Apakah
kamu pernah mengamati tumbuhan yang terdapat di permukaan kolam,
sawah, kebun, halaman rumah, halaman sekolah, atau tempat lainnya?
Jika kamu amati lingkungan di sekitarmu, tentu kamu akan menemukan
pohon besar dan tinggi, tanaman semak, atau rerumputan. Jenis
pohon-pohon tersebut termasuk Kingdom Plantae.
Kingdom plantae termasuk makhluk hidup yang tidak dapat berpindah tempat,
memiliki sel eukariotik, bersel banyak, memiliki klorofil, dan dapat
melakukan fotosintesis. Tumbuhan memiliki jenis yang banyak dan
bervariasi, baik ukuran, bentuk, warna, dan tempat hidupnya. Fosil
tumbuhan ditemukan berusia 400 juta tahun yang lalu dan baru sekitar
500 ribu jenis yang telah diberi nama.
Kingdom plantae (tumbuhan) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak
berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh
adalah tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, daun, serta tidak
memiliki pembuluh untuk mengangkut zat makanan. Tumbuhan berpembuluh
adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh untuk
mengangkut zat makanan.
1.
Tumbuhan tidak Berpembuluh
2.
Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan
berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki pembuluh pada akar, batang,
dan daun. Pembuluh pada tumbuhan ini ada dua macam, yaitu pembuluh
kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Pembuluh kayu (xilem) adalah
pembuluh yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah
ke akar dan ke seluruh tubuh sampai ke daun. Pembuluh tapis (floem)
adalah pembuluh yang berfungsi mengangkut zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh sampai di akar.
Tumbuhan
berpembuluh terdiri dari dua kelompok, yaitu tumbuhan berpembuluh
tidak berbiji dan tumbuhan berpembuluh berbiji. Tumbuhan berpembuluh
tidak berbiji berupa Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dan tumbuhan
berpembuluh berbiji berupa Spermatophyta (tumbuhan biji).
a)
Tidak berbiji
Pteridophyta
atau tumbuhan paku-pakuan memiliki akar, batang, dan daun yang dapat
dilihat dan diamati secara jelas. Pada akar, batang, dan daun
terdapat pembuluh kayu (xilem) yang akan mengangkut air dan mineral,
serta pembuluh tapis (floem) yang akan mengangkut zat makanan hasil
fotosintesis. Tumbuhan kelompok ini berkembang biak menggunakan spora
dengan pergiliran keturunan, tidak berupa biji. Karena tidak
menghasilkan dan menggunakan biji untuk berkembang biak, tumbuhan ini
termasuk tumbuhan berpembuluh tidak berbiji. Tumbuhan paku- pakuan
dapat hidup di air, darat, dan menempel di pohon-pohon tumbuhan lain.
Di
bawah permukaan daun tumbuhan paku yang hidup di darat terdapat
bulatan-bulatan cokelat yang disebut sorus. Sorus adalah kumpulan
kotak spora (sporangium). Pada kotak-kotak spora terdapat spora
sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan paku.
Daun
yang mengandung sorus berarti daun subur yang disebut daun fertil.
Daun yang tidak mengandung spora berarti daun yang mandul atau
disebut daun steril. Ada empat kelompok tumbuhan paku, yaitu:
Psilopsida, contohnya Psilotum yang sekarang sudah langka,
Lycopsida, contohnya paku kawat seperti Lycopodium,
Sphenopsida, contohnya paku ekor kuda (Equisetum),
Pteropsida, contohnya paku air, yang terdiri dari Azola piƱata dan
semanggi
(Marsilea crenata); suplir; dan paku tanduk rusa. Perhatikan gambar
macam-macam tumbuhan paku di bawah ini!
b)
Berbiji
Tumbuhan
berpembuluh berbiji adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan
daun sejati, pembuluh kayu, pembuluh tapis, dan menghasilkan biji.
Biji yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan alat perkembangbiakan.
Para
ilmuwan biologi telah mengklasifikasikan tumbuhan berpembuluh berbiji
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan berpembuluh berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup
(Angiospermae). Kedua kelompok itu memiliki perbedaan yang cukup
tajam.
1)
Berbiji terbuka
Tumbuhan
berpembuluh berbiji terbuka (Gymnospermae), yaitu tumbuhan yang
memiliki akar, batang, daun, pembuluh, berbiji terbuka, dan
berstrobilus. Biji pada Gymnospermae terletak pada sisik berkayu dari
strobilus betina dan tidak dilindungi oleh bakal buah, karena
gymnospermae tidak berbunga tetapi memiliki strobilus. Gymnospermae
terdiri dari beberapa divisi, yaitu:
Cycadophyta
Ginkgophyta
Gnetophyta
Coniferopyhta
2)
Berbiji tertutup
Seluruh
anggota dan kelompok tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup
(Angiospermae) menghasilkan bunga sehingga tumbuhan ini termasuk
kelompok divisi Anthophyta. Biji angiospermae terbungkus di dalam
buah.
Angiospermae
dibagi ke dalam dua kelas, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil.
Perhatikan gambar perbandingan tumbuhan monokotil dan dikotil berikut
ini!
Aneka
ragam tumbuhan paku
Kacang
kedelai, jambu, sawo, mangga, dan rambutan adalah contoh tumbuhan
dikotil. Dikotil adalah tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup,
berkotiledon dua, berakar tunggang, bagian bunganya berkelipatan
empat dan lima, berkas pembuluhnya teratur melingkar, serta daunnya
berbentuk jari dengan tulang daun menjala.
(a)
Dikotil
Kelas
dikotil terdiri dari beberapa suku, di antaranya:
- Timun-timunan (Cucurbitaceae)
Ciri-ciri
tumbuhan ini berbatang herba atau berkayu lunak, arah pertumbuhannya
merambat atau memanjat secara sulur, daun tersebar sepanjang batang,
urat daun menjari, bunganya biseksual atau hermafrodit (jantan dan
betina dalam satu bunga), mahkota dan kelopak bunganya ada 5 helai,
dan berakar.
Suku
dikotil ini terdiri dari kurang lebih 700 spesies. Contoh: mentimun
(Cucumis sativa), semangka (Citrullus lanatus), melon (Cucumis melo),
pare atau paria (Momordica charntia), dan labu siam (Sechium edule).
-
Jarak-jarakan atau getah-getahan (Euphorbiaceae)
Ciri-ciri
kelompok tumbuhan jarak-jarakan atau getah-getahan (euphorbiaceae),
di antaranya bentuk pohon, perdu, herba, menghasilkan getah berwarna
susu, bunga jantan dengan bunga betina berumah satu (berada dalam
satu pohon), bisa berumah dua, dan bunganya memiliki lima bagian.
Contoh:
ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta), jarak cinta (Jatropha
multifida), jarak pagar (Jatropha curcas), patah tulang (Euphorbia
tiruycalli), dan puring (Codiaeum variegatum).
-
Jeruk-jerukan (Rutaceae)
Kelompok
jeruk-jerukan memiliki ciri di antaranya batangnya berupa pohon atau
perdu, terkadang batangnya berduri, daunnya menghasilkan aroma khas
mengandung atsiri, putik dan benang sari dalam satu bunga, serta
kelopak dan mahkota memiliki empat hingga lima helai.
Contoh:
jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk manis (Citrus aurantium),
jeruk besar (Citrus grandis), dan kemuning (Muraya paniculata).
-
Terung-terungan (Solanaceae)
Ciri
tumbuhan terung-terungan di antaranya batang berupa herba, perdu,
atau pohon kecil yang menghasilkan bulu atau rambut pada batang atau
daun, putik dan benang sari terdapat dalam satu bunga memiliki lima
helai kelopak dan mahkota.
Contoh:
terung (Solanum melongeno), tomat (Lycopersicon lycopersicum), cabe
merah (Capsicum annum), cabe rawit (Capsicum frutescens), tembakau
(Nicotiana tabacum), dan kentang (Solanum melongena).
-
Kacang-kacangan (Fabaceae)
Tumbuhan
kacang-kacangan memiliki ciri- ciri di antaranya batang berupa herba
atau perdu yang terkadang melilit atau memanjat dengan sulur, akarnya
bersimbiosis (berhubungan dengan lain jenis, misal bakteri pengikat
nitrogen Rhizobium), bunganya berbentuk seperti kupu- kupu, memiliki
lima helai mahkota, buahnya berbentuk polong sehingga disebut buah
polong-polongan.
Contoh:
kacang tanah (Arachis hypogea), kedelai (Glycine soya), kacang merah
(Phaseolus vulgaris), kacang hijau (Vigna radiata), dan kacang
panjang (Vigna unguiculata).
(b)
Monokotil
Kelas
monokotil terdiri dari kelompok rumput-rumputan (Poaceae),
pisang-pisangan (Musaceae), pinang-pinangan (Palmaceae), temu-temuan
atau jahe-jahean (Zingiberaceae), anggrek (Orchidaceae), dan
bawang-bawangan atau bakung (Liliceae).
-
Rumput-rumputan (Poaceae)
Ada
beberapa ciri dari kelompok rumput-rumputan, di antaranya berbatang
herba dan berhizoma, daunnya berpelepah, urat daunnya sejajar, bentuk
daun seperti pita, berambut halus pada bagian pangkal helai daun.
Contoh:
padi (Oryza sativa), bambu kuning (Bambusa vulgaris), serai
(Cymbopogon citratus), alang-alang (Imperata cylindrica), tebu
(Saccharum officinarum), gandum (Triticum aestivum), dan jagung (Zea
mays).
-
Pisang-pisangan (Musaceae)
Ciri
kelompok pisang-pisangan di antaranya tubuhnya berupa herba, batang
yang terletak di tanah (batang yang tegak ke atas berasal dari
kumpulan pelepah daun yang saling menutup sehingga disebut batang
semu), tanaman akan mati setelah berbuah, dan bijinya tidak dapat
ditanam sehingga tunas baru berasal dari batang di bawah permukaan
tanah (anak).
Pohon
pisang adalah tumbuhan monokotil yang termasuk pisang-pisangan.
Contoh
kelompok pisang-pisangan, di antaranya pisang buah (Musa
paradisiaca), pisang batu (Musa balbisiana), dan pisang seribu (Musa
chilocarpa).
-
Pinang-pinangan (Palmaceae)
Ada
beberapa ciri yang dimiliki kelompok tumbuhan pinang-pinangan ini. Di
antaranya pohon tidak bercabang, termasuk perdu, daunnya berpelepah,
apabila daun tanggal akan meninggalkan bekas pada batang,
menghasilkan buah yang tersusun dalam tandan, dan memiliki pelindung
buah yang keras. Kelompok ini tersebar di daerah tropis dan di daerah
beriklim sedang sekitar 3.000 spesies.
Contoh:
kelapa (Cocos nucifera), aren (Arenga pinnata), pinang (Areca
catecu), salak (Sallaca edulis), dan sagu (Metroxylon sagu).
-
Temu-temuan atau jahe-jahean (Zingiberaceae)
Ada
beberapa ciri khas dari kelompok temu-temuan ini, di antaranya
batangnya termasuk herba, memiliki rhizoma, menghasilkan aroma khas,
mengandung minyak atsiri, dapat dimanfaatkan untuk bumbu masak dan
obat.
Contoh:
temu hitam atau temu lawak (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma
domestica), jahe (Zingiber officinale), dan lengkuas (Languas
galang).
-
Anggrek (Orchidaceae)
Kelompok
tumbuhan anggrek banyak ditemukan di daerah tropis. Hidupnya menempel
pada pohon lain sehingga disebut epifit. Selain anggrek epifit,
terdapat dua jenis lain, yaitu anggrek tanah (Terrestris) dan anggrek
saprofit.
-
Bawang-bawangan atau bakung (Liliceae)
Kelompok
bawang-bawangan memiliki beberapa ciri, di antaranya berbatang herba,
memiliki umbi lapis (daun yang berlapis-lapis membentuk umbi), dan
daunnya mengumpul di dasar batang. Tunas baru akan tumbuh dari siung.
Contoh:
bawang merah (Allium cepavaras-calonicum), bawang putih (Allium
sativum), dan bawang daun (Allium porrum).