Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak berfungsi dengan peruntukkannya. Zat atau bahan yang menyebabkan
polusi disebut polutan.
a.
Pencemaran Udara
Pernahkah Anda melihat asap kendaraan, asap pabrik, dan asap pembakaran limbah? Semua itu merupakan salah satu contoh pencemaran udara. Mungkin jika Anda melihat hanya satu atau dua orang menggunakan kendaraan bermotor yang mencemari udara, Anda akan berpikir hal tersebut biasa-biasa saja dan tidak akan menyebabkan
perubahan pada lingkungan. Akan tetapi, apa yang terjadi jika terdapat seratus kendaraan? Seribu kendaraan, seperti di kota-kota besar? Jutaan
kendaraan di seluruh dunia?
|
CO2 dari
kendaraan bermotor.
|
Udara yang dihirup manusia harus udara bersih. Bayangkan jika Anda menghirup
karbon monoksida, Anda bisa mati. Sebab, gas tersebut di
dalam tubuh bersifat mengikat darah, sehingga darah dalam tubuh dapat
teracuni oleh gas karbon monoksida (CO) ini.
Apa yang terjadi jika CO2 di udara meningkat? Peningkatan CO2
dapat menyebabkan
pemanasan bumi melalui efek rumah kaca (green
house effect).
Efek rumah kaca terjadi karena gas CO2 yang lebih ringan dari udara, melayang di udara, berkumpul, dan
membentuk suatu lapisan. Cahaya matahari menembus atmosfer dan memantul pada permukaan bumi untuk
kembali ke luar angkasa. Proses ini menimbulkan energi panas di atmosfer
bumi. Panas tersebut dapat dikeluarkan melalui atmosfer. Namun, adanya
lapisan CO2 menyebabkan
energi panas memantul kembali ke bumi, begitu juga dengan
cahaya. Hal ini menyebabkan panas bumi meningkat dan disebut dengan
pemanasan global (global warming). Akibat lebih jauh dari pemanasan
ini antara lain naiknya permukaan laut karena melelehnya gunung-gunung
es di kutub bumi, hilangnya pulau-pulau kecil, dan perubahan iklim
dunia. Untuk menanggulanginya dapat dilakukan dengan pengurangan penggunaan
barang-barang yang menghasilkan karbon dioksida yang tinggi, seperti
penggunaan kendaraan bermotor.
|
Efek rumah kaca dan faktor yang memengaruhinya. |
Pembakaran lain seperti pembakaran batu bara, dapat menyebabkan hujan
asam (acid rain). Batu bara, dengan kandungan sulfurnya yang tinggi, menyebabkan
kandungan SO2 di
udara meningkat. Jika bergabung dengan uap air, akan menghasilkan
uap H2SO4 yang turun ke bumi dalam bentuk hujan
asam. Hujan asam dapat membunuh tanaman, merusak nutrisi tanah, dan
mengganggu fiksasi nitrogen oleh bakteri. Hujan asam yang jatuh ke danau
dan sungai dapat membunuh ikan. Selain itu, dapat menyebabkan kerusakan
pada bangunan, batu, dan bahan logam. Perhatikan Gambar Berikut.
|
Pengaruh
hujan asam terhadap patung.
(a)
Bentuk patung pada tahun 1917 dan
(b)
bentuk patung pada tahun 1995.
|
Selain hal-hal tersebut, terdapat beberapa sumber pencemaran
udara. Berbagai pencemar udara yang dianggap penting adalah sebagai
berikut.
- Oksida karbon : karbon
monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).
- Oksida belerang :
sulfur dioksida (SO2)
dan sulfur trioksida (SO3)
- Oksida nitrogen : nitrit oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), dan nitrogen oksida (N2O).
- Komponen organik volatil :
metan (CH4),
benzen (C6H6), klorofluoro karbon
(CFC), dan kelompok bromin.
- Suspensi partikel : debu, tanah, karbon, asbes, logam berat,
nitrat, asam sulfat (H2SO4),
dan pestisida.
- Substansi radioaktif : radon-222, iodin-131, dan radioisotop lainnya.
- Suara : dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pesawat
terbang, kereta api, mesin industri dan sebagainya.
Di Indonesia, kota besar seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya, merupakan
kota yang derajat pencemaran udaranya tertinggi, terutama berasal
dari gas buang kendaraan bermotor.
b.
Pencemaran Air
Air memiliki berbagai kriteria berdasarkan kegunaannya. Air yang
tidak layak diminum mungkin lebih baik jika digunakan untuk keperluan
mencuci. Demikian juga air yang tidak digunakan untuk berenang mungkin
lebih baik jika digunakan untuk kolam ikan maupun irigasi sawah.
Secara garis besar, pencemaran air dapat disebabkan oleh
mikroorganisme dalam air, limbah organik, dan limbah anorganik. Pencemaran oleh
mikroorganisme, umumnya dapat menyebabkan penyakit pada manusia maupun
hewan. Mikroorganisme yang sering dijumpai dan penularannya melalui
air dapat disimak pada Tabel berikut.
Limbah organik, seperti limbah rumah tangga, minyak, plastik, dan larutan
pembersih, merupakan penyebab kematian pada ikan maupun organisme
lainnya. Limbah organik akan mengalami degradasi dan dekomposisi
oleh bakteri aerob yang menggunakan oksigen dalam air. Dengan
demikian, oksigen terlarut (dissolve
oxygen) dalam air lama-kelamaan akan
berkurang. Dalam kondisi tersebut, banyak ikan-ikan yang mati karena kekurangan
oksigen dan hanya beberapa organisme yang mampu hidup.
Limbah anorganik, seperti timbal (Pb), cadmium (Cd), amoniak, dan fosfat
dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan kematian organisme air.
Dalam kadar yang rendah, limbah organik seperti timbal, tidak akan menyebabkan
kematian secara langsung pada organisme air. Namun, akan terjadi
akumulasi pada organisme. Akumulasi ini akan semakin meningkat pada
organisme pemangsa yang lebih besar. Peristiwa terakumulasinya suatu zat
kimia dalam tubuh organisme ini disebut bioaccumulation
atau bioconcentration
(William, 2002: 364). Adapun meningkatnya
kandungan zat kimia pada konsumen puncak melalui peristiwa rantai makanan
dinamakan biological magnification atau biomagnification (Campbell, et
al, 2006: 769).
|
Biomagnification yang terjadi akibat
pencemaran polychlorinated
biphenyls (PCB).
|
Selain itu, pencemaran limbah anorganik dapat menyebabkan
terjadinya ledakan populasi alga (blooming
algae). Fosfat dan nitrit yang berfungsi sebagai pupuk
pada tanaman, dapat terbawa oleh aliran air hujan ke air sungai, danau,
hingga ke laut. Melimpahnya nutrisi ini menyebabkan populasi alga dan
beberapa produsen lainnya membesar dan tidak terkendali. Melimpahnya nutrisi
di dalam air ini disebut eutrofikasi
(euthrophication).
|
Eutrofikasi yang terjadi
pada sebuah sungai. |
Eutrofikasi berasal dari bahasa latin eutrophos yang artinya pakan yang baik. Pengaruh
negatif eutrofikasi ini adalah populasi alga yang rapat di atas
permukaan air menghalangi sinar matahari sehingga terjadi kematian produsen
di bawah air. Bakteri pembusuk akan menguraikan organisme yang
mati dan banyak menggunakan oksigen terlarut. Akibatnya, kadar oksigen
berkurang dan diikuti berkurangnya organisme perairan tersebut.
c.
Pencemaran Tanah
Pernahkah
Anda melihat tumpukan limbah pada tempat limbah atau pembuangan
limbah akhir? Berton-ton limbah yang dihasilkan masyarakat ini
dapat menyebabkan pencemaran tanah.
Pencemaran
tanah ini dapat disebabkan oleh bahan-bahan, seperti limbah plastik,
botol kaca, kaleng, zat kimia, dan logam-logam berat.
|
Bahan kimia buangan
berbahaya dan limbah merupakan sumber pencemar tanah yang sering ditemukan |
Akibat
dari pencemaran ini dapat mengganggu organisme tanah, bakteri yang
berguna bagi fiksasi nitrogen sehingga mengubah komposisi tanah. Pencemaran
tanah ini pun memengaruhi kandungan air tanah secara langsung.
Biasanya beberapa jenis bakteri dan bahan partikel lainnya yang mencemari
permukaan tanah dapat tersaring sehingga air tanah menjadi cukup
bersih. Akan tetapi, jika pencemarannya sangat berat dan melebihi kapasitas
filtrasi tanah, polutan tersebut akan mencemari air tanah dan sulit untuk
diperbaiki.
Bioaccumulation juga dapat terjadi pada organisme tanah.Organisme tanah,
seperti cacing dapat menyerap polutan logam berat dalam kadar yang cukup
besar. Melalui rantai makanan, hal ini dapat menyebabkan biomagnification
dan dapat berujung pada manusia.