Dampak Mutasi - Manusia dengan kemajuan teknologinya telah berhasil membuat berbagai produk.
Disadari atau tidak, produk-produk tersebut dapat menjadi pemicu mutasi.
Berbagai barang, makanan, obat-obatan, dan sinar matahari dapat menjadi faktor
penyebab mutasi. Terlebih lagi dengan adanya bom nuklir, limbah radioaktif, dan
berbagai bahan pencemar lainnya. Beberapa penyakit kanker diduga kuat disebabkan
oleh mutagenmutagen di lingkungan sekitarnya.
Seperti yang Anda ketahui, tidak semua hasil mutasi merugikan.
Mutan yang dapat hidup dan dapat beradaptasi dengan lingkungannya merupakan
sumber variasi makhluk hidup.
Mutasi yang
Menguntungkan
Manusia menyadari bahwa pada beberapa kasus mutasi, dapat
menguntungkan bagi manusia. Oleh karena itu, manusia berusaha mencari cara
mendapatkan mutan-mutan dengan sifat yang diinginkan dan mengembangkannya.
Poliploidi pada tanaman merupakan salah satu contoh mutasi yang menguntungkan.
Tanaman poliploid dianggap menguntungkan karena memiliki buah besar, tidak
berbiji, dan produktivitasnya tinggi. Oleh karena itu, manusia berusaha
mengembangkan tanaman poliploid dengan sifat-sifat unggul tersebut. Pada hewan,
umumnya mutasi bersifat letal dan membahayakan individu. Akan tetapi, mutasi
terhadap hewan masih dapat dimanfaatkan dalam penelitian-penelitian mengenai
kanker, untuk mengetahui penyebabnya serta cara pengobatannya.
Beberapa mutagen digunakan manusia untuk menghasilkan
mutanmutan tumbuhan maupun hewan, seperti kolkisin, digitosin, dan sinar
radioaktif. Beberapa tanaman mutan dengan sifat unggul juga telah dihasilkan
oleh Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Pemuliaan mutasi di BATAN ini telah
berlangsung sejak 1970 dan telah menghasilkan beberapa varietas unggul, seperti
pada tabel berikut.
|
Beberapa Varietas Mutan Tanaman Pangan yang Dihasilkan BATAN |
Mutasi yang
Merugikan
Mutasi yang merugikan telah banyak Anda ketahui. Banyak mutasi
yang bersifat letal, menyebabkan kelainan, penyakit, kemandulan, dan lain-lain.
Secara umum, mutasi yang merugikan dapat dibedakan atas mutasi yang tidak
diwariskan dan diwariskan. Pada mutasi yang tidak diwariskan, kelainan atau
penyakit akibat mutasi tersebut hanya terjadi pada satu individu dan tidak
diwariskan kepada keturunannya. Hal tersebut dapat terjadi karena individu
tersebut mati atau steril (mandul).
Jika mutasi tersebut dapat diwariskan maka kelainan atau
penyakit hasil mutasi dapat selalu muncul pada populasi dan dapat mengubah
gen-gen dalam populasi.