1.
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan
lichenes melalui dua cara, yaitu :
a.
Secara Vegetatif
Fragmentasi : Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan memisahkan
bagian tubuh yang telah tua dari induknya dan kemudian berkembang
menjadi individu baru. Bagian-bagian tubuh yang dipisahkan tersebut
dinamakan fragmen. Pada beberapa fruticose, bagian tubuh yang lepas
tadi, dibawa oleh angin ke batang kayu dan berkembang tumbuhan
lichenes yang baru. Reproduksi vegetatif dengan cara ini merupakan
cara yang paling produktif untuk peningkatan jumlah individu.
Isidia : Kadang-kadang isidia lepas dari thallus induknya yang
masing-masing mempunyai simbion. Isidium akan tumbuh menjadi
individu baru jika kondisinya sesuai.
Soredia : Soredia adalah kelompok kecil sel-sel ganggang yang sedang
membelah dan diselubungi benag-benang miselium menjadi suatu badan
yang dapat terlepas dari induknya. Dengan robeknya dinding thallus,
soredium tersebar seperti abu yang tertiup angin dan akan tumbuh
lichenes baru. Lichenes yang baru memiliki karakteristik yang sama
dengan induknya.
b.
Secara Seksual
Perkembangan
seksual pada lichenes hanya terbatas pada pembiakan jamurnya saja.
Jadi yang mengalami perkembangan secara seksual adalah kelompok jamur
yang membangun tubuh lichenes.
2.
Klasifikasi Lichenes
Lichenes
sangat sulit untuk diklasifikasikan karena merupakan gabungan dari
alga dan fungi serta sejarah perkembangan yang berbeda. Para ahli
klasifikasi taksonomi seperti Bessey (1950), Martin (1950) dan
Alexopoulus (1956), berpendapat bahwa lichenes dikelompokkan dan
diklasifikasikan ke dalam kelompok jamur sebenarnya. Bessey
meletakkannya dalam ordo Leocanorales dari Ascomycetes. Smith (1955)
menganjurkan agar lichenes dikelompokkan dalam kelompok yang terpisah
yang berbeda dari alga dan fungi.
Lichenes
memiliki klasifikasi yang bervariasi dan dasar dasar klasifikasinya
secara umum adalah sebagai berikut :
a).
Berdasarkan komponen cendawan yang menyusunnya :
1)
Ascolichens.
Cendawan penyusunnya tergolong Pyrenomycetales, maka tubuh buah yang
dihasilkan berupa peritesium. Contoh : Dermatocarpon dan Verrucaria.
Cendawan penyusunnya tergolong Discomycetes. Lichenes membentuk
tubuh buah berupa apothecium yang berumur panjang. Contoh : Usnea
dan Parmelia.
Dalam
Klas Ascolichens ini dibangun juga oleh komponen alga dari famili:
Mycophyceae dan Chlorophyceae yang bentuknya berupa gelatin. Genus
dari Mycophyceae adalah : Scytonema, Nostoc, Rivularia, Gleocapsa dan
lain-lain. Dari Cholophyceae adalah : Protococcus, Trentopohlia,
Cladophora dll.
2)
Basidiolichenes
Berasal
dari jamur Basidiomycetes dan alga Mycophyceae. Basidiomycetes yaitu
dari famili : Thelephoraceae, dengan tiga genus Cora, Corella dan
Dyctionema. Mycophyceae berupa filamen yaitu : Scytonema dan tidak
berbentuk filamen yaitu Chrococcus.
3)
Lichen Imperfect
Deutromycetes
fungi, steril. Contoh : Cystocoleus, Lepraria, Leprocanlon,
Normandia, dll.
b)
Berdasarkan alga yang menyusun thalus :
1)
Homoimerus
Sel
alga dan hifa jamur tersebar merat pada thallus. Komponen alga
mendominasi dengan bentuk seperti gelatin, termasuk dalam
Mycophyceae.
2)
Heteromerous
Sel
alga terbentuk terbatas pada bagian atas thallus dan komponen jamur
menyebabkan terbentuknya thallus, alga tidak berupa gelatin
Chlorophyceae. Contoh : Parmelia
Secara
umum Taksonomi lichenes menurut Misra dan Agrawal (1978) adalah
sebagai berikut :
Kelas
: Ascolichens
Ordo
: Lecanorales
Famili
: Lichinaceae, Collemataceae, Coccocarpiaceae, Perltigeraceae,
Heppiaceae, Pannariaceae, Stictaceae, Graphidaceae, Thelotremataceae,
Asterothyriaceae, Gyalectaceae, Lecidaeceae, Stereocaulaceae,
Cladoniaceae, Umbilicariaceae, Lecanoraceae, Parmeliaceae, Usneaceae,
Physciaceae, Theloshistaceae.
Ordo
: Sphariales
Famili
: Pyrenulaceae, Strigulaceae, Verrucariaceae
Ordo
: Caliciales
Famili
: Caliciaceae, Cypheliaceae, Sphaephoraceae
Ordo
: Myrangiales
Famili
: Arthoniaceae, Myrangiaceae
Ordo
: Pleosporales
Famili
: Arthopyreniaceae
Ordo
: Hysteriales
Famili
: Lecanactidaceae, Opegraphaceae, Rocellaceae
Kelas
: Basidiolichens
Famili
: Herpothallaceae, Coraceae, Dictyonamataceae, Thelolomataceae.
Klas
: Lichens Imperfect
Genus
: Cystocoleus, Lepraria, Lichenothrix, Racodium.
3.
Manfaat
Manfaat
lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:
Dapat dibuat obat contoh : Usnea filipendula (antibiotik)
Digunakan sebagai penambah rasa dan aroma (masakan jepang)
Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan
menambah kandungan zat-zat yang dimilikinya
Dapat digunakan sebagai indikator pencemaran
Demikianlah materi tentang Lumut Kerak ini saya sampaikan, semoga bermanfaat ...