Peranan Magnesium Pada Sintesis DNA - Pada
konsentrasi yang berhubungan dengan kondisi fisiologis, magnesium
tidak bersifat genotoxic, tetapi lebih banyak diperlukan untuk
menjaga stabilitas genomic. Telah diketahui kestabilan genomic
mempengaruhi struktur DNA dan kromatin. Berhubungan dengan hal
tersebut, magnesium merupakan kofaktor penting dalam seluruh sistem
enzimatik yang terlibat dalam proses pembentukan DNA. Sebagian besar
studi tentang replikasi DNA, magnesium berperan penting secara
spesifik untuk ketepatan sintesis DNA. Selanjutnya sebagai kofaktor
yang esensial, magnesium mempunyai fungsi untuk perbaikan pemotongan
nukleotida apabila terjadi kerusakan DNA oleh lingkugan mutagen,
proses endogenous, dan replikasi DNA. Magnesium berperan sebagai
regulator pada kontrol siklus sel dan apoptosis (Bhuto et al. 2005) .
Metabolisme
karbohidrat dan lemak untuk menghasilkan energi diatur sejumlah
reaksi kimia yang memerlukan magnesium. Magnesium diatur oleh
adenosin triphosphat (ATP) pada sintesis protein di dalam
mitokondria. ATP merupakan molekul yang menyedikan energi hampir pada
seluruh proses metabolik terutama sebagai kompleks dengan magnesium
(MgATP). Magnesium mengatur sejumlah tahapan selama sintesis asam
nukleat (DNA, RNA dan protein). Sejumlah enzim ikut serta dalam
sintesis karbohidrat dan lemak yang membutuhkan magnesium untuk
mengaktifkannya. Glutation, merupakan antioksidan penting yang
membutuhkan magnesium untuk sintesisnya. Magnesium mempunyai peranan
penting pada struktur tulang, membran sel dan kromosom (Hartwig,
2001).
Peranan
magnesium lainnya yaitu mengatur transpor aktif ion-ion seperti
potasium dan kalsium yang melalui membran sel. Hubungannya dengan
sistem transpor, magnesium mempengaruhi hubungan impuls syaraf,
kontraksi otot, dan ritme jantung yang normal. Signaling sel
membutuhkan MgATP untuk proses fosforilasi protein dan pembentukan
molekul signaling sel (cAMP = cyclic adenosine monophosphate). cAMP
terlibat dalam sejumlah proses termasuk sekresi hormon paratiroid
(PTH). Kadar kalsium dan magnesium di dalam cairan sel mempengaruhi
perpindahan sejumlah tipe sel-sel yang berbeda-beda. Perpindahan
tersebut terutaman berhubungan dengan proses penyembuhan luka
(Barbagallo et al. 2003).