• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » Kingdom Plantae » materi » Kingdom Plantae

Kingdom Plantae

Kingdom Plantae, materi
Apakah kamu pernah mengamati tumbuhan yang terdapat di permukaan kolam, sawah, kebun, halaman rumah, halaman sekolah, atau tempat lainnya? Jika kamu amati lingkungan di sekitarmu, tentu kamu akan menemukan pohon besar dan tinggi, tanaman semak, atau rerumputan. Jenis pohon-pohon tersebut termasuk Kingdom Plantae.

Kingdom plantae termasuk makhluk hidup yang tidak dapat berpindah tempat, memiliki sel eukariotik, bersel banyak, memiliki klorofil, dan dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan memiliki jenis yang banyak dan bervariasi, baik ukuran, bentuk, warna, dan tempat hidupnya. Fosil tumbuhan ditemukan berusia 400 juta tahun yang lalu dan baru sekitar 500 ribu jenis yang telah diberi nama.

Kingdom plantae (tumbuhan) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Tumbuhan tidak berpembuluh adalah tumbuhan yang tidak memiliki akar, batang, daun, serta tidak memiliki pembuluh untuk mengangkut zat makanan. Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, daun, dan pembuluh untuk mengangkut zat makanan.

1. Tumbuhan tidak Berpembuluh
Tumbuhan yang tidak berpembuluh terdapat pada bryophyta (lumut). Tumbuhan lumut terdiri dari lumut hati dan lumut daun.

Baca : Penjelasan tentang Tumbuhan tidak Berpembuluh

2. Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh adalah tumbuhan yang memiliki pembuluh pada akar, batang, dan daun. Pembuluh pada tumbuhan ini ada dua macam, yaitu pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Pembuluh kayu (xilem) adalah pembuluh yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke akar dan ke seluruh tubuh sampai ke daun. Pembuluh tapis (floem) adalah pembuluh yang berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh sampai di akar.

Tumbuhan berpembuluh terdiri dari dua kelompok, yaitu tumbuhan berpembuluh tidak berbiji dan tumbuhan berpembuluh berbiji. Tumbuhan berpembuluh tidak berbiji berupa Pteridophyta (tumbuhan paku-pakuan) dan tumbuhan berpembuluh berbiji berupa Spermatophyta (tumbuhan biji).

a) Tidak berbiji
Pteridophyta atau tumbuhan paku-pakuan memiliki akar, batang, dan daun yang dapat dilihat dan diamati secara jelas. Pada akar, batang, dan daun terdapat pembuluh kayu (xilem) yang akan mengangkut air dan mineral, serta pembuluh tapis (floem) yang akan mengangkut zat makanan hasil fotosintesis. Tumbuhan kelompok ini berkembang biak menggunakan spora dengan pergiliran keturunan, tidak berupa biji. Karena tidak menghasilkan dan menggunakan biji untuk berkembang biak, tumbuhan ini termasuk tumbuhan berpembuluh tidak berbiji. Tumbuhan paku- pakuan dapat hidup di air, darat, dan menempel di pohon-pohon tumbuhan lain.

Di bawah permukaan daun tumbuhan paku yang hidup di darat terdapat bulatan-bulatan cokelat yang disebut sorus. Sorus adalah kumpulan kotak spora (sporangium). Pada kotak-kotak spora terdapat spora sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan paku.

Daun yang mengandung sorus berarti daun subur yang disebut daun fertil. Daun yang tidak mengandung spora berarti daun yang mandul atau disebut daun steril. Ada empat kelompok tumbuhan paku, yaitu:
  1. Psilopsida, contohnya Psilotum yang sekarang sudah langka,
  2. Lycopsida, contohnya paku kawat seperti Lycopodium,
  3. Sphenopsida, contohnya paku ekor kuda (Equisetum),
  4. Pteropsida, contohnya paku air, yang terdiri dari Azola piñata dan

semanggi (Marsilea crenata); suplir; dan paku tanduk rusa. Perhatikan gambar macam-macam tumbuhan paku di bawah ini!

b) Berbiji
Tumbuhan berpembuluh berbiji adalah tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati, pembuluh kayu, pembuluh tapis, dan menghasilkan biji. Biji yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan alat perkembangbiakan.

Para ilmuwan biologi telah mengklasifikasikan tumbuhan berpembuluh berbiji menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan berpembuluh berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup (Angiospermae). Kedua kelompok itu memiliki perbedaan yang cukup tajam.

1) Berbiji terbuka
Tumbuhan berpembuluh berbiji terbuka (Gymnospermae), yaitu tumbuhan yang memiliki akar, batang, daun, pembuluh, berbiji terbuka, dan berstrobilus. Biji pada Gymnospermae terletak pada sisik berkayu dari strobilus betina dan tidak dilindungi oleh bakal buah, karena gymnospermae tidak berbunga tetapi memiliki strobilus. Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi, yaitu:
  1. Cycadophyta
  2. Ginkgophyta
  3. Gnetophyta
  4. Coniferopyhta

2) Berbiji tertutup
Seluruh anggota dan kelompok tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup (Angiospermae) menghasilkan bunga sehingga tumbuhan ini termasuk kelompok divisi Anthophyta. Biji angiospermae terbungkus di dalam buah.

Angiospermae dibagi ke dalam dua kelas, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Perhatikan gambar perbandingan tumbuhan monokotil dan dikotil berikut ini!

Aneka ragam tumbuhan paku

Aneka ragam tumbuhan paku

Kacang kedelai, jambu, sawo, mangga, dan rambutan adalah contoh tumbuhan dikotil. Dikotil adalah tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup, berkotiledon dua, berakar tunggang, bagian bunganya berkelipatan empat dan lima, berkas pembuluhnya teratur melingkar, serta daunnya berbentuk jari dengan tulang daun menjala.

(a) Dikotil
Kelas dikotil terdiri dari beberapa suku, di antaranya:
- Timun-timunan (Cucurbitaceae)
Ciri-ciri tumbuhan ini berbatang herba atau berkayu lunak, arah pertumbuhannya merambat atau memanjat secara sulur, daun tersebar sepanjang batang, urat daun menjari, bunganya biseksual atau hermafrodit (jantan dan betina dalam satu bunga), mahkota dan kelopak bunganya ada 5 helai, dan berakar.

Suku dikotil ini terdiri dari kurang lebih 700 spesies. Contoh: mentimun (Cucumis sativa), semangka (Citrullus lanatus), melon (Cucumis melo), pare atau paria (Momordica charntia), dan labu siam (Sechium edule).

- Jarak-jarakan atau getah-getahan (Euphorbiaceae)
Ciri-ciri kelompok tumbuhan jarak-jarakan atau getah-getahan (euphorbiaceae), di antaranya bentuk pohon, perdu, herba, menghasilkan getah berwarna susu, bunga jantan dengan bunga betina berumah satu (berada dalam satu pohon), bisa berumah dua, dan bunganya memiliki lima bagian.

Contoh: ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta), jarak cinta (Jatropha multifida), jarak pagar (Jatropha curcas), patah tulang (Euphorbia tiruycalli), dan puring (Codiaeum variegatum).

- Jeruk-jerukan (Rutaceae)
Kelompok jeruk-jerukan memiliki ciri di antaranya batangnya berupa pohon atau perdu, terkadang batangnya berduri, daunnya menghasilkan aroma khas mengandung atsiri, putik dan benang sari dalam satu bunga, serta kelopak dan mahkota memiliki empat hingga lima helai.

Contoh: jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jeruk manis (Citrus aurantium), jeruk besar (Citrus grandis), dan kemuning (Muraya paniculata).

- Terung-terungan (Solanaceae)
Ciri tumbuhan terung-terungan di antaranya batang berupa herba, perdu, atau pohon kecil yang menghasilkan bulu atau rambut pada batang atau daun, putik dan benang sari terdapat dalam satu bunga memiliki lima helai kelopak dan mahkota.

Contoh: terung (Solanum melongeno), tomat (Lycopersicon lycopersicum), cabe merah (Capsicum annum), cabe rawit (Capsicum frutescens), tembakau (Nicotiana tabacum), dan kentang (Solanum melongena).

- Kacang-kacangan (Fabaceae)
Tumbuhan kacang-kacangan memiliki ciri- ciri di antaranya batang berupa herba atau perdu yang terkadang melilit atau memanjat dengan sulur, akarnya bersimbiosis (berhubungan dengan lain jenis, misal bakteri pengikat nitrogen Rhizobium), bunganya berbentuk seperti kupu- kupu, memiliki lima helai mahkota, buahnya berbentuk polong sehingga disebut buah polong-polongan.

Contoh: kacang tanah (Arachis hypogea), kedelai (Glycine soya), kacang merah (Phaseolus vulgaris), kacang hijau (Vigna radiata), dan kacang panjang (Vigna unguiculata).

(b) Monokotil
Kelas monokotil terdiri dari kelompok rumput-rumputan (Poaceae), pisang-pisangan (Musaceae), pinang-pinangan (Palmaceae), temu-temuan atau jahe-jahean (Zingiberaceae), anggrek (Orchidaceae), dan bawang-bawangan atau bakung (Liliceae).

- Rumput-rumputan (Poaceae)
Ada beberapa ciri dari kelompok rumput-rumputan, di antaranya berbatang herba dan berhizoma, daunnya berpelepah, urat daunnya sejajar, bentuk daun seperti pita, berambut halus pada bagian pangkal helai daun.

Contoh: padi (Oryza sativa), bambu kuning (Bambusa vulgaris), serai (Cymbopogon citratus), alang-alang (Imperata cylindrica), tebu (Saccharum officinarum), gandum (Triticum aestivum), dan jagung (Zea mays).

- Pisang-pisangan (Musaceae)
Ciri kelompok pisang-pisangan di antaranya tubuhnya berupa herba, batang yang terletak di tanah (batang yang tegak ke atas berasal dari kumpulan pelepah daun yang saling menutup sehingga disebut batang semu), tanaman akan mati setelah berbuah, dan bijinya tidak dapat ditanam sehingga tunas baru berasal dari batang di bawah permukaan tanah (anak).

Pohon pisang adalah tumbuhan monokotil yang termasuk pisang-pisangan

Pohon pisang adalah tumbuhan monokotil yang termasuk pisang-pisangan.

Contoh kelompok pisang-pisangan, di antaranya pisang buah (Musa paradisiaca), pisang batu (Musa balbisiana), dan pisang seribu (Musa chilocarpa).

- Pinang-pinangan (Palmaceae)
Ada beberapa ciri yang dimiliki kelompok tumbuhan pinang-pinangan ini. Di antaranya pohon tidak bercabang, termasuk perdu, daunnya berpelepah, apabila daun tanggal akan meninggalkan bekas pada batang, menghasilkan buah yang tersusun dalam tandan, dan memiliki pelindung buah yang keras. Kelompok ini tersebar di daerah tropis dan di daerah beriklim sedang sekitar 3.000 spesies.

Contoh: kelapa (Cocos nucifera), aren (Arenga pinnata), pinang (Areca catecu), salak (Sallaca edulis), dan sagu (Metroxylon sagu).

- Temu-temuan atau jahe-jahean (Zingiberaceae)
Ada beberapa ciri khas dari kelompok temu-temuan ini, di antaranya batangnya termasuk herba, memiliki rhizoma, menghasilkan aroma khas, mengandung minyak atsiri, dapat dimanfaatkan untuk bumbu masak dan obat.

Contoh: temu hitam atau temu lawak (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), jahe (Zingiber officinale), dan lengkuas (Languas galang).

- Anggrek (Orchidaceae)
Kelompok tumbuhan anggrek banyak ditemukan di daerah tropis. Hidupnya menempel pada pohon lain sehingga disebut epifit. Selain anggrek epifit, terdapat dua jenis lain, yaitu anggrek tanah (Terrestris) dan anggrek saprofit.

- Bawang-bawangan atau bakung (Liliceae)
Kelompok bawang-bawangan memiliki beberapa ciri, di antaranya berbatang herba, memiliki umbi lapis (daun yang berlapis-lapis membentuk umbi), dan daunnya mengumpul di dasar batang. Tunas baru akan tumbuh dari siung.

Contoh: bawang merah (Allium cepavaras-calonicum), bawang putih (Allium sativum), dan bawang daun (Allium porrum).
Tweet

You Might Like :

Klasifikasi Kingdom Plantae
Klasifikasi Kingdom Plantae
Jaringan  - Materi Biologi Dasar
Jaringan - Materi Biologi Dasar
Sel - Materi Biologi Dasar
Sel - Materi Biologi Dasar
Fotosintesis - Materi Biologi
Fotosintesis - Materi Biologi
Kingdom Animalia
Kingdom Animalia
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Mekanisme Penghantaran Impuls pada Sistem Saraf
  • Penjelasan Tentang Determinasi Tumbuhan
  • 9 Filum yang Terdapat pada Kingdom Animalia
  • Penjelasan Tentang Mulut Sebagai bagian dari Organ Pencernaan
  • Ciri-ciri makhluk Hidup
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger