer otot rangka. Area pramotorik korteks terletak
tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron mengendalikan
aktivitas motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik. Area
broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya.
b)
Area sensorik korteks
Terdiri
dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori primer.
Area olfaktori primer dan area pengecap primer (gustatory).
c)
Area asosiasitraktus serebral
Terdiri
area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual,
area wicara Wernicke.
d)
Ganglia basal
Adalah
kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di dalam substansi
putih
serebrum.
f.
Diensefalon
Terletak
di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik
hemisfer serebral, kecuali \ pada sisi basal.
TALAMUS Terdiri dari dua massa oval (lebar 1 1⁄4 cm
dan panjang 3 3⁄4 cm) substansi abu-abu yang sebagian tertutup
substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar untuk
membentuk sisi dinding ventrikel ketiga.
HIPOTALAMUS Terletak di didi inferior thalamus dan
membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga.
Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang
melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti
pengaturan frekwensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh,
keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas
seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi
seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus
memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon
kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.
EPITALAMUS Membentuk langit-langit tipis ventrikel
ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang mungkin
memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epitalamus.
g.
Sistim Limbik
Terdiri
dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat
dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar.
Girus singulum, girus hipokampus dan lobus pitiformis merupakan
bagian sistem limbic dalam korteks serebral.
h.
Otak Tengah
Merupakan
bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan
serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan
pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla oblongata disebut
sebagai batang otak.
i.
Pons
Hampir
semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla
yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral.
Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan
kedalaman pernapasan. Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak
dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf cranial VIII
j.
Serebelum
Terletak
di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak.
Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa
lateral, hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk
mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik.
Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat
di SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak
terkordinasi. Serebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur.
k.
Medulla Oblongata
Panjangnya
sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan
terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum
tengkoral. Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam
pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung, tekanan darah,
pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal
saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla.
l.
Formasi Retikular
Formasi
retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring
serabut saraf dan badan sel yang tersebar di keseluruhan bagian
medulla oblongata,pons dan otak tengah. Sistem ini penting untuk
memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
B.
Medulla Spinalis
a.
Fungsi Medulla Spinalis
Medulla
spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian
ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan
desenden.
b.
Struktur Umum
Medulla
spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun
diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya
sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua
pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf
spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu
pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui
foramina intervertebral.
c.
Struktur Internal
Terdiri
dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu
bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut
tanduk atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan
neuron eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal 7adalah
batang vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang
vertical bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk
posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf
perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi
kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu
radiks
dorsal
dan satu radiks ventral.
d.
Traktus Spinal
Substansi
putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi
funikulus anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat
fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi,
asal dan tujuannya.
Demikianlah Materi Sistem Saraf Pusat, ini saya sampaikan, Semoga Bermanfaat ...