Bordetella pertussis itu adalah bakteri penyebab penyakit menular akut yang menyerang pernafasan alias batuk rejan atau batuk seratus hari yang mengandung beberapa komponen yaitu Peitusis Toxin (PT), Filamentous Hemagglutinin (FHA), Aglutinogen, endotoksin, dan protein lainnya.
Ciri organisme ini : pendek, gram negative, dan dengan pewarnaan toluidin biru dapat terlihat granula bipolar metakromatik. Bakteri ini aerob murni dan membentuk asam tapi tidak membentuk gas dari glukosa dan laktosa. Untuk biakan isolasi primer B pertussis dapat digunakan Bordet Gengou 9agar kentang-darah-gliserol) yang mengandung Penisilin 0,5 µg/mL.
Bordetella pertussis.
Terdapat dua mekanisme bagi B pertussis untuk berganti menjadi bentuk yang non hemolitik, dan bentuk tidak virulen yang tidak menghasilkan toksin. Modulasi fenotipik yang reversible terjadi bila B pertussis tumbuh dalam kondisi lingkungan tertentu. (misalnya suhu 280 C melawan suhu 370 C, adanya MgSO4, dll.)
1. STRUKTUR ANTIGEN, PATOGENESIS, dan PATOLOGI
Sejumlah faktor penyebab penyakit banyak dihasilkan oleh B pertussis. Dalam hal ini pili berperan dalam pelekatan bakteri pada sel bersilia di seluruh bagian atas manusia. Hemaglutin Filamentousa memudahkan pelekatan sel epitel bersilia. Toksin pertussis menimbulkan limfositosi memiliki kemampuan melekatkan bakteri pada epitel sel bersilia. Kedua zat ini banyak ditemukan di luar sel B pertussis. B pertussis hanya dapat hidup dalam waktu singkat di luar inang manusia dan tidak ada vector.
Organisme melekat dan berkembang biak dengan cepat di permukaan epitel trakea dan bronkus dan menghambat kerja silia. Bakteri menghasilkan toksin dan zat pengiritasi permukaan sel, serta menyebabkan limfositosis dan batuk.
2.
GAMBARAN KLINIK
Infeksi
berlangsung selama 6 minggu, dan berkembang melalui 3 tahapan:
Tahap
kataral ( mulai terjadi secara bertahap dalam waktu 7-10 hari
setelah terinfeksi)
Gejalanya
menyerupai flu ringan :
Tahap
paroksismal (mulai timbul dalam waktu 10-14 hari setelah timbulnya
gejala awal)
5-15
kali batuk diikuti dengan menghirup nafas dalam dengan nada tinggi.
Batuk bisa disertai pengeluaran sejumlah besar lendir yang biasanya
ditelan oleh bayi/ anak-anak atau tampak sebagai gelembung udara di
hidungnya. Batuk atau lendir yang kental sering merangsang terjadinya
muntah. Serangan batuk bisa diakhiri oleh penurunan kesadaran yang
bersifat sementara.
Tahap
Konvalesen (mulai terjadi dalam waktu 4-6 minggu setelah gejala
awal)
Batuk
semakin berkurang, muntah juga berkurang, anak tampak merasa lenih
baik. Kadang batuk terjadi selama berbulan-bulan, biasanya akibat
iritasi saluran pernafasan.
3.
IMUNITAS
Imunitas
akan timbul setelah sembuh dari B pertussis. Infeksi sekunder biasa
timbul tetapi hanya ringan dan pada orang dewasa timbul setelah
bertahun-tahun dan sangat hebat.
4.
PENGOBATAN
Pemberian
Eritromisin pada stadium kataral akan membantu pencegahan dan
pembasmian mikroorganisme. Sedangkan pengobatan pada stadium
paroksismal jarang mengubah gejala klinik. B pertussis peka terhadap
obat antimikroba in vitro. Jika penyakitnya berat, penderita biasanya
dirawat di Rumah Sakit dan ditempatkan di kamar yang tenang dan tidak
terlalu terang. Keributan juga bisa merangsang serangan batuk.
Dapat
pula dilakukan pengisapan lendir dari tenggorokan. Pada kasus yang
berat, oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui selang yang
dimasukkan ke trakea. Diberikan cairan melalui infuse untuk
menggantikan cairan yang hilang karena muntah pada bayi dan karena
biasanya tidak dapat makan akibat batuk. Gizi yang baik sangat
penting, dan sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil tapi
sering.
5.
PENCEGAHAN
Pemberian
3 suntikan vaksin pertussis ( biakan tidak murni) dalam konsentrasi
tepat pada bayi sangat perlu. Biasanya diberikan dengan kombinasi
dengan toksoid difteria dan tetanus (DPT). Eritromisin profilaktik
dapat diberikan pada bayi yang belum divaksin atau orang dewasa yang
kontak dengan penyakit ini.
6.
EPIDEMIOLOGI
Batuk
rejan merupakan penyakit yang disebabkan oleh B pertussis. Penyakit
ini biasanya berlangsung selama 6 miggu atau lebih, oleh karna itu
biasa disebut batuk seratus hari. Batuk pertussis ditandai dengan
batuk hebat yang khas dan biasanya diakhiri dengan suara pernafasan
yang melengking.
Penyakit
ini menular melalui udara, yaitu melalui percikan ludah dari pasien
yang terkena penyakit lalu dihirup orang yang sehat dan kekebalan
tubuhnya rendah. Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah
terinfeksi. Bakteri menginfeksi lapisan tenggorokan, trakea dan
saluran udara sehingga pembentukan lendir semakin banyak. Pada
awalnya lendir encer, tetapi kemudian menjadi kental dan lengket.
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan berikut:
Pembiakan
lendir hidung dan mulut
Pembiakan
apus tenggorokan
Pemeriksaan
darah lengkap (terjadi peningkatan jumlah sel darah putih yang
ditandai dengan sejumlah besar limfosit)
Pemeriksaan
serologis untuk Bordetella pertussis