• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » tumbuhan » Materi Lengkap Organ-organ pada Tumbuhan

Materi Lengkap Organ-organ pada Tumbuhan

tumbuhan
Mahluk hidup memiliki beberapa komponen penyusun di antaranya sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, dan populasi. Tanpa komponen tersebut mahluk hidup tidak bisa melaksanakan kehidupannya.

Organ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alat yang mempunyai tugas tertentu di tubuh manusia. Namun di biologi, organ adalah kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi. Semua mahluk hidup mempunyai organ. Organ tumbuhan seperti halnya pada hewan, tersusun atas jaringan (sekelompok sel yang mempunyai keaktifan khas). Secara umum organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Setiap bagian tersebut mempunyai kegunaan yang berbeda dan memiliki peran masing-masing seperti penyerapan air, pernapasan, fotosintesis, pengangkutan zat makanan, dan perkembangbiakan. Seperti akar tumbuh ke dalam tanah sehingga memperkuat berdirinya tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk mengambil air dan garam mineral dari dalam tanah. Seperti halnya beberapa organ lain pada tumbuhan, akar juga berfungsi menyimpan makanan. Pada batang terdapat daun yang berfungsi menghasilkan makanan melalui fotosintesis dan mengeluarkan air melalui transpirasi. Selain itu batang juga berperan untuk lewatnya air dan garam mineral dari akar ke daun dan lewatnya hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh. Dan bagian-bagian lain seperti daun, bunga, buah, dan biji juga mempunyai tugas dan peran masing-masing.

A. Akar
Akar adalah bagian pokok tumbuhan disamping batang dan daun. Akar lembaga atau calon akar sudah ada sewaktu calon tumbuhan berada dalam bentuk lembaga di dalam biji. Saat biji berkecambah, akar lembaga memperlihatkan sistem perakaran yang berbeda antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Akar pada tumbuhan dikotil merupakan akar tunggang, sebaliknya akar pada tumbuhan monokotil merupakan akar serabut.

Pada akar tumbuhan dikotil, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang. Namun pada akar tumbuhan monokotil, akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya akan mati, kemudian terbentuk sejumlah akar yang berukuran kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh pusat bumi (geotrop) atau menuju air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya. Akar tidak berbuku-buku, tidak beruas dan berwarna putih serta bentuknya seringkali meruncing hingga lebih mudah untuk menembus tanah.

1. Struktur Akar
a. Morfologi (Struktur Luar) Akar Tumbuhan


Struktur Akar

Struktur Akar

Akar terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
  1. Leher atau pangkal akar, merupakan bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang;
  2. Ujung akar, merupakan bagian akar termuda yang terdiri dari jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan (jaringan meristem);
  3. Batang akar, merupakan bagian-bagian akar yang terdapat di antara leher akar dan ujung akar;
  4. Cabang- cabang akar, merupakan bagian yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok;
  5. Serabut akar, merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut;
  6. Rambut-rambut atau bulu-bulu akar, merupakan penonjolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang sesungguhnya;
  7. Tudung akar (kaliptra), merupakan bagian akar yang terletak paling ujung sebagai pelindung ujung akar yang muda


Tudung akar berperan dalam menentukan arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gravitasi bumi serta melindungi meristem dan mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah sewaktu akar menembus tanah. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim yang berdinding tipis, kaya akan protoplasma, dan memiliki sedikit vakuola. Di belakang tudung akar terdapat titik tumbuh berupa sel-sel meristem yang selalu membelah.

Di belakang titik tumbuh meristem terdapat kumpulan sel-sel besar yang memanjang atau disebut juga daerah pemanjangan. Di belakangnya lagi terdapat sel-sel yang berdiferensiasi membentuk protoderm (jaringan yang akan menjadi epidermis) dan prokambium (jaringan yang akan menjadi stele), atau disebut daerah diferensiasi. Di daerah diferensiasi terjadi diferensiasi rambut-rambut akar dari sel-sel epidermis.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar Tumbuhan
Pengamatan dengan bantuan mikroskop pada sayatan melintang akar muda tumbuhan memperlihatkan jaringan dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks dan stele (silinder pusat).
  1. Epidermis
    Terdiri dari selapis sel yang berdinding tipis, berkutikula, dan tersusun rapat pada akar. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan hasil aktifitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut-rambut akar ini berfungsi memperluas permukaan sel sehingga penyerapan lebih efisien.
  2. Korteks
    Terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Korteks menempati sebagian besar akar tumbuhan.
  3. Endodermis
    Terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa selapis sel yang tersususn rapat tanpa ruang antar sel. Dinding selnya mengalami penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan Pita Caspary (Sesuai dengan nama penemunya yaitu Caspary). Penebalan gabus ini atau Pita Caspary tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, disebut sel penerus air. Endodermis merupakan pemisah yang jelas antara korteks dan stele.
  4. Stele
    Stele atau silinder pusat akar merupakan bagian terdalam dari akar, yang terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Di dalam stele ini terdapat perisikel, berkas vaskuler yaitu pembuluh angkut yang terdiri dari xilem dan floem, dan empulur.


2. Jenis-jenis Akar
Menurut bentuknya, akar tumbuhan ada dua jenis, yaitu:
a. Akar Serabut
Akar Serabut berbentuk seperti serabut. Bagian ujung dan pangkal akar berukuran hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya jagung dan padi.

b. Akar Tunggang
Akar tunggang memiliki akar pokok. Akar pokok bercabang- cabang menjadi bagian akar yang lebih kecil. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil), misalnya jeruk dan kacang-kacangan.

Pada tumbuhan tertentu juga terdapat akar-akar khusus. Berikut ini akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus.
  1. Akar gantung, akar ini tumbuh di bagian batang tumbuhan di atas tanah. Akar tersebut menggantung di udara, tumbuh ke arah tanah. Contohnya adalah akar pohon beringin.
  2. Akar pelekat, akar ini tumbuh di sepanjang batang berguna untuk menempel pada kayu tumbuhan lain, atau tembok, misalnya akar lada dan sirih
  3. Akar tunjang, akar ini tumbuh dari bagian bawah akar ke segala arah. Akar tersebut seakan-akan menunjang batang agar tidak rebah, misalnya akar pohon bakau dan pandan.
  4. Akar napas, akar napas tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air. Akar napas banyak memiliki celah atau jalan masuk udara, misalnya akar pohon kayu api.

3. Fungsi Akar
Adapun fungsi akar adalah sebagai berikut :
  1. Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki kemampuan untuk menerobos lapisan tanah;
  2. Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu-bulu akar, air masuk ke dalam tubuh tumbuhan;
  3. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya: pada ubi, kentang, wortel, dan lain-lain;
  4. Pada tanaman tertentu seperti bakau berperan untuk pernafasan.

B. Batang
Batang merupakan bagian penting dari tumbuhan yang berada diatas permukaan tanah. Batang tumbuh dari batang lembaga yang terdapat dalam biji. Selanjutnya, pertumbuhan batang berasal dari titik tumbuh berupa meristem apikal (ujung) yang terdapat pada batang. Berdasarkan tempat kedudukan batang pada tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tumbuhan. Sebagai bagian dari tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan lain yang berada diatas tanah seperti daun, bunga, atau buah. Dengan adanya percabangan pada batang maka batang memperluas bidang fotosintesis. Batang juga merupakan jalan bagi pengangkutan air dan unsur-unsur hara dari bagian bawah ke bagian atas tumbuhan dan jalan pengangkutan hasil fotosintesis dari bagian atas ke bagian bawah tumbuhan.

1. Struktur Batang
Struktur batang dibedakan atas morfologi (struktur luar) batang dan anatomi (struktur dalam) batang. Berikut dijelaskan mengenai dua struktur tersebut :

a. Morfologi (struktur luar) batang.
Morfologi batang pada tumbuhan tingkat tinggi ada bermacam-macam. Perbedaan morfologi batang akan tampak apabila mengamati secara langsung perbedaan tinggi/lebar batang dari berbagai jenis tumbuhan. Perbedaan tersebut dilatari oleh perbedaan spesies, sifat genetis, habitat tempat tumbuh, dan faktor abiotik ikut mempengaruhi pertumbuhan batang tumbuhan walaupun tumbuhan tersebut satu spesies, bisa jadi tumbuhan A yang satu spesies dengan tumbuhan B akan mengalami perbedaan ukuran batang jika ditempatkan di lokasi berbeda.

Berdasarkan keadaan batang, tumbuhan tingkat tinggi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
  1. Batang tumbuhan herba. Umumnya lunak, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit bahkan tidak ada, ukuran batang kecil, dan umurnya relatif pendek. Contoh tumbuhan ini adalah tumbuhan biji berkeping satu (monokotil) yaitu jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang.
  2. Batang tumbuhan berkayu. Umumnya keras dan berumur relatif panjang. Pada perbukaan batang berkayu yang tua terdapat lubang-lubang kecil yang disebut lentisel. Melalui lentisel inilah oksigen akan masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Selain oksigen, karbon dioksida sisa pernapasan juga dikeluarkan dari batang. Contoh tumbuhan ini adalah tumbuhan biji berkeping dua (dikotil) yaitu mangga, jambu, dan sebagainya.

b. Anatomi (struktur dalam) batang.
1) Batang tumbuhan herba.
Bagian luar batang tumbuhan herba merupakan sel- sel epidermis yang tipis dan memiliki stomata. Di bawah epidermis terdapat sel-sel korteks yang mengandung klorofil, sehingga proses fotosintesis berlangsung di batang. Batang tumbuhan herba biasanya tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus. Adanya jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan slerenkim, menyebabkan batang tumbuhan herba dapat menopang daun-daun dan dapat berdiri dengan tegak. Contohnya pada bayam, meskipun batangnya lunak tetapi tetap dapat tumbuh dengan tegak seperti tanaman pada umumnya.

2) Batang tumbuhan berkayu.
Seperti halnya pada akar, penampang melintang batang tumbuhan berkayu terdiri dari bagian-bagian luar ke dalam, yaitu ada epidermis, korteks, dan stele.

  • Epidermis batang (kulit luar) terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dan tidak memiliki rongga – rongga antar sel. Dinding sel menebal dan dilapisi kutikula. Lapisan epidermis berfungsi sebagai lapisan pelindung, yaitu melindungi lapisan-lapisan didalamnya.
  • Korteks batang (kulit pertama). Korteks merupakan jaringan parenkim yang terdapat dibawah epidermis. Pada korteks terdapat rongga-rongga diantara sel yang berfungsi sebagai petukaran udara. Lapisan korteks terdalam yang memiliki sel tertentu berciri khas disebut floeterma. Sel-sel lapisan ini mengandung butir-butir pati. Pada sebagian besar jenis tumbuhan, korteks merupakan tempat menyimpan makanan. Pada batang tumbuhan monokotil tidak terlihat dikarenakan ikatan pembuluhnya tersebar secara acak.
  • Stele batang (silinder pusat). Ini adalah bagian terdalam dari batang. Pada bagian silinder pusat batang terdapat berkas-berkas pembuluh angkut yaitu xilem (pembuluh kayu) pada bagian luar dan floem (pembuluh tapis) pada bagian dalam. Jika pada tumbuhan dikotil berkas pembuluh angkut letaknya teratur dalam suatu lingkaran sedangkan pada monokotil letaknya tersebar secara acak.

2. Perbedaan Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil.

Perbedaan Batang Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


3. Fungsi Batang
Secara umum, batang tumbuhan herba maupun tumbuhan berkayu memiliki fungsi sebagai berikut :
  1. Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
  2. Batang merupakan organ pembentuk dan penyangga daun.
  3. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan dan alat perkembangbiakan secara vegetatif.

C. Daun
Daun merupakan istilah yang digunakan untuk bagian tumbuhan yang bentuknya seperti lembaran pipih dan umumnya berwarna hijau bila terpapar cahaya dan udara. Daun berasal dari meristem apikal yang tumbuh membentuk suatu kuncup yang menonjol ke samping.

1. Struktur Daun
a .Morfologi (Struktur Luar) Daun
Daun umumnya berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Warna hijau daun disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil (zat hijau daun). Secara morfologi, pada umumnya daun memiliki bagian-bagian helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Pada tangkai daun terdapat bagian yang menempel pada batang yang disebut pangkal tangkai daun. Ada jenis tumbuhan tertentu yang tangkainya tidak bertangkai daun, misalnya rumput. Pada tumbuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun tersebut disebut pelepah daun. Misalnya pelepah daun pada pohon pisang dan talas.

Struktur Daun

Struktur Daun

Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu helaian daun, tangkai daun, dan pelepah daun disebut daun sempurna (daun lengkap); misalnya pada daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna (daun tidak lengkap); misalnya daun jambu dan daun mangga.

Daun berdasarkan jumlah helai daun pada tangkai daun dibagi menjadi dua, yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Tumbuhan memiliki daun tunggal jika pada sehelai tangkai daun hanya terdapat satu helai daun. Misalnya, daun pepaya dan mangga. Sedangkan jika pada sehelai tangkai daun terdapat beberapa helai daun maka disebut daun majemuk.

Ada berbagai macam bentuk daun. Bentuk daun dipengaruhi bentuk susunan tulang daun. Bentuk susunan tulang daun, meliputi:
  1. Tulang daun menyirip
    Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan. Tulang daun menyirip dapat kita amati pada berbagai tumbuhan, misalnya jambu, nangka, alpukat, dan mangga.
  2. Tulang daun menjari
    Tulang daun menjari berbentuk seperti susunan jari-jari tangan. Tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari, misalnya singkong, pepaya, dan jarak.
  3. Tulang daun melengkung
    Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis lengkung. Ujungnya terlihat menyatu, misalnya eceng gondok dan gadung.
  4. Tulang daun sejajar
    Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar. Tiap-tiap ujung tulang menyatu, misalnya pada rumput dan padi.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Seperti halnya dengan akar dan batang, daun juga terdiri dari tiga sistem jaringan. Helai daun (lamina) terdiri dari selapis epidermis pelindung, bagian jaringan dasar parenkim yang disebut mesofil, dan berkas vaskuler.
  1. Jaringan Epidermis
    Merupakan lapisan sel terluar pada lapisan atas dan bawah. Sel-selnya pipih menutup jaringan di bagian dalamnya dan diantaranya berubah menjadi mulut daun (stomata). Stomata sebagai alat pertukaran zat berperan mengendalikan pelepasan/hilangnya cairan jaringan. Akan tetapi, stomata juga mengatur masuknya CO2 yang dibutuhkan untuk fotosintesis. Pengendalian pertukaran zat itu terjadi melalui pengaturan membuka menutupnya stomata. Stomata tersusun dari dua sel penutup atau sel penjaga dan beberapa sel tetangga. Pada tumbuhan darat, stomata lebih banyak di permukaan bawah daun. Pada tumbuhan yang mengapung di air, seperti teratai, stomata berada di permukaan atas daun. Pada tumbuhan tenggelam, seperti Hydrilla sp. tidak membentuk stomata.
  2. Jaringan Tiang (jaringan palisade)
    Jaringan tiang tersusun dari sel-sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Jaringan itu dapat satu lapis atau beberapa. Kloroplas adalah perangkat sel tumbuhan yang di dalamnya terdapat klorofil dan perangkat fotosintesis lainnya.
  3. Jaringan Bunga Karang (jaringan spons)
    Merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat fotosintesis.
  4. Jaringan pengangkutan
    Jaringan pengangkutan pada daun membentuk suatu system pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xilem dan floem.


2. Fungsi Daun
Daun merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis, transpirasi, dan sebagai alat pernapasan. Pada beberapa jenis tumbuhan, daun berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.

a. Tempat fotosintesis
Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk fotosintesis. Setelah air dan mineral diserap oleh akar, akhirnya sampai ke daun dan akan keluar dari pembuluh kayu ujung tulang daun. Selanjutnya, air dan mineral tersebut akan masuk ke dalam jaringan mesofil daun, terutama ke jaringan tiang (palisade). Air digunakan untuk fotosintesis, dan sebagian dikeluarkan melalui penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata (tunggal: stoma) daun dan sebagian digunakan untuk respirasi sel-sel daun.

b. Tempat transpirasi tumbuhan
Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat pula terjadi melalui batang, tetapi umumnya berlangsung melalui daun. Melalui transpirasi, air dari tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Sehingga aliran air dan mineral terjadi terus-menerus yang dapat membantu proses penyerapan (absorbsi) serta transportasi air dan mineral di dalam tumbuhan. Transpirasi bagi tumbuhan juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan.

c. Alat respirasi (pernapasan)
Di dalam epidermis daun terdapat stomata. Melalui stomata, oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk ke dalam tumbuhan digunakan oleh tumbuhan untuk respirasi (pernapasan) seluruh organ-organ tumbuhan. Tujuan respirasi adalah untuk mendapatkan energi yang terkandung dalam makanan. Selain membebaskan energi, proses respirasi juga menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari tumbuhan melalui stomata.

D. Bunga
Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena di dalamnya terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga sebenarnya merupakan ujung cabang yang berubah bentuk dan tumbuh secara terbatas.
1. Struktur Bunga
a. Morfologi (Struktur Luar) Bunga
Bunga tersusun atas beberapa bagian. Bunga yang lengkap memiliki bagian- bagian, yaitu:


Bagian-bagian Bunga

Bagian-bagian Bunga

  1. Tangkai bunga
    Tangkai bunga merupakan penghubung bunga dengan batang. Bentuk pangkal tangkai bunga agak membesar. Bagian tangkai bunga yang membesar ini merupakan dasar bunga.
  2. Kelopak bunga
    Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang melindungi bunga saat belum mekar. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau.
  3. Mahkota bunga
    Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga. Mahkota bunga memiliki bentuk dan warna yang beraneka ragam. Dari mahkota ini bunga dapat dinikmati keindahannya. Saat masih kuncup mahkota bunga dibungkus oleh kelopak bunga. Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada tumbuhan dikotil biasanya berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
  4. Benang sari dan putik
    Di dalam mahkota bunga terdapat benang sari yang merupakan alat kelamin jantan bunga. Di bagian tengah bunga terdapat putik sebagai alat kelamin betina bunga. Bunga yang memiliki kedua alat kelamin tersebut disebut bunga sempurna. Sedangkan yang tidak memiliki salah satunya disebut bunga tidak sempurna. Bunga yang tidak memiliki salah satu dari bagian bunga tersebut disebut bunga tidak lengkap.

b. Anatomi (Struktur Dalam) Bunga
Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin, stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini juga mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.

Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda. Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut:
  1. Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung epidermis.
  2. Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam epidermis.
  3. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
  4. Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk serbuk sari tetrad.

2. Fungsi Bunga
Mahkota bunga yang warnanya indah dapat menarik perhatian serangga, misalnya kupu-kupu. Akibatnya tanpa disengaja kupu-kupu membantu penyerbukan bunga. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Penyerbukan merupakan awal terjadi perkembangbiakan tumbuhan. Jadi bunga berguna sebagai hiasan tumbuhan dan tempat berlangsungnya perkembangbiakan tumbuhan.


E. Buah
Secara umum buah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu buah tunggal, buah agregat, dan buah majemuk (buah berganda). Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari satu bunga, misalnya buah sirsak, buah arbel, dan buah srikaya. Buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga, misalnya buah nanas, buah keluih, dan buah nangka.

Ada dua macam jenis buah , yaitu buah sejati (buah sungguh) dan buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah. Pada buah sejati seluruh jaringannya berasal dari bakal buah, contoh buah sejati adalah buah mangga, alpukat, semangka, dan pepaya. Sedangkan buah semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian- bagian lain dari bunga. Contoh buah semu adalah arbayi, apel, nangka, dan jambu mede.

1. Struktur Buah
Buah tersusun atas tangkai, kulit, daging, dan biji. Tangkai buah menghubungkan buah dengan batang. Kulit merupakan lapisan paling luar dan berfungsi membungkus daging buah. Daging buah adalah bagian buah yang biasanya dapat kita makan. Biji biasanya terdapat di tengah-tengah buah.

Bagian-bagian Buah

Bagian-bagian Buah

2. Manfaat Buah
Buah merupakan sumber makanan bagi manusia dan hewan. Bagi tumbuhan sendiri, buah berguna melindungi bakal tumbuhan baru, yaitu berupa biji


F. Biji
Biji yang terbentuk dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif. Didalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio (lembaga). Biji pada umumnya dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu : kulit biji, tali pusar, dan inti biji atau isi biji.

1. Struktur Biji
a. Kulit Biji (Spermodermis)
Pada tumbuhan angiosspermae (tumbuhan biji tertutup) bijinya memiliki 2 lapisan, yaitu kulit luar (testa) dan kulit dalam (tegmen). Kulit luar bersifat tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam tipis seperti selaput dan sering disebut kulit ari. Pada tumbuhan Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka), bijinya memiliki tiga
lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging. Lapisan tengah merupakan lapisan kuat, keras, dan berkayu. Sedangkan Lapisan dalam tipis seperti selaput, contohnya adalah biji melinjo. Selain dari bagian tersebut di atas, sering ditemukan bagian lain dari kulit biji, antara lain adanya sayap pada biji kelor, bulu-bulu halus pada biji kapas, dan selaput biji pada kulit durian yaitu bagian yang kita makan.

b. Tali Pusat (Funiculus)
Tali pusat biji merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan papan biji (plasenta). Jika biji telah masak, tali pusat lepas sehingga pada biji hanya terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hillus).

c. Inti Biji (Nucleus Seminis)
Inti biji adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. Inti biji atau isi biji terdiri dari lembaga (embrio) yang merupakan calon tumbuhan baru (individu baru) dan putih lembaga (endosperm) sebagai tempat cadangan makanan. Tidak semua biji memiliki putih lembaga, seperti pada tumbuhan polong-polongan, cadangan makanan tersimpan dalam daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga merupakan daun pertama pada tumbuhan yang tumbuh.

2. Fungsi Biji
Biji merupakan alat untuk perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Tweet
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Ciri-ciri makhluk Hidup
  • Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Penjelasan Tentang Filum Arthropoda
  • Penjelasan Tentang Mulut Sebagai bagian dari Organ Pencernaan
  • Mekanisme Sensoris dan Motoris pada Indra Peraba, Pengecap dan Pembau
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger