• Tentang
  • Panduan Pengguna
  • Kebijakan Cookie
  • Peta Situs

Biologi Indonesia

Media Pembelajaran online ilmu Biologi

  • Home
  • Makalah
  • Bank Soal
  • Berita
  • Materi
  • Kelas 10
  • Kelas 11
  • Kelas 12
Home » hewan » tumbuhan » Pengertian Metamorfosis dan Metagenesis

Pengertian Metamorfosis dan Metagenesis

hewan, tumbuhan
Pengertian Metamorfosis dan Metagenesis - Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi.

Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut ulat memiliki mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu memiliki mulut tipe penghisap. Larva capung hidup di air, sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat terbang. Namun demikian beberapa jenis serangga memiliki bentuk yang hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya adalah belalang, kecoa, dan jangkrik.

Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.


Struktur metamorfosis kupu-kupu

Struktur metamorfosis kupu-kupu.

Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan tanda-tanda sayap juga belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang langsung membuat pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya.

Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan, walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago).

b. Metamorfosis Tidak Sempurna
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut :

Telur → nimfa → dewasa (imago)


Metamorfosis tidak sempurna pada belalang

Metamorfosis tidak sempurna pada belalang.

Metamorfosis pada serangga dapat dibedakan menjadi tiga gologngan yaitu:
a. Ametabola
Ametabola adalah golongan serangga yang tidak mengalami metamorfosis, misalnya kutu buku. Setelah telur menetas, serangga menjadi hewan kecil kemudian berkembang menjadi dewasa yang tidak mengalami perubahan bentuk hanya terjadi perubahan ukuran.

b. Hemimetabola
Hemimetabola adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, misalnya belalang, laron, dan capung. Serangga ini hanya mengalami tiga tahap perkembangan yaitu telur, larva (nimpa), dan imago, jadi tidak melalui pupa (kepompong).

c. Holometabola
Holometabola adalah kelompok serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, misalnya kupu-kupu, lalat, dan nyamuk. Serangga ini mengalami empat tahap perkembangan yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan imago.

Selain pada serangga hewan bertulang belakang ada yang mengalami metamorfosis misalnya katak. Katak mengalami metamorfosis dalam siklus hidupnya. Perhatikan Gambar berikut!


Struktur metamorfosis katak

Struktur metamorfosis katak

Telur-telur yang berada di dalam air dan terbungkus oleh cairan lendir, berkembang menjadi larva. Larva katak memiliki suatu alat isap untuk menempel pada rumput air, insang luar, dan suatu gigi parut untuk memarut lapisan bawah daun rumput air. Insang luar kemudian berangsur-angsur hilang lalu muncul insang dalam. Akhirnya, kaki depannya pun tumbuh sedangkan ekornya secara berangsur-angsur menyusut dan menghilang, terbentuklah katak dewasa. Katak dewasa sudah tidak berekor lagi dan makannya juga mengalami perubahan.

Katak dewasa merupakan pemangsa (pemakan hewani), juga alat pernapasannya berubah dari insang menjadi paru-paru.

2. Metagenesis
Metagenesis adalah pergantian keturunan, yang biasanya terjadi pada tumbuhan yang berspora, di mana generasi yang berreproduksi secara seksual diganti dengan generasi yang berreproduksi secara aseuksual. Tumbuhan yang mengalami metagenesis yang dapat diamati dengan jelas ialah pada tumbuhan lumut dan paku. Lumut dan paku sama-sama memiliki generasi seksual yang disebut generasi gametofit dan generasi aseksual yang disebut generasi sporofit pada tumbuhan lumut.

Lumut yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi seksual (generatif) yang disebut gametofir, sedang generasi sporofitnya kecil, yang masih menumpang pada generasi gametofitnya. Sebaliknya tumbuhan paku, yang sering kita lihat adalah generasi sporofitnya, sedang generasi gametofitnya yaitu protalium yang kecil. Pergiliran keturunan pada tumbuhan paku dapat dibuat skema seperti berikut ini.

Skema Metagenesis Tumbuhan Paku

Skema Metagenesis Tumbuhan Paku.

Semua makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tumbuh dan berkembang. Tumbuh ialah bertambahnya ukuran tubuhnya, baik panjang/tinggi maupun beratnya. Makhluk hidup yang mengalami pertumbuhan ukuran tubuhnya tidak bisa kembali ke ukuran semula. Jadi, pertumbuhan bersifat irreversible. Perkembangan makhluk hidup merupakan proses menuju kedewasaan atau kematangan seluruh organ tubuh.
Tweet
← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Kami juga ada di Facebook

Saran Materi

  • Ciri-ciri makhluk Hidup
  • Penyebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
  • Penjelasan Tentang Filum Arthropoda
  • Penjelasan Tentang Mulut Sebagai bagian dari Organ Pencernaan
  • Mekanisme Sensoris dan Motoris pada Indra Peraba, Pengecap dan Pembau
Diberdayakan oleh Blogger.
  • Laporan Praktikum

Dapatkan Materi Via Email

Masukkan Email Anda:

Delivered by FeedBurner

Copyright 2012 - 2015 Biologi Indonesia - All Rights Reserved A Member Of Sains mini - Powered by Blogger