Sistem Syaraf Manusia - Ketika
kamu berjalan, bergerak, bekerja ataupun berlari, ada satu
pendorongnya yaitu kemauan sadar yang kerjanya dikendalikan oleh
sistem syaraf. Kamu dapat bernafas dengan teratur tanpa disadari.
Jantungmu berdenyut tanpa diperintah. Ketika kamu makan maka sistem
pencernaan akan bekerja tanpa disadari. Sari-sari makanan akan
diangkut oleh sistem peredaran darah. Zat sisa metabolisme akan
dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Zat ampas padatan akan
dikeluarkan melalui anus. Bila kepanasan kamu berkeringat, bila
kedinginan, menggigil. Nah semuanya itu terjadi juga melalui kendali
dan koordinasi dari sistem syaraf. Sebab sistem syaraf akan
memberikan sinyal-sinyal khusus saat kita haus, lapar, ingin buang
air kecil dan buang air besar, serta kendali terhadap pernafasan,
denyut jantung dan sistem peredaran darah. Nah luar biasa bukan?
Semua sistem itu berjalan tanpa kita sadari, seolah-olah mesin yang
serba otomatis. Mesin yang hebat, karya sang Maha Pencipta.
1.
Organ Penyusun Sistem Syaraf Pada Manusia
Dalam
pendahuluan di atas telah dikemukakan, bahwa aktivitas dari semua
sistem dalam tubuh kita dikendalikan oleh sistem syaraf dan sistem
endokrin (hormon). Sistem syaraf tersusun atas sel-sel syaraf atau
neuron dan sel-sel pendukung di sekelilingnya. Perhatikanlah Gambar
sel syaraf berikut:
|
Sel syaraf (neuron) pada manusia |
Keterangan
Gambar:
1.
Dendrit
2.
Nukleus
3.
Badan sel syaraf
4.
Akson
5.
Sel pelindung akson (selubung myelin)
6.
Nodus
7.
Percabangan akson
Bentuk
sel syaraf bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga yang
kompleks. Sel syaraf berfungsi untuk menerima rangsang, menghantarkan
rangsang tersebut dari satu lokasi ke lokasi lain di dalam tubuh
kita. Coba perhatikan bila kamu dicubit. Bagian yang terasa sakit dan
dipengaruhi oleh rasa sakit bukan hanya pada bagian yang dicubit.
Sebab mimik muka akan berubah, meringis kesakitan dan diiringi
gerakan refleks.
Meskipun
ada berbagai variasi sel syaraf, namun pada dasarnya sel syaraf
memiliki struktur yang sama yaitu :
Badan sel syaraf: ukurannya relatif besar, mempunyai nukleus di
tengahnya, dan organel-organel di sekelilingnya. Pada badan sel
syaraf terdapat juluran sel syaraf mirip serat yang cukup untuk
menyampaikan pesan. Juluran ininterdiri dari akson dan dendrit
Dendrit: Juluran sel syaraf yang mengantarkan sinyal dari ujungnya
ke bagian neuron. Dendrit umumnya pendek dan bercabang-cabang
(dendron = pohon, bhs. Yunani). Percabangan dendrit ini gunanya
untuk memperluas permukaan neuron, sehingga dapat menerima rangsang
dari reseptor (penerima rangsang) atau dari neuron lainnya Akson:
Menghantarkan pesan ke ujung neuron Ada neuron yang memiliki akson
tunggal yang mungkin sangat panjang. Misalnya syaraf yang berasal
dari sumsum tulang belakang ke otot betis dan telapak kaki kita
dapat mencapai panjang satu meter lebih. Tetapi ada pula akson yang
tidak terlalu panjang
Sel-sel pendukung:
Dalam
sistem syaraf vertebra banyak akson dilapisi oleh selubung myelin.
Selubung myelin ini dibentuk oleh sel pendukung. Pada sistem syaraf
tepi sel pendukung yang menyusun selubung myelin ini disebut Sel
Schwann . Pada selubung myelin ini terdapat lekukan yang disebut
nodus. Akson dapat bercabang-cabang dengan ujung khusus yang disebut
ujung sinapsis . Ujung sinapsis ini akan menghasilkan senyawa kimia
yang dapat mengirimkan pesan ke dendrit dari neuron lainnya atau ke
dendrit sel target (efektor). Senyawa kimia ini disebut
neurotransmitter Tempat kontak antara ujung sinapsis dan sel neuron
berikut nya atau sel efektor disebut sinapsis. Sinapsis adalah
“tempat kontak” antara neuron yang satu dengan neuron lainnya,
atau antara neuron dengan sebuah sel otot atau sel kelenjar.
a.
Macam-macam Neuron Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan
fungsinya terdapat tiga golongan neuron yang berkaitan dengan fungsi
sistem syaraf, yaitu:
Neuron sensoris : neuron yang membawa informasi dari lingkungan luar
maupun lingkungan dalam dari reseptor menuju sistem syaraf
Neuron penghubung (interneuron): neuron yang menghubungkan neuron
sensoris dengan neuron motoris. Interneuron membuat sambungan
sinaptik dengan neuron lain
Neuron motoris: Neuron yang mengirimkan impuls (hantaran rangsang)
dari sistem syaraf pusat ke efektor.
|
neuron sensoris, interneuron, neuron motoris |
Ketiga
macam neuron tersebut berbeda dalam bentuk, meskipun dari
masing-masing bentuk masih terdapat beberapa variasi.
b.
Gerak Refleks
Neuron-neuron
tersusun dalam suatu jalinan sirkuit neuron. Ada sirkuit yang
sederhana yang hanya melibatkan sinapsis antara dua neuron yaitu
neuron sensoris dan neuron motoris. Neuron sensoris mengirimkan
sinyal dari reseptor ke neuron motoris, selanjutnya neuron motoris
mengirimkan sinyal ke efektor. Hasilnya adalah respon otomatis yang
sederhana yang disebut gerak refleks Perhatikan gambar berikut ini.
|
Diagram refleks lutut |
Ketika
lulut di ketuk, maka reseptor sensoris melanjutkan ke reseptor
peregangan otot paha. Kemudian neuron sensoris mengirimkan sinyal ke
sumsum tulang belakang. Terjadi sinapsis dengan neuron motoris di
sumsum tulang belakang. Neuron motoris mengirimkan sinyal ke otot
paha,otot paha kemudian berkontraksi sehingga kaki bagian bawah
menyentak ke depan.
Dalam
refleks ini hanya dua macam neuron yang menimbulkan gerak refleks
yaitu neuron motoris dan neuron sensoris. Namun ada pula gerak
refleks yang melibatkan interneuron sehingga terjadi gerak yang lebih
kompleks.
Badan
sel neuron motoris dan interneuron terdapat di bagian kelabu dari
sumsum tulang belakang. Bagian putih dari sumsum tulang belakang
terdiri dari akson motoris dan sensoris. Neuron sensoris membentuk
sinapsis dengan beberapa interneuron yang terdapat di dalam bagian
kelabu dari sumsum tulang belakang. Beberapa interneuron ini dapat
bersinapsis langsung dengan dengan neuron motoris di bagian yang
sama, tetapi dapat pula menyeberang ke sisi lain dari sumsum tulang
belakang dan bersinapsis dengan neuron motoris lainnya dan dengan
interneuron ke arah naik (neuron ascending) yaitu menuju ke otak.
Keterlibatan
interneuron dengan neuron motoris yang agak rumit ini menyebabkan
gerak yang lebih kompleks. Dengan adanya impuls yang dikirim ke otak,
maka dapat terjadi modifikasi refleks. Misalnya ketika lututmu akan
diketuk, dan kamu dalam keadaan sadar akan diketuk, maka akan terjadi
hambatan terhadap refleks, otot motoris di bagian paha tidak meregang
dan reflekspun tidak terjadi.. Begitu pula ketika sadar pinggangnya
akan disentuh, seseorang dapat menahannya sehingga tidak terjadi
refleks.
2.
Sistem Koordinasi
Di
dalam tubuh kita terdapat miliaran sel syaraf yang aktivitasnya
terkoordinasi dengan baik, oleh karena itu sistem syaraf disebut juga
sistem koordinasi karena secara umum ada 3 fungsi penting sistem
syaraf yaitu:
Merasakan perubahan yang terjadi di luar dan di dalam tubuh
Menafsirkan perubahan yang terjadi
Merespon perubahan dalam bentuk kontraksi otot dan sekresi kelenjar.
Sistem
koordinasi melibatkan fungsi otak, sumsum tulang belakang dan sel-sel
syaraf. Di atas telah dijelaskan tentang organ penyusun sistem
syaraf, dan sekarang kita membahas tentang organisasi sistem syaraf.
Perhatikan bagan berikut ini:
Demikianlah materi tentang Sistem saraf Manusia ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...