Penjelasan
Tentang karakteristik gen
Terdapat
perbedaan yang mendasar antara sistem genom pada sel prokariotik dan
sel eukariotik. Pada sel prokariotik tidak terdapat sistem
ekson-intron dalam genomnya, sedangkan pada sel eukariotik sistem
genomnya mengikuti sistem ekson-intron. Anda telah mengetahui bahwa
gen adalah potongan DNA yang mengkode protein fungsional. Ekson
merupakan gen-gen yang mengkode, artinya produknya yang dalam hal ini
molekul protein menjadi enzim atau merupakan protein structural yang
menyumbang fenotip tertentu. Sedangkan intron adalah
potongan-potongan DNA yang tidak mengkode. Pada manusia terdapat 90%
intron dan hanya 10% saja dari genom kita yang merupakan ekson. Hal
ini harus kita syukuri sebagai kemurahan Allah. Setiap saat kita
selalu terdedah ke agen yang menyebabkan terjadinya mutasi DNA.
Setiap perubahan kecil pada DNA dapat saja mengakibatkan perubahan
yang besar pada protein yang dihasilkannya, sehingga merubah enzim
yang terbentuk dan akibatnya bisa saja enzim tidak berfungsi. Dengan
demikian penampilan fenotip suatu organisme dapat berubah. Anda bisa
membayangkan alangkah banyaknya perubahan fenotip dari kondisi
asalnya apabila semua gen kita adalah ekson. Mutasi yang terjadi pada
intron relative tidak beresiko mengubah fenotip. Maka sekali lagi
kita harus mensyukuri karuniaNya.
Adanya
sistem ekson dan intron membawa konsequensi pada proses transkripsi
yang berlangsung di dalam sel tersebut. Berikut ini akan diuraikan
karakteristik sistem genom pada sel eukariotik.
Pada
proses transkripsi hasil pertama adalah precursor RNA duta yang
kodon-kodonnya memuat pesan yang dibawa oleh ekson dan intron.
Proses transkripsi terjadi di dalam inti sel.
Pemrosesan
lebih lanjut pada prekursor RNA duta dilakukan untuk menghilangkan
kodon-kodon yang memuat pesan dari intron. Pemrosesan terjadi di
dalam inti sel.
RNA
duta yang masak (dalam arti siap ditranslasi) ukurannya lebih pendek
dibandingkan molekul DNA cetakannya. Setelah RNA duta masak, molekul
ini akan dikeluarkan dari inti menuju sitoplasma untuk menjalankan
fungsinya.
Berdasarkan
hal tersebut, maka sangat mudah dipahami bahwa proses transkripsi
dan translasi pada sel eukariotik terjadi pada tempat dan waktu yang
berbeda. Proses transkripsi terjadi terlebih dahulu dan di dalam
inti sel. sedangkan translasi terjadi setelah proses transkripsi
selesai dan berlangsung di sitoplasma. Hal ini berdampak pada
pertumbuhan sel eukariotik yang relatif lebih lambat dibandingkan
pertumbuhan sel prokariotik.
Berbeda
dengan sel eukariotik, pada sel prokariotik tidak terdapat sistem
ekson-intron pada genomnya, dengan demikian karakteristik genom pada
sel prokariotik adalah sebagai berikut.
Pada
proses transkripsi dihasilkan RNA duta yang siap ditranslasi. Dengan
demikian tidak dihasilkan precursor RNA duta. Jadi proses pembuatan
RNA duta yang masak berlangsung lebih cepat jika dibandingkan pada
sel eukariotik.
Proses
transkripsi dan translasi terjadi pada tempat dan waktu yang hampir
bersamaan. Hal ini disebabkan karena pada sel prokariotik tidak
terdapat partisi-partisi dalam selnya.
Kedua
hal yang telah dijelaskan di atas membawa konsequensi pada
pertumbuhan dan daya adaptasi sel prokariotik, yang relatif lebih
tinggi daripada sel eukariotik.
Demikianlah Materi Penjelasan Tentang karakteristik gen ini saya sampaikan, Semoga Bermanfaat ...