1.
Masa Pembuahan Sampai Lahir
Pembuahan
adalah proses meleburnya sel telur (ovum) dengan sperma yang kemudian
menjadi zigot. Sel telur dibuat oleh indung telur pada wanita dan
sperma dibuat oleh testis pada laki-laki. Zigot yang terjadi, ialah
calon makhluk hidup yang berbentuk satu sel akan menempel
(implantasi) pada dinding kandungan (uterus).
Di
sini zigot mengalami pembelahan sel terus-menerus sehingga
terbentuklah embrio. Pada usia lebih kurang empat minggu (±
1 bulan), embrio mempunyai panjang + tujuh milimeter. Di sini organ
jantung mulai terbentuk, tapi belum sempurna sedang organ yang lain
belum terbentuk. Pada umur ±
5 minggu panjang embrio ±
12 milimeter. Embrio terus mengalami pembelahan sel-sel sehingga
embrio yang mencapai usia 2 bulan sudah berukuran 4 sentimeter.
Di
sini jantung sudah sempurna dan sudah mulai berfungsi. Tangan, kaki,
mulai terbentuk berikut kerangkanya, walaupun masih berupa tulang
rawan. Akhirnya kandungan berusia 3 bulan, embrio telah lengkap
organ-organnya yang kemudian disebut fetus, yang mempunyai panjang ±
8 sentimeter dan berat ±45
gram. Janin terus tumbuh, sehingga bertambah panjang, berat, dan
besar. Setelah berusia 5 bulan, panjang janin ±20
sentimeter dan berat ±
450 gram. Janin pada saat itu sudah mulai menunjukkan aktivitas
gerakan. Janin terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan, dan
setelah berusia ± 9 bulan
10 hari atau berusia ±
266 hari atau ±38 minggu,
janin sudah siap untuk lahir.
Mengapa
janin di dalam kandungan terus tumbuh?
Janin
yang berada di dalam kandungan selalu mendapat makanan dan oksigen
dari ibu lewat pembuluh darah yang ada pada plasenta (ari-ari). Janin
di dalam kandungan juga dibungkus oleh selaput yang di dalamnya
berisi cairan yang licin yang disebut ketuban (amnion). Fungsinya
untuk melindungi janin dari benturan dan goncangan. Cairan yang
sering disebut ketuban ini juga membantu untuk memudahkan proses
kelahiran nanti. Lihat gambar di bawah ini!
Pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim ibu.
2.
Masa Setelah Lahir
Bayi
di dalam kandungan belum bernapas, tapi masih tetap hidup mengapa
begitu? Di dalam kandungan bayi sudah diberi oksigen oleh ibunya
lewat pembuluh darah yang terdapat pada plasenta. Tetapi bayi setelah
lahir harus bernapas untuk mengambil oskigen sendiri, sebab hubungan
dengan darah ibu sudah terputus. Maka bayi yang lahir yang tidak
segera bernapas akan meninggal. Untuk itu saat bayi lahir, dokter
atau bidan yang membantunya kadang-kadang merangsang pernapasan bayi
dengan memegang kaki bayi lalu dibalik (kepala posisi di bawah) atau
dengan memukul halus pada tubuh bayi, agar bayi mulai bernapas
pertama kali dan biasanya waktu itu bayi menangis. Setelah lahir,
bayi akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yaitu: menjadi masa
kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
Pertumbuhan
pada manusia tidak berjalan terus-menerus, karena pertumbuhan diatur
oleh hormon pertumbuhan yang disebut para Thormun. Untuk itu biasanya
pada anak laki- laki pertumbuhan berhenti pada umur
±
22 sampai 25 tahun, pada perempuan berhenti pada umur
±18
- 20 tahun. Pertumbuhan cepat pada waktu berumur 12 - 18 tahun.
Pertumbuhan pada manusia sangat dipengaruhi oleh gizi dan keturunan.
a.
Masa Kanak-Kanak (Anak-anak)
Masa
ini dimulai dari bayi setelah lahir sampai pada masa remaja.
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat tergantung dari pemeliharaan
ibu yang setiap saat harus menyusui bayinya dengan ASI sampai ±
1 tahun. Sangat disayangkan bila ibu tidak menyusui sendiri dengan
ASI, bahkan ada yang disengaja tidak mau menyusui anaknya, tapi
diganti dengan susu formula, ini bisa dilakukan bila terpaksa ibu
tidak mengeluarkan air susu.
ASI
yang diberikan ibu lebih bermanfaat dari susu formula. Mengapa? Sebab
ASI mengandung antibodi dari ibu, sehingga sang bayi akan mendapatkan
kekebalan langsung dari ibu. ASI juga akan menyebabkan jalinan kasih
sayang secara tidak langsung dari ibu terhadap bayinya. Setelah
berumur ± 6 bulan
mulailah gigi pertama tumbuh yang disebut gigi susu, yang nantinya
setelah anak berumur ± 6
tahun mulai tanggal satu persatu, dan diganti dengan gigi tetap. Anak
setelah berumur ± 10
tahun sudah mulai mengerti tugas yang diberikan.
b.
Masa Remaja (Adolesens)
Masa
ini merupakan masa yang sangat labil, mudah terpengaruh, dan serba
ingin tahu, untuk itu membutuhkan pengawasan dari orang tua, sebab
organ-organ tubuhnya mulai berfungsi, seperti organ kelaminnya mulai
memproduksi sel-sel kelamin. Pada perempuan kelenjar susu mulai
membesar, pinggul mulai membesar, dan tumbuhnya rambut di sekitar
alat kelamin. Begitu juga pada anak laki-laki, suara lebih besar,
lebih tegap, dan tumbuhnya rambut di sekitar alat kelaminnya. Inilah
yang disebut sifat kelamin sekunder.
c.
Masa Dewasa
Pada
masa ini secara biologis, alat reproduksi telah siap menghasilkan
sel-sel kelamin dan matang. Biasanya pada masa dewasa pertumbuhannya
mulai berhenti, diganti dengan pertumbuhan membesar, jadi tidak
bertambah tinggi lagi. Masa-masa dewasa sudah mulai punya rasa
tanggung jawab, sudah memikirkan masa depan, seperti berkeluarga.
d.
Masa Manula
Pada
masa ini baik fisik maupun cara berpikir sudah berkurang. Ditandai
dengan memutihnya rambut, pelupa, pendengaran mulai berkurang, mata
mulai kabur, gigi mulai tanggal, kulit mulai keriput, aktivitas seks
mulai menurun. Pada perempuan ditandai berhentinya produksi ovum pada
ovarium (indung telurnya) yang disebut dengan istilah mengalami
monopause, berbeda dengan laki-laki walaupun sudah melemah testis
masih bisa memproduksi sel kelamin.
Ciri-ciri
tersebut di atas tidak mutlak, sebab semuanya tergantung dari cara
merawat tubuhnya, gizi, dan aktivitasnya. Sehingga batas umur dewasa
dapat lebih singkat atau lebih panjang, seperti pada wanita menopause
bisa berumur 45, 50 bahkan umur 55 tahun. Sering kita dengar orang
yang sudah tua mempunyai anak lagi.