Kehidupan
tumbuhan tidak jauh berbeda dengan kehidupan makhluk hidup lainya ,
seperti manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan mengalami masa embrio,
masa tunas, masa pertumbuhan, masa dewasa, masa berkembang biak, dan
mati.
Untuk
menunjang kehidupan, tumbuhan memiliki alat pernapasan, trasportasi,
pengeluaran, gerak dan irribilitas. Alat pernapasan tumbuhan berupa
stomata dan lentisel, alat transportasi berupa pembuluh dan alat
pengeluaran berupa stomata dan bagian tertentu. Alat-alat tersebut
memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
PERNAFASAN
PADA TUMBUHAN
Salah
satu ciri makhluk hidup adalah bernafas. Bernafas berarti menghirup
oksigen serta mngeluarkan karbondioksida dan uap air. Bernafas
bertujuan untuk memperoleh oksigen. Energi diperoleh dari sari
makanan dengan bantuan oksigen, sehingga disebut oksidasi atau
pembakaran. Pembakaran terjadi di dalam tubuh, sehingga disebut
oksidasi biologis. Sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan air
dibuang ke udara.
Organ
yang berperan dalam proses pernafasan tumbuhan adalah stomata da
lentisel yang berguna sebagai tempat keluar masuknya oksigen.
1.
Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi
Ciri-ciri
tumbuhan tinggi : Berdaun hijau atau disebut tumbuhan hijau (memiliki
klorofil dan zat hijau daun. Alat pernafasannya berupa stomata(mulut
daun)yang terletak di permukaan daun bagian atas atau bawah lentisel
(celah-celah antar sel yang terdapat pada bagian batang dan bagian
akar).
Tanah
harus digemburkan agar terdapat rongga-rongga di dalam tanah,
sehingga udara masuk ke dalam tanah dan masuk ke dalam sel-sel akar
untuk bernafas melalui lentisel.
Beberapa
jenis tumbuhan hijau tertentu memiliki alat bantu bernafas yang khas
antara lain: pohon beringin ( Ficus benjamina) mamiliki akar gantung
sebagai akar nafas, dan tanaman Bakau (Rhizophora mucronata) yang
hidup di daerah rawa-rawa atau daerah pasang surut memiliki akar
nafas berupa akar tunjang(muncul pada bagian batang di atas permukaan
tanah yang menjulur ke bawah menembus tanah).
Tumbuhan
hijau seperti teratai dan eceng gondok yang hidup di dalam air
memiliki saluran udara pada bagian batang yang berfungsi memperlancar
pengedaran oksigen ke dalam sel-sel tumbuhan. Jadi, meskipun tumbuhan
itu terendam air, tetapi tidak mengalami pembusukan. Selain itu pada
bagian permukaan batang maupun daunya terdapat lapisan kutikula
(lapisan lilin) yang berguna untuk menghalangi masuknya
moleku-molekul air ke dalam sel-sel batang maupun sel-sel daun.
Jenis
tumbuhan di daerah berlumpur atau daerah rawa memiliki akar bernafas
yang khas berupa akar-akar cabang silindris (yang muncul tegak lurus
dari dalam lumpur, ujung akar yang menjulang ke atas permukaan air
berhubungan langsung dengan udara luar). Misal pohon
api-api(Avicenmia officinalis).
Dibandingkan
dengan akar biasa, akar nafas banyak memiliki lentisel pada dinding-
dinding sel. Lentisel terdiri dari massa sel yang tersusun lepas
dengan banyak sekali ruang antar sel sebagi jalan keluar masuknya
udara(oksigen) ke jaringan-jaringan batang.
2.
Pernafasan pada tumbuhan rendah
Ciri:
tidak memiliki klorofil atau zat hijau daun sehingga tidak mampu
melakukan fotosintesis. Biasanya tumbuhan bersel satu atau tumbuhan
belah seperti jamur belah, bakteri dan ganggang belah. Kelompok
tumbuhan bersel banyak yang tergolong tumbuhan rendah adalah jamur
merang, jamur tempe(Rhizopus), dsb.
Untuk
membuat makanan , jamur ini mengeluarkan fermen atau enzim dari
hifanya (hifa=benang jamur). Hifa menguraikan makanan menjadi zat-zat
makanan hasil penguraian ini dilakukan oleh rhizoid.
Pada
tumbuhan tingkat rendah pernafasan sering disebut pernafasan anaerob
karena tidak memerlukan oksigen.
ALAT
PENGANGKUTAN PADA TUMBUHAN
Sistem
pengangkutan atau system transport adalah system pada alat tubuh yang
mengatur pengangkutan atau peredaran zat-zat makanan yang diperlukan
oleh tubuh ke seluruh bagian tubuh.
Tumbuhan
tingkat tinggi yang meliputi tumbuhan paku dan tumbuhan biji memiliki
alat pangangkutan : jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan
floem.
Xilem
terdiri dari dua bagian pokok : pembuluh kayu dan serabut kayu.
Pembuluh kayu merupakan pembuluh kapiler halus, yang dindingnya
diperkuat oleh zat kayu atau lignin berbentuk kumparan menyerupai
cincin atau serupa lapisan tebal yang berlubang-lubang halus.
Fungsinya : mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah ke
daun. Pada tumbuhan berkambium terdapat 2 xilem : xylem primer dan
xylem sekunder. Serabut kayu merupakan bagian xylem yang berbentuk
sel-sel panjang menyerupai serabut dengan dinding sel yang mengandung
zat kayu.
Floem
sering disebut juga jaringan pembentuk makanan. Struktur floem
terdiri dari: pembuluh tapis, sel tetanggaI(sel penggiring), dan
serabut kulit.
1.
Jaringan Pengangkut pada akar
Fungsi:
alat bantu untuk menyerap air dan garam mineral yang dibutuhkan
tubuh tumbuhan
memperkokoh tegaknya tanaman
menyimpan cadangan makanan (pada tumbuhan umbi-umbian) seperti
dahlia, kentang, singkong, dan ubi jalar.
Struktur
akar terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar atau kulit terluar
tersusun atas jaringan epidermis. Kulit pertama berupa jaringan
korteks. Bagian tengah akar terdapat silinder pusat (di dalamnya
terdapat pengangkut xylem dan floem). Di antara jaringan korteks dan
silinder pusat terdapat bagian yang disebut endodermis (mengatur air
dari dalam tubuh sampai ke silinder pusat).
Bagian
terluar epidermis terdapat bulu-bulu akar, yang berfungsi sebagai
memperluas bidang penyerapan akar dalam menyerap air dan mineral.
Bagian akar yang terdiri dari bulu- bulu akar disebut daerah
meristematik. Bulu akar memiliki sifat yang khusus yaitu terus-
menerus dibentuk dimuka dan mati dibelakang , dengan matinya
bulu-bulu akar berarti epidermis akar juga mati. Pada bagian ujung
akar terdapat yang dinamakan tudung akar atau kaliptra.
Air
dan garam mineral dapat naik dari dalam tanah ke daun karena :
Tekanan akar, Daya serap air, Daya kapilaritas pembuluh.
2.
Jaringan Pengangkut Pada Batang
Batang
memiliki struktur yang sama dengan akar. Bagian terluar batang
terdapat epidermis atau kulit luar. Pada kulit pertama terdapat
korteks atau kulit pertama. Sedangkan di bagian paling dalam adalah
silinder pusat. Antara korteks dan silinder pusat terdapat bagian
yang disebut endodermis. Lapisan endodermis banyak mengandung zat
tepung (pati) sehingga sering disebut sarung tepung. Endodermis
berfungsi mengatur jalanya air dari tanah sampai ke silinder pusat.
Pada
bagian epidermis terdapat bagian yang disebut kutikula atau lapisan
lilin yang tidak dapat ditembus.
Kambium
secara terus-menerus membentuk xylem dan floem sekunder dari tahun-ke
tahun selama pertumbuhannya. Sel-sel pembentuk cambium disebut
inisial cambium. Pada musim hujan cambium membentuk xylem yang lebuh
luas dibanding pada musim kemarau. Hal tersebut mengakibatkan adanya
batas-batas yang jelas pada kegiatan cambium setiap tahunnya. Batas
tersebut bernama lingkaran tahun.
3.
Jaringan Pengangkut pada Daun
Daun
merupakan batang yang telah dimodifikasi, perbedaanya terletak pada
masa petumbuhan. Batang mengalami pertumbuhan yang tak terbatas.
Jaringan
pengangkut yang berupa xylem dan floem terletak di bagian
tulang-tulang daun yang terdapat pada daerah bunga karang. Pembuluh
kayu pada daun mengangkut air dan mineral dari pembulu kayu batang ke
bagian yang terdapat butir-butir kloroplas. Air diubah menjadi zat
makanan dalam bentuk tepung atau glukosa saat fotosintesis. Pristiwa
tersebut berlangsung pada jaringan tiang atau palisade dan jaringan
bunga karang atau spons. Tiga factor yang menyebabkan pengangkutan
air melalui pembuluh xylem dari akar dapat berlangsung, yaitu tekanan
akar, daya hisap daun, dan daya kapilaritas.
1.
Tekanan akar
Bulu-bulu
akar selalu menghisap air dari dalam tanah. Jumlah air yang dihisap
semakin banyak menekan air yang terdapat di atasnya, sehingga air
dalam xylem batang terangkat ke atas.
2.
Daya isap daun
Daun
setiap saat mengadakan penguapan. Akibatnya, banyak air yang hilang
dan daun mengalami kekurangan air, sehingga mengambil air di bawahnya
dan mengakibatkan air naik ke daun.
3.
Daya Kapilaritas
Berkas
pembuluh angkut atau xylem merupakan kumpulan ddari pembuluh kayu
yang kecil- kecil. Pembuluh ini memiliki daya kapilaritas yang besar.
Adanya daya kapilaritas menyebabkan air mampu naik ke atas.
Masuknya
air kedalam tanah dapat berlangsung melalui dua cara : Osmosis dan
cara bergerak dari sel ke sel.
SISTEM
PENGELUARAN PADA TUMBUHAN
Sistem
pengeluaran merupakan system yang mengatur pembuangan zat-zat sisa
metabolism dari tubuh makhlok hidup. Proses pengeluaran zat –zat
sisa yang sudah tidak di manfaatkan oleh tubuh karena suatu proses
tertentu dinamakan ekresi.
Proses
pengeluaran pada tumbuhan sering disebut transpirasi atau penguapan
sebab yang dibuang hanyalah berupa gas, baik berupa air(H2O),
gas asam (O2), maupun gas asam arang atau karbonmonoksida
(CO2). Dan proses transpirasi sering terjadi pada stomata
dibandingkan dengan lentisel.
Proses
membuka dan menutupnya stomata ini banyak dipengaruhi oleh intensitas
cahaya di sekitarnya. Oleh karena itu pada siang hari stomata lebih
banyak membuka dan traspirasi menjadi lebih besar, dibandingkan malam
hari (menutup). Gerakan membuka dan menutupnya stomata ini juga
disebabkan oleh mengembang dan mengerutnya sel pengawal yang terdapat
di sekeliling stomata.
Gutasi
adalah menetesnya air dari dalam tubuh tumbuhan melalui ujung dan
tepi daun, dan terjadi pada saat lingkungan yang lembab.
Jenis
tumbuhan yang hidup di daerah lembab atau higrofit memiliki struktur
daun lebar dan tipis, sehingga transpirasi dapat berlangsung secara
cepat. Pada bagian batangnya terdapat rongga-rongga udara yang
membantu kelancaran sirkulasi udara.
GERAK
PADA TUMBUHAN
Gerak
pada tumbuhan terdiri dari 3 macam : Tropisme, taksis, nasty.
1.
Tropisme
Merupakan
gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan luar. Rangsangan luar
yang
mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam misalnya : Cahaya,
gravitasi, air
atau
kelembaban, dari sentuhan atau singgungan.
Berdasarkan
jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi :
Fototropisme : gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
cahaya. Apabila gerak tersebut menuju ke arah cahaya, berarti
tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila
gerak tumbuhan itu menjauhi cahaya, maka disebut fototropisme
negative.
geotropisme : gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi
bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk
geotropism negative. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke bawah maka
termasuk geotropism positif.
Hidrotropisme : gerak bagian tumbuhan menuju kea rah yang basah atau
berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak
hidrotropisme positif dan sebaliknya.
Tigmotropisme : gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat
persinggungan. Contoh: sulur markisa dan batang mentimun yang
membelit tanaman lain.
2.
Taksis
Gerak
seluruh tubuh tumbuhan berpindah tempat yang disebabkan oleh
datangnya rangsang.Taksis dibedakan menjadi dua, menurut rangsang
penyebabnya :
3.
Nasti
Merupakan
gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi rangsang. Gerak nasty dibagi
menjadi dua yaitu :
Seismonasti : gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang
sentuhan (putri malu,Mimosa pudica)
Niktinasti : karena adanya waktu yang mempengaruhi rangsangan (daun
lamtoro,pada siang hari membuka kembali sedangkan malam hari menutup
karena adanya rangsangan gelap).
Untuk Materi Lebih Lengkap Tentang Gerak Pada Tumbuhan Silahkan Menuju Tautan Berikut ini ....
Demikianlah Materi Penjelasan Tentang Fungsi Alat Tubuh Tumbuhan, Semoga Bermanfaat ...