Penjelasan Tentang Penyebab Mutasi - Mutasi dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain oleh radiasi, iradiasi, dan
bahan kimia. Zat atau gen yang menyebabkan mutasi ini disebut mutagen.
Berdasarkan cara terjadinya mutasi, mutasi dapat dibedakan atas mutasi spontan
dan mutasi induksi. Secara mendasar, hasil mutasi spontan dan mutasi induksi
tidak terdapat perbedaan. Keduanya tetap dapat menimbulkan variasi genetik.
Mutasi Spontan
Mutasi spontan adalah mutasi yang terjadi secara spontan di
alam, tanpa campur tangan manusia. Oleh karena itu, mutasi spontan disebut juga
mutasi alami. Penyebab mutasi alami bermacam-macam, antara lain disebabkan oleh
radiasi sinar kosmis, radiasi radioaktif alam, sinar ultraviolet, dan kesalahan
genetika. Meskipun mutasi dapat menyebabkan kelainan atau penyakit terhadap
individu penderitanya, beberapa mutasi dapat juga menjadi sumber adanya variasi
dalam populasi. Variasi dalam populasi sangat penting sebagai mekanisme
evolusi.
Individu hasil mutasi (mutan) umumnya memiliki sifat resesif,
steril (mandul), bahkan bersifat letal. Mutan yang dapat bertahan hidup dan
menghasilkan keturunan adalah mutan yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
Jika hal ini terjadi, variasi baru telah terbentuk dalam populasi. Variasi yang
membantu individu beradaptasi dengan lingkungan secara baik melalui mekanisme
spesiasi dapat membentuk individu baru. Hal ini dipercaya sebagai jawaban
banyaknya macam spesies dan variasi di muka bumi.
Mutasi Induksi
Mutasi induksi adalah mutasi hasil induksi dan dibuat secara
sengaja oleh manusia. Mutasi ini disebut juga mutasi buatan. Mutasi jenis ini
sengaja dilakukan menggunakan mutagen, seperti mutagen fisika dan kimia.
Pelopor mutasi buatan ini diawali oleh penelitian H.J. Muller
pada 1927. Muller meneliti pengaruh radiasi terhadap lalat buah (Drosophila).
Ia meradiasi lalat buah dengan sinar X radiasi tinggi dan menemukan bahwa
radiasi meningkatkan kejadian mutasi. Dari hal tersebut diketahui bahwa radiasi
menyebabkan perubahan molekul-molekul gen.
Bahan mutagen yang sering digunakan dapat dibedakan menjadi
dua, yakni mutagen kimia dan mutagen fisika. Mutagen kimia pada umumnya berasal
dari senyawa alkil (agen akil), analog basa, gas metan, asam nitrat, dan
kolkisin. Adapun mutagen fisika dapat berupa radiasi ultraviolet, sinar-X,
radiasi gamma, radisi beta, radiasi neutron dan elektron.