• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » materi » tumbuhan » Penjelasan tentang Jaringan Tumbuhan

Penjelasan tentang Jaringan Tumbuhan

materi, tumbuhan
Tubuh tumbuhan terdiri atas banyak sel, sel-sel itu pada tempat tertentu membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yg mempunyai struktur dan fungsi sama dan terikat oleh bahan antar sel membentuk suatu kesatuan. Sedangkan sekelompok jaringan yang bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu disebut dengan organ.

Jaringan Tumbuhan ibagi menjadi 2, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
a. Jaringan meristem
Adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu terus menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Biasanya sel muda yg belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Mempunyai ciri:
  • berdinding tipis;
  • banyak mengandung protoplasma;
  • vakuola kecil;
  • inti besar;
  • plastida belum matang.

Jaringan Meristem umumnya berbentuk sama ke segala arah, seperti kubus. Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem:
  • Meristem apikal (ujung): terdapat di ujung batang dan ujung akar;
  • Meristem interkalar (antara): terdapat di antara jaringan dewasa (misal: pada pangkal ruas rumput);
  • Meristem lateral (samping): terdapat pada kambium pembuluh dan kambium gabus.

Berdasarkan asal terbentuknya:
  • Meristem Primer: meristem yang berkembang dari sel embrional merupakan lanjutan dari kegiatan embrio/lembaga merupakan pertumbuhan primer pada tumbuhan. Contoh: pada kuncup ujung akar dan kuncup ujung batang. (merupakan pertumbuhan primer pada tumbuhan). Dibedakan menjadi daerah- daerah sel yang berbeda-beda. Daerah meristematik di belakang promeristem mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma akan membentuk epidermis, prokambium akan membentuk jaringan ikatan pembuluh primer (xilemdanfloem) serta kambium. Meristem dasar akan membentuk jaringan dasar tumbuhan yang mengisi empulur dan korteks seperti parenkima, kolenkima, dan sklerenkima.
  • Meristem Sekunder: Meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi (sudah terhenti pertumbuhannya) tetapi jadi embrional kembali. (hanya dimiliki oleh tumb. Dikotil) Contoh: kambium gabus yang pada batang dikotil dan Gymnospermae dapat dibentuk dari sel-sel korteks di bawah epidermis. Berada di antara berkas pengangkut (xilem dan floem). Sel kambium aktif membelah; ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Akibatnya batang tumbuhan (dikotil) semakin besar, sebaliknya monokotil tidak mempunyai meristem sekunder, sehingga batangnya tidak dapat membesar (tdk ada meristem sekunder).

b. Jaringan Dewasa (jaringan permanen)
Adalah jaringan yang terbentuk dari hasil diferensiasi dan spesialisasi dari sel-sel hasil pembelahan meristem. Sudah tidak mengalami pertumbuhan/sementara berhenti pertumbuhannya. Terdiri atas:
i. Epidermis
Merupakan jaringan terluar tumbuhan, terdiri dari selapis sel yang pipih dan rapat (tidak ada ruang antar sel). Fungsinya sebagai: pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.

Jaringan epidermis daun:
Terdapat pada atas dan bawah daun dan tidak berklorofil, kecuali pada sel penjaga (penutup) stomata. Dan terjadi penebalan pada permukaan daun yg tersusun dari zat kutin, dan dikenal sebagai kutikula,

Jaringan epidermis batang:
Membentuk lapisan tebal yg dikenal sebagai kutikula (membentuk bulu untuk perlindungan).

Jaringan epidermis akar:
Berfungsi sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi osmosis (air dan mineral meresap melalui epidermis akar), terdapat rambut tanah untuk menyerap air tanah.

ii. Parenkim:
Terdapat di sebelah dalam jaringan epidermis sampai ke empulur. Tersusun atas sel-sel yang bersegi banyak dan terdapat ruang antar sel. Parenkima disebut jaringan dasar, menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain. Misal pada daun, batang dan akar, serta mengitari jaringan lainnya seperti xilem dan floem.

Berfungsi sebagai: jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkima penghasil makanan adalah parenkima yang memiliki kloroplas (u/ fotosintesis) dan biasa disebut kolenkima. Lalu, hasil fotosintesisnya diangkut ke parenkima batang / akar, dan disana disusun kembali menjadi bahan organik lain yg lebih kompleks (tepung, protein, lemak). Parenkima batang dan akar sebagai penyimpan pati sebagai cadangan makanan; misal: ubi jalar, Selain itu ada pula yang menyimpan cadangan makanan pada kotiledon (daun lembaga biji) seperti pada kacang buncis.

iii. Floem:
Sebagai penyalur zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada floem terdapat beberapa macam sel yang mampu membawa makanan berupa zat organik dari satu bagian ke bagian yang lain pada tumbuhan. Selnya pun berbentuk khusus: berupa elemen pipa, yang mempunyai tapisan/ayakan pada ujungnya. Sehingga disebut pembuluh tapis. Selain itu terdapat sel-sel pengiring yang berfungsi untuk membantu pengangkutan zat. Diantara pembuluh floem juga terdapat jaringan parenkima yang disebut parenkima floem. Pada tumbuhan tertentu terdapat serabut-serabut floem yang kecil, berdinding tebal oleh lapisan lignin, dan pada sel tua tidak terdapat protoplasma. Pada tumbuhan tertentu, serabut floem tersebut digunakan sebagai tali (misal: rami).

iv. Xilem:
Sebagai penyalur air dan mineral dari akar ke daun. Xilem pada tumbuhan berbunga mempunyai 2 tipe sel, yaitu trakeid dan unsur pembuluh. Kedua ini adalah sel mati. Trakeid berupa sel runcing panjang dengan dinding berlubang-lubang. Unsur pembuluh berbentuk tabung yang saling berhubungan ujung-ujungnya. Dinding sel xilem tebal karena dilapisi sel lignin (berfungsi sebagai penyokong). Xilem juga mempunyai sel-sel parenkima dan serabut xilem yang fungsinya sama seperti pada serabut floem.

v. Jaringan penguat:
Untuk memperkokoh tubuhnya, jaringan ini juga disebut sebagai jaringan mekanik. Ada 2 macam jaringan penguat: kolenkima dan sklerenkima:
a. Kolenkima:
Merupakan sel hidup dan mempunyai sifat mirip dengan parenkima. Tidak mengandung kloroplas, terletak umumnya di bagian dekat permukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun.

Dinding selnya mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa, tetapi mengalami penebalan yang tidak merata, penebalan terjadi pada sudut-sudut sel isebut kolenkima sudut. Berfungsi sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba.

b. Sklerenkima:
Terdiri dari sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal, kuat dan mengandung lignin (komponen utama kayu), mempunyai penebalan primer dan kemudian sekunder (oleh zat lignin). Menurut bentuknya sklerenkima dibagi 2:
  • Serabut sklerenkima : berbentuk benang panjang;
  • Sklereida (sel batu) : dindingnya keras; terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkima, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan biji, seringkali menyusun kulit biji. Berfungsi sebagai: menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa; serta melindungi bagian2 lunak yang lebih dalam seperti pada kulit biji jarak, buah kenari, dan tempurung kelapa.



Demikianlah materi tentang  Jaringan Tumbuhan ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...
Tweet

You Might Like :

Jaringan  - Materi Biologi Dasar
Jaringan - Materi Biologi Dasar
Sel - Materi Biologi Dasar
Sel - Materi Biologi Dasar
Fotosintesis - Materi Biologi
Fotosintesis - Materi Biologi
Kingdom Animalia
Kingdom Animalia
Kingdom Plantae
Kingdom Plantae
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Penjelasan Tentang Filum Arthropoda
  • Pengertian dan Penjelasan Tentang Virus Influenza (Orthomyxovirus famili)
  • 9 Filum yang Terdapat pada Kingdom Animalia
  • Penjelasan Tentang Pautan dan Pindah Silang Pada Pewarisan Sifat
  • Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Manusia
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger